UMNO, Terseok-seok Janjikan Perubahan

KUALA LUMPUR (SINDO) – Partai berkuasa Malaysia UMNO (Organisasi Nasional Melayu Bersatu) bakal menatap masa depan tanpa mengulangi kesalahan yang sama.


Salah satu syaratnya adalah mengadakan perubahan besar-besaran sehingga mampu memikat rakyat Malaysia dan mengalahkan oposisi. Tekad itu ditegaskan mereka dalam pertemuan para petinggi UMNO kemarin. Pergantian pucuk pimpinan UMNO sekaligus jabatan pemerintahan tertinggi Malaysia bakal bergeser dari Perdana Menteri (PM) Abdullah Ahmad Badawi kepada Wakil PM Najib Razak. Peralihan dan masa depan pemerintahan Najib diperkirakan akan menghadapi banyak guncangan dan masalah.

“Kali ini merupakan masa paling kritis dalam sejarah UMNO. Kita harus menentukan langkah-langkah di masa mendatang.Mau tak mau,kita harus menerima tantangan dan membuat perubahan terhadap partai dan pemerintah,”papar Najib pada wawancara di sebuah harian Malaysia New Straits Times. Bahkan Najib mengancam koleganya di UMNO yang tak mendukung reformasi total itu.“Jika Anda tak berani untuk berubah,kita akan mengganti orang-orang itu,” papar Najib.

PM Badawi akan mundur pada rentang waktu 24–28 Maret mendatang setelah tekanan bertubi-tubi memaksanya lengser. Badawi dinilai gagal karena mengakibatkan Barisan Nasional (BN) semakin tidak populer dan tak mampu menjalankan pemerintahan dengan baik. Pada pemilu Maret 2008, BN harus kehilangan kekuasaan di lima negara bagian dan sepertiga kursi parlemen dikuasai oposisi. Badawi yang menjanjikan reformasi total pada peme-rintahannya tak mampu berkutik ketika berkuasa. Janji-janjinya hanya menjadiisapanjempol.

Buktinya,pada dua pemilu sela yang digelar,BN tak mampu menguasai banyak kursi yang diperebutkan. Pemilu 2013 mendatang pun di ambang masalah karena BN dinilai tak menawarkan perubahan dibandingkan oposisi.Apalagi, penduduk etnik China dan India lebih memilih bergabung dengan kubu oposisi pimpinan Anwar Ibrahim.Tak ayal, BN pun berencana merangkul kembali kedua etnis tersebut.

“Pertemuan kali ini merupakan titik balik. Itu antara arogansi melawan perubahan. Pendekatan kasar UMNO tidak mendapatkan simpati,” papar Bridget Welsh, pakar Asia Tenggara dari Johns Hopkins University. Najib yang merupakan putra mantan PM itu tidak mendapatkan dukungan kuat dari publik.Jajak pendapat independen mengungkapkan, hanya 41% warga Malaysia menganggapnya sebagai pemimpin yang baik.

Kasus tuduhan korupsi dan percobaan pembunuhan menjadi batu sandungan bagi Najib. “Itu menjadi sesuatu yang merusak citra Najib,” papar James Chin,pakar politik dari Monash University di Kuala Lumpur. (AFP/NST/andika hm)
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/223187/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Inovasi Belanda Tak Terpisahkan dari Bangsa Indonesia

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford