Mencari Keajaiban dalam Bisnis Kecantikan

Bisnis kecantikan tidak akan pernah lekang oleh waktu.Itulah yang diyakini Sabrina Tan sebelum beralih ke bisnis yang satu ini. Baginya membuat cantik orang lain adalah pengabdian.

ATAS filosofi itulah Tan mendirikan Skin Inc, sebuah industri kecantikan yang sangat populer di Asia, terutama di Singapura. Dia pun sadar,meskipun krisis global menghantui berbagai sektor bisnis di seluruh dunia, perempuan dan pria metroseksual menganggap kecantikan harus diutamakan dalam berbagai situasi dan kondisi.

Tidak menyesal bagi Tan meninggalkan bisnis teknologi informasi yang telah digeluti selama 10 tahun lebih. Baginya, industri kecantikan mampu memberikan “keajaiban” kepada semua pelanggannya. “Keajaiban” itu berupa kondisi yang menjadikan semua pelanggannya selalu percaya diri. “Memiliki kekuatan dari dalam, agung, cinta, semangat menghibur orang lain,tidak akan lengkap tanpa kecantikan,” ujar Tan mendefinisikan arti kecantikan. Selain perempuan, laki-laki metroseksual juga membutuhkan keseimbangan yang baik dalam hal penampilan.

Awalnya Tan terjun ke dunia kecantikan karena merasa tidak puas dengan pelayanan industri kecantikan yang dia dapat selama ini. Dia juga merasa belum ada industri spa dan kecantikan yang mampu memberikan pelayanan plus sesuai keinginan pelanggan. Tak mau pusing,Tan pun memutuskan mendirikan sebuah bisnis spa dan kecantikan. “Saya ingin berbagi semangat untuk menciptakan pengalaman kecantikan bagi semua pelanggan. Pelayanan kecantikan bukan hanya pelanggan datang dan kembali lagi,”ungkapTan.

“Tetapi,industri kecantikan itu berbagi pengalaman,” papar Tan. Bagi Tan, industri kecantikan juga harus lebih banyak mendengar pelanggan.Tidak bisa semenamena hanya untuk mencari keuntungan.“ Kita harus benar-benar peduli dan mengerti apa dan bagaimana yang seharusnya diberikan kepada pelanggan,”kata Tan. Salah satu keunggulan Skin Inc dibandingkan yang lain adalah mampu menutupi kesenjangan berbagai produk kecantikan untuk merawat kesehatan kulit yang tidak mampu memenuhi gaya hidup orang.

Produk kecantikan umumnya dibuat secara massal tanpa mempertimbangkan beberapa aspek yang berbeda di antara manusia. “Gaya hidup manusia pun selalu berubah-ubah,tetapi produk kecantikan cenderung stagnan dan massal. Padahal, kesehatan kulit semua orang tidaklah sama,” paparnya kepada Channel News Asia. “Saya sangat terinspirasi untuk membuat sebuah produk yang mampu menawarkan solusi nyata dan mampu memberikan kepuasan kepada pelanggan yang telah meluangkan waktu dan menghabiskan uangnya,”imbuh Tan.

Tan juga memadukan pengalamannya di dunia teknologi informasi untuk berpikir ke depan, memberikan wawasan,dan memasuki ranah persaingan yang sehat. Skin Inc yang didirikan pada 2007 itu,menurut Tan, bakal memasuki persaingan bisnis internasional. China dan Vietnam merupakan negara yang bakal dijajakinya.Tan menganggap kedua negara tersebut memiliki prospek dari segi peningkatan jumlah wanita karier yang menjadi pasar utama.

Selain itu,menurut Tan, sudah saatnya Singapura memiliki merek produk yang mampu layak jual di dunia internasional. “Apalagi, orang semakin tidak peduli dengan asal produk itu selama produk tersebut berhasil,” paparnya. Dia menambahkan, merek Singapura juga identik dengan integritas dan transparansi. “Kita siap bersaing,” paparnya kepada The Straits Times. Selain menginvestasikan uang di Skin Inc,Tan juga bekerja sama dengan mitranya dari Jepang untuk menyelesaikan penelitian dan pengembangan produk kecantikan baru.

Dia mengaku, nantinya produk kecantikan itu akan berangkat dari nol karena belum memiliki merek ternama. Menurut Tan, industri kecantikan bukan hanya berkonsentrasi pada pelayanan, tetapi juga harus mampu memberikan suplemen bagi kesehatan kulit pelanggan.“Saya ingin memberikan ‘cocktail’ yang tepat bagi semua kulit pelanggannya,” cetusnya. Tentu, suplemen kulit sangat membantu para perempuan yang supersibuk karena bekerja di dunia modern.

Tan mengungkapkan, dia dan seluruh karyawan akan menjadi konsultan yang baik dan mendengarkan semua persoalan pelanggan secara personal dan menggunakan hati. “Sangat penting untuk diketahui kulit Anda,bahwa kita menyebut ‘identitas kulit yang unik’ sehingga Anda mengetahui apa saja suplemen yang mampu menyehatkan kulit Anda,”papar Tan. Sama seperti konsep bisnis teknologi informasi, Tan pun menerapkan sistem pesan-antar bagi pelanggan. Dia sadar bahwa proaktif merupakan “bumbu” penting untuk mengetahui keinginan dan memanjakan pelanggan.

“Untuk menjamin hak-hak para pelanggannya, saya mewajibkan seluruh stan agar tidak hanya berorientasi pada pelayanan.Namun, mereka juga harus memahami konsep Skin Inc, produk, dan memberikan solusi yang tepat bagi pelanggan,” ujar Tan.“Kami ingin menjadi pelayanan kecantikan masa depan. Kita menghadapi tantangan pasar yang makin kompetitif,”imbuhnya.

Kenapa Tan memilih menjadi seorang pengusaha? “Wawasan dan pergaulan saya memaksa saya untuk menjadi seorang entrepreneursejati,” papar perempuan berusia 34 tahun ini. (andika hendra m)
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/248792/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Inovasi Belanda Tak Terpisahkan dari Bangsa Indonesia

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford