Obama Desak Suu Kyi Bebas

WASHINGTON(SI) – Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama kemarin mendesak pemerintah junta militer Myanmar segera membebaskan pemimpin prodemokrasi Aung San Suu Kyi tanpa syarat.

”Saya mendesak pemerintah Burma (Myanmar) untuk membebaskan Sekjen Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) dan peraih Nobel Perdamaian Aung San Suu Kyi dari penahanan segera dan tanpa syarat,” kata Obama. ”Saya sangat mengutuk penahanan rumah dan pemenjaraan terhadap dia, yang juga telah dikecam di seluruh dunia,”ujar Obama. Obama mengungkapkan,pengadilan terhadap Suu Kyi adalah palsu.

Pengadilan palsu itu menunjukkan lemahnya niat baik pemerintah Myanmar untuk menjadi anggota komunitas internasional yang bertanggung jawab. Obama memuji Suu Kyi atas patriotisme,pengorbanan,dan visi demokratis dan kemakmuran Myanmar.Itu semua dilakukan Suu Kyi meski harus menghadapi risiko hidup di tahanan selama bertahuntahun. Pemerintahan Obama telah meninjau kembali kebijakan terhadap rezim militer dengan sanksi internasional yang lebih keras. Pernyataan Obama kali ini juga menjadi sinyal masa depan hubungan Myanmar dengan negaranegara Barat, terutama menyangkut apakah Suu Kyi akan dijebloskan kembali ke tahanan untuk lima tahun mendatang.

”Saat ini merupakan waktu yang tepat bagi pemerintah Burma untuk menunda semua tuduhan terhadap Suu Kyi dan membebaskannya tanpa syarat serta tahanan politik yang menjadi pengikutnya,” papar Obama. Dia mengatakan, dengan pembebasan tersebut akan menjadi langkah signifikan Myanmar untuk memperbaiki kedudukannya di mata AS dan komunitas dunia. ”Tentu untuk melangkah ke masa depan yang lebih baik bagi rakyatnya,” tutur Obama.

Suu Kyi saat ini sedang disidangkan karena melanggar persyaratan penahanannya, kasus yang dikecam berbagai kalangan internasional. Pada persidangan yang digelar Selasa (26/5) Suu Kyi membantah semua dakwaan. Dia menegaskan bahwa dia tidak melanggar peraturan tahanan rumah saat dia memberikan penampungan sementara bagi John William Yettaw, warga Amerika Serikat (AS),yang menyusup ke rumahnya awal bulan ini. Suu Kyi justru mengatakan bahwa insiden itu terjadi karena kurang ketatnya pengamanan di sekitar kediamannya dan menegaskan tidak ada satu pejabat pun yang dimintai tanggung jawab atas insiden itu.

”Ini adalah langkah satu pihak untuk menghukum saya. Saya menegaskan, saya tidak melakukan pelanggaran yang dituduhkan jaksa,” tutur Suu Kyi dalam pernyataan yang dirilis partainya. Suu Kyi juga membantah tuduhan bahwa dia sudah tahu rencana Yettaw itu.Tapi dia mengaku tidak memberi tahu pihak berwenang karena khawatir pria asal AS itu akan ditangkap. ”Rekan-rekan politik saya menjalani masa tahanan di penjara yang lama tanpa pertimbangan atau perlindungan hukum.

Saya mengizinkannya tinggal sementara dengan pandangan politik saya bahwa saya tidak akan membiarkan orang lain dipenjara,”ujar Suu Kyi. ”Bukan masalah siapa penyusupnya atau apa motifnya,saya melakukannya atas dasar pandangan politik saya.” Yettaw, yang dijuluki ”orang gila” oleh pembelot Myanmar, dituntut dengan undang-undang imigrasi, berenang ilegal dan melanggar undang-undang keamanan yang melindungi negara dari ”elemen subversif”.

Kemarin, dia dijadwalkan memberikan kesaksian dan menjelaskan mengapa dia memutuskan melintasi danau dan masuk rumah Suu Kyi dengan sepasang kaki katak buatan tangan. Selain Yettaw kemarin dua rekan serumah Suu Kyi,Daw Khin Khin Win dan Ma Win Ma Ma, juga memberikan kesaksian. Sementara itu, sekitar 300 anggota NLD melepaskan balon dan burung darat dalam peringatan kemenangan mereka pada pemilu 27 Mei 1990. (AFP/Rtr/andika hm)
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/242157/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Inovasi Belanda Tak Terpisahkan dari Bangsa Indonesia

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford