Pakistan Tambah Cadangan Nuklir

WASHINGTON (SI) – Pakistan dilaporkan memperbanyak cadangan nuklir.Laporan ini menjadi tanda tanya besar Kongres AS apakah bantuan dan militer dari Washington digunakan untuk program nuklir Islamabad.

The New York Times melaporkan, anggota Kongres telah meminta pendapat mengenai kondisi nuklir Pakistan kepada Kepala Staf Gabungan Mike Mullen.Langkah Pakistan membuat senjata nuklir baru telah memicu perhatian lebih dari Washington.Menurut Mullen, peningkatan cadangan nuklir tersebut memicu ketidaksenangan para anggota Kongres.

Pasalnya, meningkatnya pembuatan cadangan senjata nuklir Pakistan bertepatan dengan kebijakan AS untuk menjamin keamanan di Pakistan sehingga tidak jatuh ke tangan musuh. Pakistan sendiri memiliki senjata nuklir mencapai 80–100 buah. Apalagi, Washington menghadapi kesulitan berapa jumlah produksi bom atom baru, serangkaian reaktor nuklir baru, dan bom generasi baru.

Ketidaktransparanan Islamabad membingungkan Washington. Seiring seruan Presiden AS Barack Obama yang mengajak semua pihak bergabung dengan pakta yang meminta semua negara menghentikan produksi nuklir. Ironisnya lagi,Washington akan memberikan bantuan militer ke Pakistan untuk memberantas terorisme.

Perdana Menteri Pakistan Yousuf Raza Gilani kembali menyerukan agar kelompok Taliban meletakkan senjata. Jika tidak, militer Pakistan akan menyelesaikan serangan terhadap Taliban dan menjamin perdamaian. ”Operasi militer melawan teroris masih menuju kesuksesan,” paparnya pada konferensi semua partai di Pakistan.

”Pasukan akan tetap bertahan di wilayah konflik sampai perdamaian benar-benar terealisasi dan para pengungsi kembali ke rumah masing-masing,”ujarnya. Pemerintah Pakistan mengatakan lebih dari 1.000 gerilyawan dalam pertempuran di lembah Swat.

Sedikitnya 46 tentara telah tewas dalam tiga pertempuran yang dilancarkan di distrik-distrik barat laut Dir Hilir pada 26 April, Buner (28 April), dan Swat (8 Mei). Pihak militer mengatakan,sekitar 15.000 tentara dikerahkan bersama sekitar 4.000 prajurit bersenjata canggih di Swat.

”Para pengungsi baik pria, wanita, dan anak-anak tidak seharusnya sendirian. Kita tidak bisa membiarkan mereka dan harus membantu dan menolong mereka,” kata Gilani.”Kemenangan perang melawan terorisme merupakan fakta untuk menjamin keamanan dan perlindungan generasi mendatang.”

Untuk berperang melawan Taliban, lanjut Gilani, diperlukan persatuan di dalam negeri.Dia berharap semua partai politik memainkan peranan yang konstruktif. ”Saya sangat sadar bahwa pengerahan militer bukanlah solusi jangka panjang terhadap banyaknya persoalan,”kata dia.

Sementara itu, pesawat-pesawat jet tempur dan helikopter kemarin membombardir targettarget para pemberontak di Swat. Serangan mematikan Pakistan terhadap Taliban itu telah memasuki pekan keempat. Pihak militer mengklaim pasukannya semakin mendekati Mingora, ibukota Swat yang dikuasai Taliban.

”Jet-jet tempur dan helikopter bersenjata menargetkan tempat-tempat persembunyian gerilyawan garis keras Taliban di daerah-daerah Peochar dan Takhta BunddiSwat,Senin(kemarin) pagi,” ungkap seorang perwira militer yang tak bersedia disebut namanya. (AFP/Rtr/BBC/andika hm)
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/239563/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Inovasi Belanda Tak Terpisahkan dari Bangsa Indonesia

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford