Korut Aktifkan Program Nuklir

SEOUL (SI) – Korea Utara (Korut) kemarin mengungkapkan telah memulai pemprosesan ulang sisa tangkai bahan bakar dari satu pabrik tenaga nuklir.

Aksi itu sebagai protes atas kecaman internasional mengenai peluncuran roketnya yang kontroversial awal bulan ini. “Pemprosesan kembali batang bahan bakar dari reaktor nuklir utama telah dimulai,” demikian pernyataan resmi Departemen Luar Negeri Korut yang diumumkan pada 14 April.

“Ini akan menambah kekuatan nuklir untuk melindungi diri dengan segala cara untuk mengatasi meningkatnya ancaman militer dari kekuatan musuh,” imbuhnya. Pernyataan tersebut muncul beberapa jam setelah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengeluarkan sanksi-sanksi berkaitan dengan tiga perusahaan Korea Utara yang dituduh mendukung pengembangan rudal.

Korut pada 14 April mengumumkan bahwa pihaknya akan keluar dari perundingan perlucutan nuklir enam negara. Ketika itu Korut mengancam akan memulai kembali program persenjataan atomnya dalam rangka memprotes kecaman yang dikeluarkan PBB terhadap peluncuran roketnya.Negara komunis tersebut saat itu mengatakan, pembahasan Dewan Keamanan (DK) PBB mengenai peluncuran rudal Korut.

Korut juga berikrar akan memperkuat alat pencegah nuklirnya untuk pertahanan dirinya di semua sektor.“Kami akan melakukan tahapan- tahapan untuk memulihkan kembali fasilitas-fasilitas nuklir kami yang ditutup dan menggunakan pemprosesan kembali tangkai-tangkai bahan bakar yang datang dari reaktor-reaktor nuklir percobaan,” demikian keterangan Departemen Luar Negeri Korut.

Pyongyang juga mengungkapkan, senjata nuklir tersebut digunakan untuk mempertahankan diri dari ancaman militer AS.Pada perayaan ulang tahun militernya kemarin, Korut mengumumkan akan melancarkan “serangan tak kenal ampun” terhadap AS dan sekutunya jika mereka menyerang.

“Jika imperialis AS dan pengikutnya menyentuh satu inci teritorial tanah, udara, dan laut kita, pasukan Tentara Rakyat Korea akan melancarkan serangan tanpa kasihan terhadap musuh. Kita akan menghancurkan mereka dan melalui pembasmian akar-akar perang semenanjung Peninsula,” demikian tulis harian Partai Komunis, Rodong Sinmun.

Sebelumnya Korut menutup beberapa bagian pabrik nuklirnya di Yongbyon, yang menghasilkan plutonium pada tingkatan layak untuk pembuatan senjata nuklir. (AFP/Rtr/andika hm)
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/232913/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Inovasi Belanda Tak Terpisahkan dari Bangsa Indonesia

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford