Putra Kim Jong-Il Duduki Posisi Penting
SEOUL(SI) - Putra bungsu pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-Il,Kim Jong-un,telah diangkat menjadi anggota Komisi Pertahanan Nasional.Dia diduga akan menjadi pengganti ayahnya.
Kantor berita Yonhap yang mengutip sumber-sumber yang tidak disebut namanya, mengatakan, Kim Jong-un, 25, akhirnya menduduki jabatan yang lebih tinggi di Komisi Pertahanan Nasional. Badan tersebut bertugas mengawasi militer yang berkekuatan 1,2 juta personel. Kim Jong-Il masih berstatus sebagai ketua komisi dan memerintah Korut dengan memprioritaskan kebijakan militer.
“Kim Jong-un diangkat menjadi instruktur tingkat rendah beberapa hari sebelum sidang pertama Majelis Agung Rakyat ke-12 pada 9 April,” ujar satu sumber yang enggan disebutkan namanya. Jabatan pasti Kim Jong-un belum diketahui, tetapi Yonhap mengatakan bahwa pengangkatannya adalah bagian dari proses suksesi yang bertujuan memantapkannya sebagai pemimpin masa depan Korut. Badan Intelijen Nasional di Seoul menolak memberikan komentar.
Kim Jong-Il, 67, telah sembuh dari stroke yang diduga dideritanya pada Agustus tahun lalu. Ada spekulasi luas, salah seorang dari tiga putranya akan mewarisi kekuasaannya, tetapi tidak ada pengumuman resmi dari Pyongyang mengenai dugaan ini. Kim memiliki tiga putra, yakni Jong-nam, 37, dan saudara tirinya bernama Jong-chul, 27, dan Jongun, 25. Kim Jong-Il menggantikan ayahnya, Kim Il-sung, sebagai pemimpin besar Korut setelah Kim senior meninggal tahun 1994.
Dengan demikian, Kim Jong-Il menjadi dinasti pertama dalam pemerintahan negara komunis itu. Parlemen Korut pada Kamis (9/4) memilih kembali Kim Jong-Il sebagai ketua komisi pertahanan nasional dengan jumlah anggota komisi meningkat dari sembilan orang menjadi 13 orang, ditambah ipar laki-laki Jang Song-thaek. Para pengamat mengatakan perubahan jumlah orang dalam komisi itu menunjukkan bahwa Kim Jong-Il sedang menyiapkan peralihan kekuasaan sambil meningkatkan wewenangnya.
Sementara itu, Kim Jong-Il kemarin menginspeksi unit militer dan menghadiri pertunjukan musik pada Sabtu (25/4). Ini merupakan penampilan pertama ke publik sejak ketegangan akibat peluncuran roket tiga pekan silam. Kantor Berita Korut KCNA melaporkan, inspeksi Kim ke unit militer itu untuk merayakan ulang tahun militer Korut. Seperti biasa, KCNA tidak menyebutkan lokasi unit militer itu berada.
“Kim mengekspresikan kegembiraan dan menjelaskan bahwa dia mengemban tugas untuk memberikan pengarahan untuk mendukung militer,” demikian yang ditulis KCNA. Secara terpisah, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Hillary Clinton berharap perundingan dengan Korut segera direalisasikan. “Kita akan bekerja sama dengan mitra kita dalam perundingan enam pihak (Korut,Korsel, Jepang, Rusia, China, AS) untuk menekan Pyongyang agar memenuhi kewajibannya,” kata dia saat berkunjung ke Baghdad.
Dengan perundingan enam pihak, Hillary berharap denuklirisasi di Semenanjung Korea dapat berhasil.Pernyataan AS itu muncul setelah Pyongyang mengumumkan pengaktifan kembali salah satu bagian dari fasilitas nuklirnya. Pernyataan tersebut muncul beberapa jam setelah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengeluarkan sanksi pada tiga perusahaan Korut yang dituduh mendukung pengembangan rudal. Korut, Selasa (14/4) mengumumkan bahwa pihaknya akan keluar dari perundingan enam pihak untuk pelucutan nuklir.
Korut mengancam akan memulai kembali program persenjataan atomnya untuk memprotes kecaman PBB terhadap peluncuran roketnya. Negara komunis tersebut mengecam keras pembahasan peluncuran roket Korut di Dewan Keamanan PBB. Menurut para analis, dibutuhkan waktu sekitar tiga hingga empat bulan sebelum Korut menyelesaikan pemrosesan kembali 8.000 batang bahan bakar nuklir di reaktor Yongbyon.
Korut menggelar uji coba nuklir pertama kali pada Oktober 2006 menggunakan 31 kilogram plutonium. Menurut para pakar, jika plutonium tersebut dibuat bom akan menghasilkan enam hingga delapan bom. (AFP/Rtr/BBC/andika hm)
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/233186/
Kantor berita Yonhap yang mengutip sumber-sumber yang tidak disebut namanya, mengatakan, Kim Jong-un, 25, akhirnya menduduki jabatan yang lebih tinggi di Komisi Pertahanan Nasional. Badan tersebut bertugas mengawasi militer yang berkekuatan 1,2 juta personel. Kim Jong-Il masih berstatus sebagai ketua komisi dan memerintah Korut dengan memprioritaskan kebijakan militer.
“Kim Jong-un diangkat menjadi instruktur tingkat rendah beberapa hari sebelum sidang pertama Majelis Agung Rakyat ke-12 pada 9 April,” ujar satu sumber yang enggan disebutkan namanya. Jabatan pasti Kim Jong-un belum diketahui, tetapi Yonhap mengatakan bahwa pengangkatannya adalah bagian dari proses suksesi yang bertujuan memantapkannya sebagai pemimpin masa depan Korut. Badan Intelijen Nasional di Seoul menolak memberikan komentar.
Kim Jong-Il, 67, telah sembuh dari stroke yang diduga dideritanya pada Agustus tahun lalu. Ada spekulasi luas, salah seorang dari tiga putranya akan mewarisi kekuasaannya, tetapi tidak ada pengumuman resmi dari Pyongyang mengenai dugaan ini. Kim memiliki tiga putra, yakni Jong-nam, 37, dan saudara tirinya bernama Jong-chul, 27, dan Jongun, 25. Kim Jong-Il menggantikan ayahnya, Kim Il-sung, sebagai pemimpin besar Korut setelah Kim senior meninggal tahun 1994.
Dengan demikian, Kim Jong-Il menjadi dinasti pertama dalam pemerintahan negara komunis itu. Parlemen Korut pada Kamis (9/4) memilih kembali Kim Jong-Il sebagai ketua komisi pertahanan nasional dengan jumlah anggota komisi meningkat dari sembilan orang menjadi 13 orang, ditambah ipar laki-laki Jang Song-thaek. Para pengamat mengatakan perubahan jumlah orang dalam komisi itu menunjukkan bahwa Kim Jong-Il sedang menyiapkan peralihan kekuasaan sambil meningkatkan wewenangnya.
Sementara itu, Kim Jong-Il kemarin menginspeksi unit militer dan menghadiri pertunjukan musik pada Sabtu (25/4). Ini merupakan penampilan pertama ke publik sejak ketegangan akibat peluncuran roket tiga pekan silam. Kantor Berita Korut KCNA melaporkan, inspeksi Kim ke unit militer itu untuk merayakan ulang tahun militer Korut. Seperti biasa, KCNA tidak menyebutkan lokasi unit militer itu berada.
“Kim mengekspresikan kegembiraan dan menjelaskan bahwa dia mengemban tugas untuk memberikan pengarahan untuk mendukung militer,” demikian yang ditulis KCNA. Secara terpisah, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Hillary Clinton berharap perundingan dengan Korut segera direalisasikan. “Kita akan bekerja sama dengan mitra kita dalam perundingan enam pihak (Korut,Korsel, Jepang, Rusia, China, AS) untuk menekan Pyongyang agar memenuhi kewajibannya,” kata dia saat berkunjung ke Baghdad.
Dengan perundingan enam pihak, Hillary berharap denuklirisasi di Semenanjung Korea dapat berhasil.Pernyataan AS itu muncul setelah Pyongyang mengumumkan pengaktifan kembali salah satu bagian dari fasilitas nuklirnya. Pernyataan tersebut muncul beberapa jam setelah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengeluarkan sanksi pada tiga perusahaan Korut yang dituduh mendukung pengembangan rudal. Korut, Selasa (14/4) mengumumkan bahwa pihaknya akan keluar dari perundingan enam pihak untuk pelucutan nuklir.
Korut mengancam akan memulai kembali program persenjataan atomnya untuk memprotes kecaman PBB terhadap peluncuran roketnya. Negara komunis tersebut mengecam keras pembahasan peluncuran roket Korut di Dewan Keamanan PBB. Menurut para analis, dibutuhkan waktu sekitar tiga hingga empat bulan sebelum Korut menyelesaikan pemrosesan kembali 8.000 batang bahan bakar nuklir di reaktor Yongbyon.
Korut menggelar uji coba nuklir pertama kali pada Oktober 2006 menggunakan 31 kilogram plutonium. Menurut para pakar, jika plutonium tersebut dibuat bom akan menghasilkan enam hingga delapan bom. (AFP/Rtr/BBC/andika hm)
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/233186/
Komentar