Cheney Kritik Obama
WASHINGTON(SINDO) – Mantan Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Dick Cheney memandang keamanan AS di bawah pemerintahan Barack Obama makin riskan.
Menurut Cheney, sikap Obama yang menentang kebijakan perang melawan teror warisan Presiden George W Bush akan menimbulkan serangan 11 September yang baru di Negeri Paman Sam itu.
Dalam penolakan terakhirnya terhadap kebijakan Bush, Jumat (13/03) lalu, Obama menghapus istilah ”pejuang musuh” untuk tersangka teroris dan berjanji mengadopsi undang-undang internasional untuk kebijakan penahanan di Guantanamo Bay,Kuba.
”Presiden Obama menyatakan menentang kebijakan perang melawan teror ke seluruh AS dan itu jelas membuat sejumlah pilihan yang menurut saya justru menimbulkan risiko besar bagi rakyat AS akan kemungkinan munculnya serangan yang lain,”kata Cheney pada salah satu program CNNState of the Union.
Dia yakin,kebijakan-kebijakan Obama yang bertolak belakang dengan kebijakan antiteror Bush akan membuat AS menjadi tidak aman. Cheney misalnya mengkritik keputusan Obama menutup kamp Penjara Guantanamo, menutup penjara-penjara rahasia CIA di luar negeri, dan menyebut teknik waterboarding dalam interogasi sebagai penyiksaan.
Cheney mengklaim kebijakan- kebijakan antiteror warisan Bush itulah yang membuat rakyat AS menikmati masa-masa seperti sekarang. Pemerintah bisa mengumpulkan semua informasi intelijen untuk menggagalkan upaya-upaya melancarkan serangan ke AS pascaserangan 11 September 2001.
”Saya pikir itu adalah program sukses yang hebat. Semuanya dilakukan secara legal sesuai dengan praktik dan prinsip-prinsip yang diatur dalam konstitusi,”klaim Cheney. Dia mengatakan, pemerintahan Bush menganggap pemberantasan terorisme merupakan tugas militer dibandingkan dengan penegakan hukum.
”Sampai serangan 11 September, itu dianggap permasalahan penegakan hukum,” katanya. ”Jika Anda menemukan pria yang berkelakuan buruk, adili dan penjarakan,” imbuh Cheney. Ketika memasuki situasi perang,Cheney mengatakan, pemerintahan Bush menggunakan semua aset untuk mengalahkan musuh.
”Menggunakan sumber keuangan, militer, intelijen, dan segala yang kita punya untuk memberantas teroris yang menjadi ancaman bagi Anda,” katanya. Bagaimana dengan kegagalan perang Irak? Cheney mengatakan, pihaknya telah melakukan apa pun yang telah dirancang untuk dikerjakan.
”Sekarang, saya tidak ingin berbicara mengenai perang Irak. Tapi, faktanya tingkat kekerasan menurun hingga 90%. Ada pemilu umum dan konstitusi di Irak,” belanya. Lebih lanjut, Cheney membanggakan bahwa AS sukses menciptakan Irak yang merupakan jantung Timur Tengah sebagai negara demokratis dan itu adalah kesuksesan besar.
Selain itu, Cheney juga mengkritik pendekatan yang dilakukan pemerintahan Obama dalam hal regulasi bisnis, reformasi kesehatan, lingkungan, dan energi. Dia juga menuding ekspansi terbesar pemerintahan federal terhadap kebijakan perusahaan swasta dalam sejarah AS. ”Obama menggunakan alasan krisis ekonomi untuk membenarkan intervensi pemerintah federal,”katanya.
Cheney mengakui bahwa dialah yang telah menekan Bush untuk mengambil langkah keras terhadap Iran dan Korea Utara (Korut) dengan menolak pendekatan diplomasi yang diajukan mantan bosnya itu. Cheney juga mengaku marah atas keputusan Obama mengangkat Christopher Hill sebagai Duta Besar (Dubes) AS untuk Irak. Sebelumnya, Hill adalah kepala negosiator nuklir AS untuk Korut. (AFP/new york times/ CNN/andika hm)
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/221477/
Menurut Cheney, sikap Obama yang menentang kebijakan perang melawan teror warisan Presiden George W Bush akan menimbulkan serangan 11 September yang baru di Negeri Paman Sam itu.
Dalam penolakan terakhirnya terhadap kebijakan Bush, Jumat (13/03) lalu, Obama menghapus istilah ”pejuang musuh” untuk tersangka teroris dan berjanji mengadopsi undang-undang internasional untuk kebijakan penahanan di Guantanamo Bay,Kuba.
”Presiden Obama menyatakan menentang kebijakan perang melawan teror ke seluruh AS dan itu jelas membuat sejumlah pilihan yang menurut saya justru menimbulkan risiko besar bagi rakyat AS akan kemungkinan munculnya serangan yang lain,”kata Cheney pada salah satu program CNNState of the Union.
Dia yakin,kebijakan-kebijakan Obama yang bertolak belakang dengan kebijakan antiteror Bush akan membuat AS menjadi tidak aman. Cheney misalnya mengkritik keputusan Obama menutup kamp Penjara Guantanamo, menutup penjara-penjara rahasia CIA di luar negeri, dan menyebut teknik waterboarding dalam interogasi sebagai penyiksaan.
Cheney mengklaim kebijakan- kebijakan antiteror warisan Bush itulah yang membuat rakyat AS menikmati masa-masa seperti sekarang. Pemerintah bisa mengumpulkan semua informasi intelijen untuk menggagalkan upaya-upaya melancarkan serangan ke AS pascaserangan 11 September 2001.
”Saya pikir itu adalah program sukses yang hebat. Semuanya dilakukan secara legal sesuai dengan praktik dan prinsip-prinsip yang diatur dalam konstitusi,”klaim Cheney. Dia mengatakan, pemerintahan Bush menganggap pemberantasan terorisme merupakan tugas militer dibandingkan dengan penegakan hukum.
”Sampai serangan 11 September, itu dianggap permasalahan penegakan hukum,” katanya. ”Jika Anda menemukan pria yang berkelakuan buruk, adili dan penjarakan,” imbuh Cheney. Ketika memasuki situasi perang,Cheney mengatakan, pemerintahan Bush menggunakan semua aset untuk mengalahkan musuh.
”Menggunakan sumber keuangan, militer, intelijen, dan segala yang kita punya untuk memberantas teroris yang menjadi ancaman bagi Anda,” katanya. Bagaimana dengan kegagalan perang Irak? Cheney mengatakan, pihaknya telah melakukan apa pun yang telah dirancang untuk dikerjakan.
”Sekarang, saya tidak ingin berbicara mengenai perang Irak. Tapi, faktanya tingkat kekerasan menurun hingga 90%. Ada pemilu umum dan konstitusi di Irak,” belanya. Lebih lanjut, Cheney membanggakan bahwa AS sukses menciptakan Irak yang merupakan jantung Timur Tengah sebagai negara demokratis dan itu adalah kesuksesan besar.
Selain itu, Cheney juga mengkritik pendekatan yang dilakukan pemerintahan Obama dalam hal regulasi bisnis, reformasi kesehatan, lingkungan, dan energi. Dia juga menuding ekspansi terbesar pemerintahan federal terhadap kebijakan perusahaan swasta dalam sejarah AS. ”Obama menggunakan alasan krisis ekonomi untuk membenarkan intervensi pemerintah federal,”katanya.
Cheney mengakui bahwa dialah yang telah menekan Bush untuk mengambil langkah keras terhadap Iran dan Korea Utara (Korut) dengan menolak pendekatan diplomasi yang diajukan mantan bosnya itu. Cheney juga mengaku marah atas keputusan Obama mengangkat Christopher Hill sebagai Duta Besar (Dubes) AS untuk Irak. Sebelumnya, Hill adalah kepala negosiator nuklir AS untuk Korut. (AFP/new york times/ CNN/andika hm)
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/221477/
Komentar