John Sawers, Sosok Pemberani yang Pandai Berdiplomasi


DI mataawam,MI6,populer melalui serial film James Bond 007.Kini agen rahasia Inggris itu bakal dipimpin Duta Besar Inggris untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) John Sawers.

Memang terlihat ganjil, seorang duta besar menjadi kepala agen rahasia MI6 yang disegani di dunia itu. Tapi jangan salah sangka, Sawers juga memiliki pengalaman intelijen. Mantan diplomat itu akan memimpin aksi para agen rahasia Inggris,baik di dalam maupun luar negeri.

BBC melaporkan, karakter yang muncul pada sosok Sawers memang identik dengan agen rahasia Inggris ala James Bond. Sawers berpostur tinggi, tampan, dan memiliki pandangan mata tajam. Penampilannya tidak kalah gagah dibandingkan Pierce Brosnan yang kerap memerankan James Bond. Sawers juga pandai berdansa.Namun,belum ada laporan yang menyebutkan dia pandai memikat perempuan cantik layaknya James Bond.

Para pengamat PBB menuturkan, Sawers memang memiliki keahlian dalam diplomasi dan mata-mata.Kepandaiannya menjadikan posisi Inggris di mata internasional cukup disegani. Sawers bukan tipe orang yang kaku. Dia juga pemberani. Misalnya, ketika ada kunjungan ke Darfur, Sudan, di tengah sebuah pertempuran, hanya Sawers yang berani memasuki kamp pengungsi.

Para duta besar lain tidak berani masuk ke kamp tersebut. Sawers secara resmi menjadi Kepala MI6 di bulan November.Dia menggantikan John Scarlett yang pensiun setelah lima tahun menduduki posisi tersebut. Kantor Perdana Menteri Gordon Brown di Downing Street menyatakan, Sawers, 53, telah bergabung lagi di MI6.Sayang,mereka menolak memberikan rincian mengenai hubungan Sawers sebelumnya di badan intelijen itu.

Berdasarkan beberapa laporan, ketika Sawers bertugas di Yaman dan Suriah,dia merupakan agen MI6. Kemudian, ketika dia bertugas di Afrika Selatan pada 1988-1991, selama periode pertama transisi dari rezim Apartheid. Publik Inggris tak meragukan kemampuan Sawers dalam dunia intelijen. Sawers pernah menjabat sebagai direktur politik di Kantor Departemen Luar Negeri sejak Agustus 2003.

Dengan kedudukan tersebut dia menjadi penasihat politik luar negeri Pemerintah Inggris. Berbagai kebijakan Inggris di Irak, Iran, dan Afghanistan pun menjadi hasil pemikirannya. Timur Tengah merupakan fokus utama dalam kariernya. Dia pernah menjadi duta besar Inggris untuk Mesir pada 2001–2003. Dia juga pernah menjadi perwakilan khusus Pemerintah Inggris di Baghdad.

Penunjukan Sawers sebagai pemimpin ”C”,sebutan untuk MI6, juga disambut positif Menteri Luar Negeri Inggris David Miliband. ”Saya menyambut dengan senang hati penunjukan Sawers untuk terbentuknya ’C’ dengan wajah baru.Saya melihat adanya tantangan ke depan yang harus dihadapi negara ini,”ujar Miliband.

Miliband mengungkapkan, tantangan dimaksud antara lain terorisme global, penghapusan senjata nuklir, dan pemusnah massal, serta tumbuhnya konflik regional. ”Dibutuhkan agen-agen intelijen yang tangguh untuk dapat menangani tantangan tersebut,” paparnya. Selama menjabat sebagai duta besar Inggris untuk PBB, Sawers ikut memperjuangkan agar Indonesia lebih sering berada dalam keanggotaan di Dewan Keamanan PBB.

”Saya tidak melihat peluang Indonesia untuk menjadi anggota tetap PBB, sekuat posisi India atau Jepang.Tapi penting bagi negara seperti Indonesia mendapat kesempatan untuk lebih sering berada di Dewan Keamanan,”kata Sawers.

Di mata Inggris, Indonesia saat ini memainkan peranan sangat penting di Dewan Keamanan dan di kawasan Asia Tenggara. ”Keberadaan Indonesia di Dewan Keamanan sangat penting. Kita lihat bagaimana proses perundingan soal reformasi di tubuh Dewan Keamanan akan bergulir,” tutur Sawers. (andika hendra m)
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/248068/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Inovasi Belanda Tak Terpisahkan dari Bangsa Indonesia

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford