Italia Tak Mau Boikot Ahmadinejad
ROMA(SI) – Italia membantah laporan media-media yang menyarankan agar diplomat negara-negara Uni Eropa (UE) diperintahkan untuk memboikot upacara pelantikan Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad.
Menteri Luar Negeri Italia Franco Frattini mengungkapkan para diplomat negara-negara Eropa akan menghadiri upacara pengambilan sumpah Ahmadinejad. Pelantikan Ahmadinejad dijadwalkan dilaksanakan pada 5 Agustus. Negara-negara Eropa dengan keras mengkritik hasil pemilu presiden Iran pada 12 Juni 2009.
Sebaliknya Teheran mengklaim bahwa negara-negara Barat telah melakukan intervensi terhadap negaranya. Selain mendapatkan tekanan dari dalam negeri, Ahmadinejad mendapatkan kecaman dari luar negeri. Menteri Luar Negeri Israel Avigdor Lieberman sepakat sanksi- sanksi Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) untuk diperketat dengan tujuan mendesak Iran menghentikan program nuklir—yang dia sebut sebagai ancaman dunia.
”Kami pantau bahwa situasi di Iran merupakan ancaman besar, bukan hanya bagi Israel, tapi juga bagi seluruh dunia,” kata Lieberman saat berkunjung ke Peru. Kunjungan itu adalah bagian dari lawatan 10 harinya ke negaranegara Amerika Latin, dengan tujuan menghadapi berkembangnya pengaruh Teheran di kawasan itu.
”Jika rezim ini berhasil menjadi kekuatan nuklir, itu adalah ancaman nyata.Kami harus menghentikan program Iran,”katanya.”Kami berpendapat, solusi terbaik adalah pengetatan sanksi-sanksi PBB dan kami harap pertemuan PBB September bisa mengubah secara nyata masalah Iran tersebut,”imbuhnya.
Israel dan negara-negara Barat mencurigai Iran,musuh bebuyutan negara Yahudi itu, berusaha memproduksi senjata-senjata nuklir di balik kedok program nuklir untuk sipilnya. Tentu tuduhan tersebut dibantah keras oleh Teheran. Iran telah menjadi subjek tiga sanksi PBB menyusul penolakannya untuk mematuhi ultimatum berkali-kali dari Dewan Keamanan PBB agar menghentikan program nuklirnya.
Saat bertemu Menteri Pertahanan Israel Ehud Barak, Menteri Pertahanan Robert Gates penekanan sanksiekonomidapatmencegahIran untuk membuat senjata nuklir. (AFP/Rtr/Press TV/andika hm)
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/258389/
Menteri Luar Negeri Italia Franco Frattini mengungkapkan para diplomat negara-negara Eropa akan menghadiri upacara pengambilan sumpah Ahmadinejad. Pelantikan Ahmadinejad dijadwalkan dilaksanakan pada 5 Agustus. Negara-negara Eropa dengan keras mengkritik hasil pemilu presiden Iran pada 12 Juni 2009.
Sebaliknya Teheran mengklaim bahwa negara-negara Barat telah melakukan intervensi terhadap negaranya. Selain mendapatkan tekanan dari dalam negeri, Ahmadinejad mendapatkan kecaman dari luar negeri. Menteri Luar Negeri Israel Avigdor Lieberman sepakat sanksi- sanksi Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) untuk diperketat dengan tujuan mendesak Iran menghentikan program nuklir—yang dia sebut sebagai ancaman dunia.
”Kami pantau bahwa situasi di Iran merupakan ancaman besar, bukan hanya bagi Israel, tapi juga bagi seluruh dunia,” kata Lieberman saat berkunjung ke Peru. Kunjungan itu adalah bagian dari lawatan 10 harinya ke negaranegara Amerika Latin, dengan tujuan menghadapi berkembangnya pengaruh Teheran di kawasan itu.
”Jika rezim ini berhasil menjadi kekuatan nuklir, itu adalah ancaman nyata.Kami harus menghentikan program Iran,”katanya.”Kami berpendapat, solusi terbaik adalah pengetatan sanksi-sanksi PBB dan kami harap pertemuan PBB September bisa mengubah secara nyata masalah Iran tersebut,”imbuhnya.
Israel dan negara-negara Barat mencurigai Iran,musuh bebuyutan negara Yahudi itu, berusaha memproduksi senjata-senjata nuklir di balik kedok program nuklir untuk sipilnya. Tentu tuduhan tersebut dibantah keras oleh Teheran. Iran telah menjadi subjek tiga sanksi PBB menyusul penolakannya untuk mematuhi ultimatum berkali-kali dari Dewan Keamanan PBB agar menghentikan program nuklirnya.
Saat bertemu Menteri Pertahanan Israel Ehud Barak, Menteri Pertahanan Robert Gates penekanan sanksiekonomidapatmencegahIran untuk membuat senjata nuklir. (AFP/Rtr/Press TV/andika hm)
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/258389/
Komentar