Filipina Selatan Memanas

MANILA (SI) – Militer Filipina kemarin menewaskan 10 gerilyawan Front Pembebasan Islam Moro (MILF) dalam sebuah serangan ofensif.Situasi Filipina selatan pun memanas.

Menurut Komandan Angkatan Laut di wilayah selatan, Laksamana Muda Alexander Pama, serangan yang didukung kapalkapal Angkatan Laut dan helikopter digencarkan setelah MILF membebaskan tiga guru.”Kami kehilangan seorang letnan pada serangan tersebut, tetapi kita menewaskan 10 gerilyawan,” papar Pama pada Reuters. Kubu utama MILF menjelaskan bahwa mereka tidak dapat mengendalikan adanya pembelotan pada barisannya.

Mereka juga berharap perundingan dengan pemerintah dapat segera direalisasikan. Mereka menyatakan, serangan militer yang menyudutkan faksi-faksi gerilyawan tersebut justru memicu risiko perundingan. ”Kami mengantisipasi protesi dari MILF karena kita kini menyerang satu basis mereka di kepulauan. Tapi para pemimpin gerilyawan harus menjelaskan kehadiran para penculik di wilayah mereka,” papar Pama. Basilan merupakan markas utama Abu Sayyaf,kelompok gerilyawan yang pernah melancarkan serangan terburuk di Filipina.

Serangan itu meledakkan sebuah kapal feri Manila Bay pada 2004 yang menewaskan lebih dari 100 orang. Menurut Pama, serangan sporadis juga dilaporkan kemarin ketika pasukan berusaha memburu para gerilyawan yang berusaha melarikan dari Basilan. Serangan tersebut juga dalam rangka menekan gerilyawan untuk membebaskan teknisi Palang Merah Internasional yang diculik di Pulau Jolo.Para penculik juga menahan tiga guru lainnya di semenanjung Zambonga di Pulau Mindanao.

Lantaran ganasnya serangan pasukan Filipina, MILF pun berjanji akan melancarkan serangan besar-besaran.Menurut pemimpin senior MILF, Mohaqher Iqbal, MILF akan menerjunkan lebih banyak gerilyawan.”Konflik bakal semakin melebar, hingga ke wilayah yang tidak ada gerilyawan MILF,” papar Iqbal kepada Reutersdi suatu persembunyian di dekat Kota Cotabato.

Iqbal mengungkapkan,serangan militer telah melukai beberapa komandan lapangan MILF.Banyak pemimpin MILF telah kehilangan kesabaran karena pasukan pemerintah mengacaukan wilayah mereka. ”Jika militer menempuh langkah lebih ofensif,situasi bakal makin buruk,”paparnya. Konflik MILF dan Pemerintah Filipina telah berlangsung selama 40 tahun.Sedikitnya 120.000 orang tewas sia-sia dalam konflik tersebut. MILF ingin mendirikan negara sendiri di wilayah yang kaya minyak dan gas.

Para pakar menilai kekayaan sumber daya alam Mindanao mencapai USD1 triliun. Kelompok Abu Sayyaf merupakan kelompok kecil dari gerilyawan yang didirikan pada 1990-an. Berbagai badan intelijen mengungkapkan, mereka memiliki hubungan dengan jaringan Al-Qaeda. Amerika Serikat menawarkan hadiah USD2,5 juta bagi siapa yang bisa menangkap tiga anggota senior kelompok Abu Sayyaf. (Rtr/AFP/andika hm)
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/242161/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Inovasi Belanda Tak Terpisahkan dari Bangsa Indonesia

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford