RI Harapkan Komitmen Global


MANADO(SI) – Menteri Kelautan dan Perikanan Freddy Numberi mengatakan permasalahan laut yang kompleks memerlukan komitmen dan harus dibangun oleh semua negara peserta Konferensi Kelautan Dunia (WOC) di Manado, Sulawesi Utara.

Menurut dia, WOC menjadi kesempatan besar untuk mengakumulasikan dan mencari komitmen politik bersama. Krisis keuangan yang mengguncang dunia, ujar dia, ke depan akan semakin parah dengan dampak krisis iklim global. “Untuk mengatasinya, semua pihak diharapkan dapat bekerja sama,bukan hanya menangani krisis keuangan, makanan, dan energi, tapi harus komprehensif dalam menangani perubahan iklim,” ujar Freddy pada pembukaan Senior Official Meeting WOC di Grand Kawanua, Manado,kemarin.

WOC diharapkan dapat menyatukan usaha bersama untuk memerangi dampak perubahan iklim di laut secara global,seperti kenaikan permukaan air laut, melelehnya daratan es kutub, perubahan pola iklim, dan dampak lainnya karena efek rumah kaca. “Dari WOC ini bisa diformulasikan kebijakan dan regulasi untuk keberlanjutan keanekaragaman biota laut dan terumbu karang untuk konservasi jangka panjang,”papar Freddy.

Selain WOC, Indonesia bersama lima negara lain,yaitu Filipina, Malaysia,Papua Nugini,Timor Leste, dan Kepulauan Solomon akan melakukan kesepakatan untuk pengelolaan perikanan lestari dan ketahanan pangan melalui Coral Triangle Initiative(CTI).

Ketua Delegasi Indonesia pada WOC Eddy Pratomo mengatakan, Indonesia akan memperjuangkan laut sebagai carbon sink (penyerap karbon). Nantinya, hal ihwal mengenai carbon sink akan diatur dalam Deklarasi Manado yang diusulkan Indonesia. (andika hendra m)
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/237681/38/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Inovasi Belanda Tak Terpisahkan dari Bangsa Indonesia

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford