Ribuan Rakyat Korsel Berduka

BONGHA (SI) – Ribuan pelayat Korea Selatan (Korsel) memberikan penghormatan terakhir kepada mantan presiden Roh Moo-Hyung. Jasad Roh disemayamkan di kampung halamannya Bongha, kota Gimhae, sehari setelah dia bunuh diri dengan menjatuhkan diri di sebuah bukit.

Ribuan orang menangis di altar (tempat persembahyangan), meletakkan bunga, dan membakar dupa. Banyak juga berusaha mendekati peti matai Roh, sementara biksu Budha memanjatkan doa. Bendera-bendera seantero Korsel masih dikibarkan setengah tiang.

“Hidup dan mati itu bagian dari alam,” demikian tulis Roh dalam sebuah catatan yang ditemukan di komputernya. “Jangan menyalahkan siapapun, ini takdir,” imbuhnya. Lebih lanjut, dia menulis, “Banyak orang menderita karena saya. Apa yang saya lakukan di akhir hayat hanya beban untuk orang lain.”

Di Seoul, ribuan warga juga brkumpul di istana Korsel. Mereka mengenai seorang presiden yang merealisasikan negaranya sebagai negara modern.

Para pemimpin dunia, termasuk Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama, Perdana Menteri (PM) Jepang Taro Aso dan Sekjend PBB Ban Ki-moon memberikan ungkapan duka cita kepada keluarga Roh dan rakyat Korsel. Ban Ki-moon mengaku sangat terkejut dan merasakan kesedihan yang sangat mendalam.

“Saya memberikan penghormatan saya kepada Presiden Roh. Seorang yang tak pernah letih mempromosikan demokrasi, menempuh segala cara untuk membentuk masyarakat Korea yang maju,” tutur Ban Ki-moon. “Semoga beliau hidup dalam damai,” ujarnya.

Sementara Barack Obama kemarin menyatakan turut berduka cita kepada masyarakat Korea Selatan atas meninggalnya Roh. Dia juga memuji peran Roh dalam memajukan hubungan kedua negara. “Saya sedih oleh berita-berita tentang meninggalnya mantan presiden Roh Moo-hyun dari Republik Korea,” kata Obama.

“Sepanjang masa baktinya, Presiden Roh memberikan sumbangan bagi penguatan dan kepentingan hubungan antara AS dan Korea Selatan. Atas nama pemerintah AS, saya menyampaikan bela sungkawa saya kepada keluarganya, dan juga kepada rakyat Korea,” papar Obama.

Sementara kematian Roh pun masih menjadi kontroversi. Beberapa pihak menyatakan seharusnya Roh mempertanggungjawabkan tuduhan korupsinya. “Pengacara yang menjadi presiden itu memilih cara yang ekstrim untuk mengelak dari tuduhan itu,” tulis harian Dong-A Ilbo pada editorialnya. “Kita prihatin dengan cara meninggal mantan presiden yang mungkin merusak citra bangsa dan mendampak negatif terhadap generasi muda,” tambahnya.

Roh, 62, yang menjabat presiden dari 2003 hingga 2008 dijuluki sebagai pemimpin yang membawa Korsel lebih demokratis. Tapi, dia meninggal dengan menjatuhkan diri dari bukit di dekat rumah peristirahatannya pada Sabtu (23/4).

Kantor berita Yonhap melaporkan kemarin polisi untuk sementara menyimpulkan bahwa Roh meninggal bunuh diri. Namun, belum ada konfirmasi resmi.

Sementara penyidikan terhadap kasus suap senilai USD1 juta yang melibatkan istri Roh dari seorang pengusaha sepatu. Kemudian, suap dari orang yang sama senilai USD5 juta kepada suami salah satu kemenakan perempuan Roh. Roh sempat meminta maaf atas keterlibatan keluarganya, tetapi dia tidak mengaku bahwa dirinya terlibat. Dia pun tersika atas tuduhan tersebut.

Sedangkan Juru Bicara Presiden Korsel Lee Myung-Bak mengungkapkan bahwa sangat sulit dipercaya apa yang terjadi terhadap. “Sedih, dan itu merupakan insiden yang tragis,” paparnya. (AFP/Rtr/andika hm)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Inovasi Belanda Tak Terpisahkan dari Bangsa Indonesia

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford