Gereja Liburkan Pembaptisan dan Misa,Jalanan Sepi

Epidemi flu babi di Meksiko telah menewaskan sedikitnya 103 orang.Tak ayal,jutaan warga di seluruh penjuru negara tersebut dilanda kepanikan,takut terjangkiti penyakit yang belum ada obatnya itu.

MENTERI Kesehatan Meksiko Jose Angel Cordova mengatakan, korban wabah flu babi di negaranya sudah mencapai 103 orang. Sekitar 400 orang harus menjalani perawatan serius di rumah sakit. ”Laporan terbaru menyebutkan ada 1.614 kasus di mana 103 orang tewas. Kami masih memeriksa 400 penderita di rumah sakit,” kata Cordova.

Sejauh ini, hanya 18 korban tewas di Meksiko yang telah dinyatakan dengan tes laboratorium terdeteksi oleh flu babi dan dilaporkan ke WHO. Melihat kondisi ini, jutaan warga Meksiko memilih tinggal dalam rumah. Jika ada keperluan mendesak, mereka keluar menggunakan masker.

Mereka berusaha menghindari kontak langsung dengan orang asing. Di Mexico City, pemerintah menghentikan acara-acara umum dan menutur museum, bar, dan stadion.Itu dianggap sebagai langkah untuk memutus mata rantai persebaran virus. Bisa ditebak, kota berpenduduk 20 juta jiwa itu pun seperti kota mati.

Angkutan umum dan kereta bawah tanah telah dinonaktifkan. Tulisan ”Tidak ada pembaptisan” dan ”Tidak ada misa” terpampang di depan semua gereja di Mexico City.Kardinal Norberto Rivera mengerti adanya larangan pertemuan massal hingga misa pun ditiadakan.

”Kita harus menghindarkan diri dari orang-orang yang telah terinfeksi. Bantulah pekerja kesehatan sehingga bencana ini cepat menyingkir,” paparnya. Wali Kota Mexico City Marcelo Ebard mengatakan, penutupan kota akan dilaksanakan selama 10 hari. Sementara ekspatriat asal Amerika, CR Hibbs, menghabiskan waktu selama 10 hari di rumah bersama dua anaknya.

”Tanpa kafe,tanpa museum,dan benar-benar tidak menyenangkan. Karena itu, saya akan pergi ke San Diego,” papar Hibbs. Kursi-kursi restoran di Mexico City pun sebagian besar sepi. Menurut Eduardo Garcia, pelayan restoran di Mexico City umumnya mendapat 200 tamu. ”Kali ini benar-benar parah,tak ada seorang pun mau keluar rumah,”paparnya.

Pemerintah membagikan 4 juta masker di Mexico City. Ebard pun menggunakan masker untuk mengenalkan kepada warganya agar menggunakan pelindung tersebut. ”Potensi kerusakan kota sangatlah besar,”kata Ebrard. Kekhawatiran terjangkit flu babi pun dirasakan sebagian warga Mexico City.

Rumah Sakit pun diserbu warga yang ingin memeriksakan kesehatannya. Rata-rata mereka mengeluhkan sakit kepala. ”Kita tahu apakah penyakit ini flu atau bukan, tapi kita sangat khawatir,” kata Sergio Zunun, 59, yang berprofesi sebagai pengusaha. Sementara Menteri Keuangan Meksiko Augustin Carstens mengatakan Bank Dunia akan meminjamkan dana senilai USD205 juta untuk membantu penanganan flu babi.

Dia juga mengatakan munculnya virus flu babi dapat berdampak besar bagi perekonomian Meksiko. ”Flu babi dapat memberikan dampak penting pada perekonomian, sekalipun dampak yang paling penting adalah pada kehidupan manusia serta kelangsungannya,” kata Agustin Carstens.

”Pada tahap ini, kita tidak dapat mengabaikan bahwa ini adalah masalah yang sangat serius dan ini memiliki potensi besar untuk menimbulkan kekacauan,” imbuhnya. Presiden Meksiko Felipe Calderon telah mengeluarkan kebijakan untuk memberi kekuatan luar biasa kepada pejabat dan petugas yang menangani kasus virus mematikan ini.

Hal itu dilakukan setelah WHO menetapkan flu burung berpotensi sebagai pandemi. Calderon juga meminta rakyatnya untuk tetap tenang dan bekerja sama dengan pemerintah untuk menangani virus tersebut. WHO memutuskan untuk mengumumkan kasus flu babi di Meksiko dan Amerika Serikat (AS) sebagai keadaan darurat yang harus diwaspadai dunia.

Komite Darurat WHO akan mengadakan pertemuan pada hari ini (28/4) untuk memeriksa persebaran virus sebelum memutuskan untuk meningkatkan kesiagaan ke level pandemi atau epidemi global.”Virus ini memiliki potensi pandemik,” ujar Direktur Jenderal Badan Kesehatan Dunia Margaret Chan. (AFP/Rtr/CNN/BBC/ andika hm)
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/233536/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Inovasi Belanda Tak Terpisahkan dari Bangsa Indonesia

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford