Akio Toyoda Pimpin Toyota di Masa Krisis

TOYOTA CITY (SI) – Produsen automotif Jepang Toyota Motor Corp kemarin mengumumkan secara resmi penunjukan Akio Toyoda sebagai presiden baru di perusahaan automotif terbesar di dunia itu.

Penunjukan Toyoda yang tak lain merupakan cucu pendiri Toyota, Kiichiro Toyoda, ini sekaligus mengakhiri polemik suksesi di tubuh raksasa automotif itu. ”Kami berharap untuk terus melewati kerasnya tantangan di bisnis ini seiring terjadinya sinyal pemulihan ekonomi di seluruh kawasan,” ujar mantan Presiden Toyota Motor Corps Katsuaki Watanabe di sela rapat umum pemegang saham (RUPS) Toyota kemarin.

Watanabe menyatakan dirinya akan tetap berada di jajaran manajemen dengan menjabat sebagai vice chairman di samping delapan direksi lain. ”Kami meminta maaf karena telah membuat para pemegang saham khawatir,” ujar Watanabe merujuk kinerja Toyota selama krisis keuangan global. Toyoda, 53, akan memimpin manajemen baru Toyota yang terdiri atas empat vice president dan delapan direksi baru.

Tantangan awal Toyoda adalah menurunnya penjualan mobil dan kerugian perusahaan terbesar pada tahun buku 2008–2009 (April 2008–Maret 2009). Ambruknya industri automotif dipicu oleh ketatnya kredit, fluktuasi harga minyak mentah dunia, dan lonjakan jumlah pemutusan hubungan kerja (PHK).Tantangan ini telah membuat dua produsen automotif Amerika Serikat (AS), General Motors Corp dan Chrysler LLC,bangkrut. Penunjukan Toyoda ini sejatinya tidak mengejutkan.

Dia memang telah dijagokan sebagai pemimpin perusahaan yang didirikan kakeknya pada tahun 1937 itu. Toyoda dikenal sebagai pembalap mobil meski masih dibilang amatir. Sebelum di Toyota, Akio Toyoda pernah bekerja di bank investasi di luar Jepang. Dia menempuh pendidikan di Babson College di Massachusetts,AS. Akio kemudian menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk mempelajari operasional Toyota sejak bergabung dengan perusahaan itu pada 1984.

Dia pernah menduduki posisi sebagai Kepala Operasional Toyota di Asia dan China. Selama memegang kendali di kawasan Asia dan China, Akio berhasil membawa kemajuan signifikan. Akio dikenal sebagai sosok pekerja keras,ulet,sekaligus inovatif. Dalam memimpin Toyota, nantinya Toyoda akan dibantu lima vice president.Adapun dua pejabat kunci Toyota, yaitu Komisaris Utama Shoichiro Toyoda (ayah Akio) dan Senior Adviser Hiroshi Okuda,kemarin resmi mengundurkan diri.

Delapan pejabat baru akan bergabung dalam jajaran direksi dan komisaris Toyota. RUPS Toyota berusaha menyeimbangkan pejabat baru dengan mantan pejabat perusahaan. Toyota memanggil kembali mantan Executive Vice President Yoshimi Inaba yang meninggalkan perusahaan pada 2007. Inaba diminta menjadi direktur dan memimpin proyek pembangunan bandara.

Inaba juga diminta menaungi operasional Toyota di Amerika Utara yang merupakan divisi perusahaan yang paling besar dan menguntungkan. Sebelumnya, Inaba memimpin divisi penjualan Toyota Motor di AS yang bermarkas di California pada 1999–2003. Executive Vice President Takeshi Uchiyamada,chief engineer Prius generasi pertama,dimutasi ke bagian riset dan pengembangan (R&D) serta manajemen produk. Uchiyamada merupakan orang yang mempertahankan rencana pabrik baru Toyota di Mississippi plant.

Saat ini, rencana tersebut ditunda akibat industri automotif AS mengalami kelebihan kapasitas. Senior Managing Directors Yukitoshi Funo, Atsushi Niimi, Shinichi Sasaki, dan Yoichiro Ichimaru dipromosikan menjadi executive vice president. Adapun mantan kepala operasional wilayah Amerika Funo akan memimpin operasional di pasar negara berkembang seperti China,Amerika Latin,dan Timur Tengah.

Niimi akan memimpin manufaktur Toyota, Sasaki bertanggung jawab pada purchasing and quality, dan Ichimaru menaungi penjualan di Jepang,administrasi,dan isu-isu keuangan. Sebelumnya, sepanjang tahun fiskal 2008 yang berakhir Maret 2009,Toyota mengalami kerugian pertama kalinya dalam sejarah, yakni sebesar USD4,5 miliar. Khusus pada tiga bulan 2009, perusahaan yang didirikan oleh Kiichiro Toyoda itu juga rugi USD7,7 miliar.

Adapun sepanjang 2008 silam, penjualan Toyota berhasil menyalip produsen mobil AS yang kini sedang berlindung pada undangundang kepailitan, General Motor Corp (GM).Keberhasilan Toyota itu mengakhiri dominasi GM sebagai pemimpin pasar automotif global dalam 77 tahun terakhir. Tahun lalu, Toyota merajai pasar mobil dengan membukukan penjualan 8,97 juta unit, sedangkan GM hanya mencatatkan penjualan 8,35 juta unit.

Sementara produsen mobil Jerman Volkswagen AG mencatatkan penjualan 6,3 juta unit dan Ford berhasil menjual 5,53 juta unit. Penjualan GM pada 2008 turun 11% dibandingkan 2007, sementara Toyota hanya turun 4%. Pada kuartal I/2009 penjualan mobil Toyotaturun27% menjadi1,67 juta unit.Penurunan terbesar Toyota terjadi di tiga pasar,yakni Amerika Serikat (AS),Jepang,dan China. Khusus untuk Toyota, di luar anak usahanya, Hino Motors Ltd dan Daihatsu Motors Co,penjualan Toyota turun 28% sehingga hanya mencapai 1,53 juta unit kendaraan.

Dengan hasil itu, Toyota masih menduduki peringkat pertama dalam hal penjualan mobil di atas pesaingnya Volkswagen yang pada periode yang sama hanya membukukan penjualan 1,4 juta unit kendaraan atau turun 11% dibandingkan tahun lalu. (AFP/Rtr/CNN/BBC/(Rtr/yant o kusdiantono/ahmad senoadi/andika hendra m)
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/249617/38/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Inovasi Belanda Tak Terpisahkan dari Bangsa Indonesia

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford