Korut Mulai Latihan Militer
SEOUL(SI) – Korea Utara (Korut) dalam waktu dekat akan menembakkan rudal jarak pendek atau menengah dari perairan pantai timur.
Indikasinya,Korut sudah mengeluarkan larangan melintas bagi kapal-kapal asing ke wilayah itu. Menurut pejabat penjaga pantai Jepang, larangan berlaku selama 16 hari dimulai sejak hari ini dengan alasan untuk latihan militer. Pejabat yang tak diungkapkan namanya itu menyatakan, Pemerintah Korut telah mengirim surat elektronik yang memperingatkan bahwa Korut akan melakukan latihan militer di dermaga timur Wonsan mulai hari ini hingga 10 Juli.
Sayang, di surat itu tidak menjelaskan konsekuensi yang akan dijatuhkan Korut kepada kapalkapal yang melanggar larangan tersebut. Selain itu,Korut tidak mengungkapkan latihan militer seperti yang akan mereka gelar. Kantor berita Yonhap mengutip sumber pemerintah yang menyatakan, negara komunis itu kemungkinan akan menembakkan rudal Scud yang mampu menjangkau sasaran yang berjarak 500 kilometer atau rudal darat ke kapal dengan jangkauan 160 kilometer.
Pejabat Korsel menyatakan, Korut sedang dalam persiapan menembakkan rudal jarak jauh dengan daya jelajah hingga 3.000 kilometer.Namun,tidak diketahui pasti kapan waktu peluncurannya. Hingga kemarin tidak ditemukan tanda-tanda persiapan. Departemen Pertahanan menolak berkomentar mengenai laporan tersebut. Sebelumnya,Amerika Serikat (AS) menyatakan kesiapannya mengantisipasi serangan rudal jarak jauh Korut.
Meski begitu, Pyongyang mengancam akan menembakkan rudal jarak jauhnya ke Hawaii saat perayaan Hari Kemerdekaan AS,4 Juli. Pyongyang terakhir kali menembakkan rudal jarak jauh darat ke udara pada 5 April silam. Kemudian, Korut menguji coba senjata nuklirnya pada 25 Mei lalu diikuti peluncuran enam rudal jarak pendek.Hal itu mengundang kecaman komunitas internasional, termasuk PBB. Karena itu,Korut memutuskan keluar dari pembicaraan pelucutan nuklir internasional.
Sementara itu, sebuah kapal penghancur Amerika Serikat (AS) USS John S McCain sedang membuntuti sebuah kapal Korut yang diduga menyelundupkan rudal atau bahan persenjataan lainnya yang melanggar sanksi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsabangsa (DK PBB). DK PBB telah memperketat dan menambah sanksi terhadap Korut berupa larangan impor dan ekspor senjata. Terkait suksesi kepemimpinan Korut,pemimpin Korut Kim Jong-il menunjuk putra bungsunya,Kim Jong-un, sebagai kepala intelijen dan mengendalikan kepolisian rahasia.
Tanggung jawab ini diemban Jong-un sebelum dia diserahi tugas penuh sebagai pemimpin negara. Jong-un diyakini sebagai calon pengganti Kim. Harian Dong-a Ilbo mengutip seorang sumber yang mengatakan, Kim mengunjungi markas Departemen Keamanan Negara yang membawahi lembaga intelijen pada Maret silam bersama putra ketiganya, Jong-un, 26. Dalam pertemuan itu, Kim meminta para pemimpin lembaga itu menempatkan Jong-un sebagai kepala departemen tersebut.
”Anda harus mengamankan Saudara Kim Jong-un dengan segenap hidupmu,seperti yang Anda lakukan kepada saya pada waktu lampau” tandas Kim yang saat itu menyerahkan lima mobil buatan luar negeri masing-masing seharga USD80.000, sebagai hadiah untuk para pemimpin Departemen Keamanan Negara Korut. Dong-a Ilbo juga melaporkan, Kim mengunjungi sebuah kampus yang melatih para agen mata-mata Korut bulan lalu.
Di tempat itu,Kim mengumumkan pengangkatan Jong-un sebagai kepala agen matamata. Harian itu melaporkan bahwa Jong-un telah terlibat aktif dalam Partai Buruh yang berkuasa di Korut. Memang, Departemen Keamanan Negara adalah alat Kim melanggengkan kekuasaan totaliter di negara itu.Lembaga itu bertugas mengawasi kerja agen-agen pemerintah serta warga sipil dan militer yang menunjukkan tandatanda akan membelot.
Selain itu, mereka menjalankan misi matamata di luar negeri. Menurut Yang Moo-jin, pakar kajian Korut di Universitas Seoul, dirinya belum mendapatkan informasi resmi apakah Jong-un akan mengambil alih tampuk pimpinan intelijen.”Memang Jong-un sepertinya akan menjadi pengganti ayahnya. Saya kira penunjukan resmi Jong-un sekitar tanggal 10 Oktober,bertepatan dengan ulang tahun partai,”ujarnya.
Pekan lalu harian Jepang Mainichi Shimbun melaporkan, Jong-un telah ditunjuk sebagai Ketua Komisi Pertahanan Nasional di bawah langsung posisi ayahnya. (AFP/Rtr/andika hm)
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/249735/
Indikasinya,Korut sudah mengeluarkan larangan melintas bagi kapal-kapal asing ke wilayah itu. Menurut pejabat penjaga pantai Jepang, larangan berlaku selama 16 hari dimulai sejak hari ini dengan alasan untuk latihan militer. Pejabat yang tak diungkapkan namanya itu menyatakan, Pemerintah Korut telah mengirim surat elektronik yang memperingatkan bahwa Korut akan melakukan latihan militer di dermaga timur Wonsan mulai hari ini hingga 10 Juli.
Sayang, di surat itu tidak menjelaskan konsekuensi yang akan dijatuhkan Korut kepada kapalkapal yang melanggar larangan tersebut. Selain itu,Korut tidak mengungkapkan latihan militer seperti yang akan mereka gelar. Kantor berita Yonhap mengutip sumber pemerintah yang menyatakan, negara komunis itu kemungkinan akan menembakkan rudal Scud yang mampu menjangkau sasaran yang berjarak 500 kilometer atau rudal darat ke kapal dengan jangkauan 160 kilometer.
Pejabat Korsel menyatakan, Korut sedang dalam persiapan menembakkan rudal jarak jauh dengan daya jelajah hingga 3.000 kilometer.Namun,tidak diketahui pasti kapan waktu peluncurannya. Hingga kemarin tidak ditemukan tanda-tanda persiapan. Departemen Pertahanan menolak berkomentar mengenai laporan tersebut. Sebelumnya,Amerika Serikat (AS) menyatakan kesiapannya mengantisipasi serangan rudal jarak jauh Korut.
Meski begitu, Pyongyang mengancam akan menembakkan rudal jarak jauhnya ke Hawaii saat perayaan Hari Kemerdekaan AS,4 Juli. Pyongyang terakhir kali menembakkan rudal jarak jauh darat ke udara pada 5 April silam. Kemudian, Korut menguji coba senjata nuklirnya pada 25 Mei lalu diikuti peluncuran enam rudal jarak pendek.Hal itu mengundang kecaman komunitas internasional, termasuk PBB. Karena itu,Korut memutuskan keluar dari pembicaraan pelucutan nuklir internasional.
Sementara itu, sebuah kapal penghancur Amerika Serikat (AS) USS John S McCain sedang membuntuti sebuah kapal Korut yang diduga menyelundupkan rudal atau bahan persenjataan lainnya yang melanggar sanksi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsabangsa (DK PBB). DK PBB telah memperketat dan menambah sanksi terhadap Korut berupa larangan impor dan ekspor senjata. Terkait suksesi kepemimpinan Korut,pemimpin Korut Kim Jong-il menunjuk putra bungsunya,Kim Jong-un, sebagai kepala intelijen dan mengendalikan kepolisian rahasia.
Tanggung jawab ini diemban Jong-un sebelum dia diserahi tugas penuh sebagai pemimpin negara. Jong-un diyakini sebagai calon pengganti Kim. Harian Dong-a Ilbo mengutip seorang sumber yang mengatakan, Kim mengunjungi markas Departemen Keamanan Negara yang membawahi lembaga intelijen pada Maret silam bersama putra ketiganya, Jong-un, 26. Dalam pertemuan itu, Kim meminta para pemimpin lembaga itu menempatkan Jong-un sebagai kepala departemen tersebut.
”Anda harus mengamankan Saudara Kim Jong-un dengan segenap hidupmu,seperti yang Anda lakukan kepada saya pada waktu lampau” tandas Kim yang saat itu menyerahkan lima mobil buatan luar negeri masing-masing seharga USD80.000, sebagai hadiah untuk para pemimpin Departemen Keamanan Negara Korut. Dong-a Ilbo juga melaporkan, Kim mengunjungi sebuah kampus yang melatih para agen mata-mata Korut bulan lalu.
Di tempat itu,Kim mengumumkan pengangkatan Jong-un sebagai kepala agen matamata. Harian itu melaporkan bahwa Jong-un telah terlibat aktif dalam Partai Buruh yang berkuasa di Korut. Memang, Departemen Keamanan Negara adalah alat Kim melanggengkan kekuasaan totaliter di negara itu.Lembaga itu bertugas mengawasi kerja agen-agen pemerintah serta warga sipil dan militer yang menunjukkan tandatanda akan membelot.
Selain itu, mereka menjalankan misi matamata di luar negeri. Menurut Yang Moo-jin, pakar kajian Korut di Universitas Seoul, dirinya belum mendapatkan informasi resmi apakah Jong-un akan mengambil alih tampuk pimpinan intelijen.”Memang Jong-un sepertinya akan menjadi pengganti ayahnya. Saya kira penunjukan resmi Jong-un sekitar tanggal 10 Oktober,bertepatan dengan ulang tahun partai,”ujarnya.
Pekan lalu harian Jepang Mainichi Shimbun melaporkan, Jong-un telah ditunjuk sebagai Ketua Komisi Pertahanan Nasional di bawah langsung posisi ayahnya. (AFP/Rtr/andika hm)
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/249735/
Komentar