AS Cemaskan Nuklir Pakistan
WASHINGTON(SI) – Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Hillary Clinton kemarin mencemaskan jika kelompok Taliban menggulingkan pemerintahan Pakistan yang berkekuatan nuklir.
Kekhawatiran itu muncul kemarin,walaupun saat ini kondisinya masih aman. “Keamanan persenjataan nuklir Pakistan adalah satu masalah yang kami tetap sangat yakin telah dijamin militer dan pemerintah Pakistan.Kami telah banyak bekerja selama beberapa tahun belakangan ini untuk mengevaluasi kondisi tersebut. Saya kira pemerintah kami menganggap senjata nuklir itu masih aman,” kata Hillary kepada Fox News.
Hillary mengungkapkan, salah satu dari kekhawatiran terburuk AS adalah Taliban dan Al-Qaeda serta kelompok bersenjata lainnya yang terus menguatkan diri. Kelompok tersebut diduga berencana menggulingkan pemerintahan Pakistan. “Kita tidak dapat membayangkan hal tersebut. Kita harus mendorong rakyat Pakistan untuk bersatu demi sebuah strategi untuk mengendalikan negara tersebut,” tandasnya. Lebih dari 1.800 orang tewas dalam serangan Al-Qaeda dan Taliban di seluruh Pakistan sejak Juli 2007.
AS sebelumnya pernah menyatakan kekhawatirannya terkait gerakan Taliban di Pakistan. Secara terpisah, sedikitnya 12 anak-anak tewas dan enam anak lainnya terluka saat sebuah bom meledak di Luqman Banda, Dir, Pakistan. Anak-anak yang baru pulang sekolah itu menemukan bom tersebut dekat sekolah mereka. Namun, mereka menyangka barang yang ditemukan adalah mainan dan mereka membawanya pulang. Bom yang disangka mainan itu meledak saat anak bernama Safdar tiba di rumah. Sebanyak 12 anak tewas seketika dan enam anak lainnya terluka.
Semua korban berusia di bawah 13 tahun.Mereka langsung dibawa ke rumah sakit DHQ. Ledakan itu juga menghancurkan rumah Safdar dan beberapa rumah tetangganya. Warga Luqman Banda menuding militer Pakistan menempatkan bom di sekitar sekolah. Juru bicara kepolisian setempat,Sultan Mehmood mengatakan, petugas telah dikirim untuk mengumpulkan informasi,termasuk jenis bom yang digunakan. “Korban tidak mengetahui bahwa apa yang mereka temukan adalah bom,” ujar Mehmood,salah satu saksi mata.
Dari Miranshah,Enam anggota satu keluarga tewas dan empat orang lagi cedera ketika sebuah granat tangan meledak di dalam satu truk pikap di daerah sukusuku Pakistan,di dekat perbatasan Afghanistan.“Saya melihat mayat suami, istri dan empat anak mereka, serta juga empat orang lagi yang cedera di rumah sakit,” ungkap pejabat pemerintah setempat, Niaz Gul. Gul mengungkapkan, kendaraan tersebut membawa sejumlah penumpang dari desa perbatasan Lawara Mandi menuju ke Miranshah ketika granat itu meledak di dalam kendaraan tersebut.
Wilayah suku, tempat sering terjadi pelang-garan hukum di Pakistan barat laut, telah dihebohkan oleh aksi kekerasan sejak ratusan warga Taliban dan pejuang Al- Qaeda mengungsi. (AFP/Rtr/andika hm)
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/233181/
Kekhawatiran itu muncul kemarin,walaupun saat ini kondisinya masih aman. “Keamanan persenjataan nuklir Pakistan adalah satu masalah yang kami tetap sangat yakin telah dijamin militer dan pemerintah Pakistan.Kami telah banyak bekerja selama beberapa tahun belakangan ini untuk mengevaluasi kondisi tersebut. Saya kira pemerintah kami menganggap senjata nuklir itu masih aman,” kata Hillary kepada Fox News.
Hillary mengungkapkan, salah satu dari kekhawatiran terburuk AS adalah Taliban dan Al-Qaeda serta kelompok bersenjata lainnya yang terus menguatkan diri. Kelompok tersebut diduga berencana menggulingkan pemerintahan Pakistan. “Kita tidak dapat membayangkan hal tersebut. Kita harus mendorong rakyat Pakistan untuk bersatu demi sebuah strategi untuk mengendalikan negara tersebut,” tandasnya. Lebih dari 1.800 orang tewas dalam serangan Al-Qaeda dan Taliban di seluruh Pakistan sejak Juli 2007.
AS sebelumnya pernah menyatakan kekhawatirannya terkait gerakan Taliban di Pakistan. Secara terpisah, sedikitnya 12 anak-anak tewas dan enam anak lainnya terluka saat sebuah bom meledak di Luqman Banda, Dir, Pakistan. Anak-anak yang baru pulang sekolah itu menemukan bom tersebut dekat sekolah mereka. Namun, mereka menyangka barang yang ditemukan adalah mainan dan mereka membawanya pulang. Bom yang disangka mainan itu meledak saat anak bernama Safdar tiba di rumah. Sebanyak 12 anak tewas seketika dan enam anak lainnya terluka.
Semua korban berusia di bawah 13 tahun.Mereka langsung dibawa ke rumah sakit DHQ. Ledakan itu juga menghancurkan rumah Safdar dan beberapa rumah tetangganya. Warga Luqman Banda menuding militer Pakistan menempatkan bom di sekitar sekolah. Juru bicara kepolisian setempat,Sultan Mehmood mengatakan, petugas telah dikirim untuk mengumpulkan informasi,termasuk jenis bom yang digunakan. “Korban tidak mengetahui bahwa apa yang mereka temukan adalah bom,” ujar Mehmood,salah satu saksi mata.
Dari Miranshah,Enam anggota satu keluarga tewas dan empat orang lagi cedera ketika sebuah granat tangan meledak di dalam satu truk pikap di daerah sukusuku Pakistan,di dekat perbatasan Afghanistan.“Saya melihat mayat suami, istri dan empat anak mereka, serta juga empat orang lagi yang cedera di rumah sakit,” ungkap pejabat pemerintah setempat, Niaz Gul. Gul mengungkapkan, kendaraan tersebut membawa sejumlah penumpang dari desa perbatasan Lawara Mandi menuju ke Miranshah ketika granat itu meledak di dalam kendaraan tersebut.
Wilayah suku, tempat sering terjadi pelang-garan hukum di Pakistan barat laut, telah dihebohkan oleh aksi kekerasan sejak ratusan warga Taliban dan pejuang Al- Qaeda mengungsi. (AFP/Rtr/andika hm)
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/233181/
Komentar