Andry Rajoelina, Mantan Disc Jockey Penentang Diktator
Pada usia sangat muda,34 tahun,Andry Rajoelina ditunjuk militer Madagaskar untuk menjadi presiden. Kemarin,militer menyerahkan kekuasaan kepada pemimpin oposisi ini.
LAKSAMANA Madya Hyppolite Ramaroson mengatakan, Rajoelina telah diberi kekuasaan guna menjalankan pemerintahan peralihan. Ramaroson menambahkan, para jenderal senior militer telah menolak usul sebelumnya dari Presiden Marc Ravalomanana guna menyerahkan kekuasaan kepada satu komite militer.
Ravalomanana mengundurkan diri dan menyerahkan kekuasaan kepada militer. Tapi keputusan tersebut ditolak oleh oposisi dan Angkatan Bersenjata.Dalam satu dekrit presiden, Ravalomanana setuju menyerahkan kekuasaannya kepada perwira militer paling tinggi dan paling senior yang akan memimpin badan pelaksana militer. ”Militer akan mengemban jabatan presiden dan perdana menteri berdasarkan undang-undang dasar,” demikian antara lain isi dekrit itu. Dekrit itu langsung disambut meriah kubu Rajoelina.
”Kita sekarang mengenyam buah upaya kita. Ini adalah kehendak Tuhan.Saya akan berusaha sekuat tenaga sampai akhir,”kata Rajoelina di hadapan pendukungnya yang merayakan kemenangan. Salah seorang dari pendukung Rajoelina menggambarkan peristiwa itu sebagai ”kemengan Daud melawan Jaluth (David vs Goliath)”. Memang Rajoelina telah menyatakan diri sebagai pemimpin transisi sejak pekan lalu. Dia bahkan sudah tinggal di istana kepresidenan yang diambil alih militer sejak Senin (16/3). ”Anda dapat memanggil saya presiden,” paparnya kepada stasiun televisi Prancis. ”Sudah saatnya rakyat yang berkuasa.
Sudah saatnya rakyat mengambil alih kekuasaan,” imbuhnya. Rajoelina kemarin langsung menggelar rapat dengan menteri-menteri kabinetnya membahas program antikemiskinan. Dalam rapat itu juga dibahas tentang bagaimana merespons perhatian dunia internasional terhadap situasi terkini. Dalam kebijakan ekonomi, dia bakal melanjutkan kebijakan ekonomi pasar bebas seperti pendahulunya. Dia juga bakal menggenjot masuknya investor asing, terutama di sektor pertambangan dan eksplorasi minyak.
Koordinasi dengan jajaran militer juga dilakukan untuk mempersatukan kubukubu yang belum sepakat dengan pemerintahan baru Madagaskar. Pemerintahan baru itu juga berusaha membuka kembali beberapa departemen yang sebelumnya ditutup dan sejak krisis politik. Selain itu,tugas Rajoelina lainnya adalah mengisi kekosongan undang-undang dasar mengenai pengambilalihan kekuasaannya. Dia berhadapan dengan pasal yang membuatnya enam tahun lebih muda untuk memangku jabatan presiden. Dalam konstitusi diatur usia minimal presiden adalah 40 tahun.
Mau tak mau, Rajoelina harus mengamendemen beberapa pasal itu. Sebelumnya, Angkatan Bersenjata yang memberontak menahan empat jenderal dan seorang pemimpin gereja menyusul satu pertemuan antara para jenderal, Rajoelina, dan pemimpin gereja. Dalam pertemuan tersebut, oposisi diberi tahu mengenai keputusan presiden tersebut. Rajoelina yang juga mantan Wali Kota Antananarivo ini sudah berulang kali menyerang Ravalomanana dengan tuduhan penyalahgunaan dana anggaran dan melanggar demokrasi di Madagaskar.
Dia juga terus mendesak Ravalomanana melepaskan jabatannya selama beberapa bulan terakhir. Bahkan pertikaian antara kedua orang tersebut meletus pada akhir Desember 2008. Ketika itu Rajoelina mengecam pemerintahan Ravalomanana melalui stasiun televisi pribadinya.Akibatnya, stasiun televisinya ditutup Ravalomanana. Serangkaian unjuk rasa yang diselenggarakan kubu Rajoelina sejak awal tahun ini jarang menarik lebih dari beberapa ratus pendukung dan gerakannya sering kelihatan terancam gagal. Setidaknya 135 orang tewas sejak krisis politik melanda negara di Samudra Hindia ini sejak Januari lalu.
Sebagian besar korban tewas dalam bentrokan fisik antara pengunjuk rasa antipemerintah dengan militer yang bertugas di bawah komando Ravalomanana. Siapa sebenarnya Rajoelina? Sebenarnya, sebelum menjabat wali kota, Rajoelina dikenal sebagai disc jockey (DJ). Dia pun dinilai terlalu muda untuk jadi presiden.Tapi, faktanya dengan dukungan militer, pria kelahiran 1975 itu menjadi orang nomor satu di Madagaskar.
Mantan DJ yang beralih jadi pengusaha itu terjun ke kancah politik pada 2007 ketika dia bersaing dalam pemilihan Wali Kota Antananarivo dan mengalahkan partai Ravalomanana untuk menjadi wali kota di ibu kota Madagaskar.Sejak 1994 hingga 2000, Rajoelina bekerja sebagai penyelenggara acara, sering kali dalam tayangan langsung televisi.Dia dikenal pula sebagai pendiri biro percetakan digital dan iklan Injet pertama di Madagaskar.
Dia juga memiliki stasiun televisi dan radio VIVA. Dalam pemilihan wali kota, dia meraih suara 63%. Rojoelina mengubah singkatan bahasa Prancis untuk kereta sangat cepat, Monikered TGC, jadi nama gerakannya ditunjang oleh ketenarannya yang melesat, Tanora Gasy Vonona atau ‘Warga Muda Madagaskar yang Dinamis’. Dalam 12 bulan kemudian, hubungan Rajoelina dengan pemerintah memburuk sampai setahun setelah pemilihan umum.Pemerintah menutup jaringan televisinya karena menyiarkan wawancara dengan mantan Presiden Didier Ratsiraka.
Ratsiraka, yang memerintah Madagaskar selama 25 tahun, saat ini hidup di pengasingan di Prancis setelah kemelut politik yang berlarut dan dipenuhi kekerasan dengan Ravalomanana ketika dia menolak menerima kekalahan dalam Pemilihan Presiden 2001. Rajoelina mengecap pemerintah diktator dan pada Januari menyerukan pemogokan umum yang berubah jadi kerusuhan serta menewaskan puluhan orang.
Dia berulang kali mengutuk sesuatu yang dikatakan sebagai kebebasan yang menyusut di negara pulau tersebut. Rajoelina juga mengecam keras proyek besar guna menyewakan lahan yang sangat luas kepada raksasa industri Korea Selatan, Daewoo. Pada 31 Januari 2009, Rajoelina dalam satu pertemuan terbuka mengumumkan dia berwenang atas seluruh Republik Madagaskar.
Pada 3 Februari,Rajoelina dipecat dari jabatan wali kota dan satu delegasi khusus yang dipimpin Guy Randrianarisoa diangkat menggantikannya. Rajoelina mengecam keputusan tersebut dan mengatakan tak ada alasan yang sah dalam pemecatan itu. (andika hendra mustaqim)
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/222338/
LAKSAMANA Madya Hyppolite Ramaroson mengatakan, Rajoelina telah diberi kekuasaan guna menjalankan pemerintahan peralihan. Ramaroson menambahkan, para jenderal senior militer telah menolak usul sebelumnya dari Presiden Marc Ravalomanana guna menyerahkan kekuasaan kepada satu komite militer.
Ravalomanana mengundurkan diri dan menyerahkan kekuasaan kepada militer. Tapi keputusan tersebut ditolak oleh oposisi dan Angkatan Bersenjata.Dalam satu dekrit presiden, Ravalomanana setuju menyerahkan kekuasaannya kepada perwira militer paling tinggi dan paling senior yang akan memimpin badan pelaksana militer. ”Militer akan mengemban jabatan presiden dan perdana menteri berdasarkan undang-undang dasar,” demikian antara lain isi dekrit itu. Dekrit itu langsung disambut meriah kubu Rajoelina.
”Kita sekarang mengenyam buah upaya kita. Ini adalah kehendak Tuhan.Saya akan berusaha sekuat tenaga sampai akhir,”kata Rajoelina di hadapan pendukungnya yang merayakan kemenangan. Salah seorang dari pendukung Rajoelina menggambarkan peristiwa itu sebagai ”kemengan Daud melawan Jaluth (David vs Goliath)”. Memang Rajoelina telah menyatakan diri sebagai pemimpin transisi sejak pekan lalu. Dia bahkan sudah tinggal di istana kepresidenan yang diambil alih militer sejak Senin (16/3). ”Anda dapat memanggil saya presiden,” paparnya kepada stasiun televisi Prancis. ”Sudah saatnya rakyat yang berkuasa.
Sudah saatnya rakyat mengambil alih kekuasaan,” imbuhnya. Rajoelina kemarin langsung menggelar rapat dengan menteri-menteri kabinetnya membahas program antikemiskinan. Dalam rapat itu juga dibahas tentang bagaimana merespons perhatian dunia internasional terhadap situasi terkini. Dalam kebijakan ekonomi, dia bakal melanjutkan kebijakan ekonomi pasar bebas seperti pendahulunya. Dia juga bakal menggenjot masuknya investor asing, terutama di sektor pertambangan dan eksplorasi minyak.
Koordinasi dengan jajaran militer juga dilakukan untuk mempersatukan kubukubu yang belum sepakat dengan pemerintahan baru Madagaskar. Pemerintahan baru itu juga berusaha membuka kembali beberapa departemen yang sebelumnya ditutup dan sejak krisis politik. Selain itu,tugas Rajoelina lainnya adalah mengisi kekosongan undang-undang dasar mengenai pengambilalihan kekuasaannya. Dia berhadapan dengan pasal yang membuatnya enam tahun lebih muda untuk memangku jabatan presiden. Dalam konstitusi diatur usia minimal presiden adalah 40 tahun.
Mau tak mau, Rajoelina harus mengamendemen beberapa pasal itu. Sebelumnya, Angkatan Bersenjata yang memberontak menahan empat jenderal dan seorang pemimpin gereja menyusul satu pertemuan antara para jenderal, Rajoelina, dan pemimpin gereja. Dalam pertemuan tersebut, oposisi diberi tahu mengenai keputusan presiden tersebut. Rajoelina yang juga mantan Wali Kota Antananarivo ini sudah berulang kali menyerang Ravalomanana dengan tuduhan penyalahgunaan dana anggaran dan melanggar demokrasi di Madagaskar.
Dia juga terus mendesak Ravalomanana melepaskan jabatannya selama beberapa bulan terakhir. Bahkan pertikaian antara kedua orang tersebut meletus pada akhir Desember 2008. Ketika itu Rajoelina mengecam pemerintahan Ravalomanana melalui stasiun televisi pribadinya.Akibatnya, stasiun televisinya ditutup Ravalomanana. Serangkaian unjuk rasa yang diselenggarakan kubu Rajoelina sejak awal tahun ini jarang menarik lebih dari beberapa ratus pendukung dan gerakannya sering kelihatan terancam gagal. Setidaknya 135 orang tewas sejak krisis politik melanda negara di Samudra Hindia ini sejak Januari lalu.
Sebagian besar korban tewas dalam bentrokan fisik antara pengunjuk rasa antipemerintah dengan militer yang bertugas di bawah komando Ravalomanana. Siapa sebenarnya Rajoelina? Sebenarnya, sebelum menjabat wali kota, Rajoelina dikenal sebagai disc jockey (DJ). Dia pun dinilai terlalu muda untuk jadi presiden.Tapi, faktanya dengan dukungan militer, pria kelahiran 1975 itu menjadi orang nomor satu di Madagaskar.
Mantan DJ yang beralih jadi pengusaha itu terjun ke kancah politik pada 2007 ketika dia bersaing dalam pemilihan Wali Kota Antananarivo dan mengalahkan partai Ravalomanana untuk menjadi wali kota di ibu kota Madagaskar.Sejak 1994 hingga 2000, Rajoelina bekerja sebagai penyelenggara acara, sering kali dalam tayangan langsung televisi.Dia dikenal pula sebagai pendiri biro percetakan digital dan iklan Injet pertama di Madagaskar.
Dia juga memiliki stasiun televisi dan radio VIVA. Dalam pemilihan wali kota, dia meraih suara 63%. Rojoelina mengubah singkatan bahasa Prancis untuk kereta sangat cepat, Monikered TGC, jadi nama gerakannya ditunjang oleh ketenarannya yang melesat, Tanora Gasy Vonona atau ‘Warga Muda Madagaskar yang Dinamis’. Dalam 12 bulan kemudian, hubungan Rajoelina dengan pemerintah memburuk sampai setahun setelah pemilihan umum.Pemerintah menutup jaringan televisinya karena menyiarkan wawancara dengan mantan Presiden Didier Ratsiraka.
Ratsiraka, yang memerintah Madagaskar selama 25 tahun, saat ini hidup di pengasingan di Prancis setelah kemelut politik yang berlarut dan dipenuhi kekerasan dengan Ravalomanana ketika dia menolak menerima kekalahan dalam Pemilihan Presiden 2001. Rajoelina mengecap pemerintah diktator dan pada Januari menyerukan pemogokan umum yang berubah jadi kerusuhan serta menewaskan puluhan orang.
Dia berulang kali mengutuk sesuatu yang dikatakan sebagai kebebasan yang menyusut di negara pulau tersebut. Rajoelina juga mengecam keras proyek besar guna menyewakan lahan yang sangat luas kepada raksasa industri Korea Selatan, Daewoo. Pada 31 Januari 2009, Rajoelina dalam satu pertemuan terbuka mengumumkan dia berwenang atas seluruh Republik Madagaskar.
Pada 3 Februari,Rajoelina dipecat dari jabatan wali kota dan satu delegasi khusus yang dipimpin Guy Randrianarisoa diangkat menggantikannya. Rajoelina mengecam keputusan tersebut dan mengatakan tak ada alasan yang sah dalam pemecatan itu. (andika hendra mustaqim)
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/222338/
Komentar