Ratusan Warga Australia Mengungsi Kembali

MELBOURNE (SINDO) – Ratusan penduduk terpaksa mengungsi dari rumah mereka setelah kebakaran semak menghanguskan sebuah rumah dan melukai dua petugas pemadam kebakaran.

Angin yang kencang dan panasnya temperatur membuat api semakin sulit dikendalikan di Belgrave,Negara Bagian Victoria,Australia. Otoritas Pemadam Kebakaran (CFA) memperingatkan ratusan warga untuk segera mengungsi ke tempat yang aman.CFA juga meminta para penduduk untuk meninggalkan rumah mereka.Kebakaran kemarin menghancurkan satu rumah di Belgrave, 45 km dari Melbourne.Menurut juru bicara CFA,kebakaran lain juga terjadi di sebuah kota wisata Daylesford.

Ratusan rumah terancam terbakar akibat api yang bergerak cepat. Juru bicara Departemen Lingkungan Australia Stuart Ord mengatakan, angin kencang di Belgrave mencapai kecepatan 50 km per jam.Angin itu membuat titik api tidak bisa diprediksi. ”Angin itu mendatangkan malapetaka. Kita tetap harus bekerja keras untuk mengendalikan situasi,”paparnya pada radio ABC. Pemerintah telah membangun pusat evakuasi di Lilydale serta menampung ratusan pengungsi.Sebagian penduduk lainnya memilih tinggal bersama kerabatnya di wilayah yang aman.

Kebanyakan penduduk menyatakan memilih mengungsi setelah para petugas menuturkan bahwa mereka yang tewas pada kebakaran 7 Februari lalu adalah mereka yang terjebak di dalam rumah. Gaynor Brown,penduduk Warburton,mengatakan bahwa dia harus berjalan meninggalkan rumah mereka sambil melihat asap tebal di kejauhan. ”Saya hanya ingin anakanak saya selamat,”ujarnya. Menurut Lindsay Jahn, 70% dari 2.500 penduduk kota Warburton telah mengungsi.

”Saya berharap kebakaran yang terjadi dua pekan lalu telah membuat banyak orang memilih mengungsi,”paparnya kepada Herald Sun.Jumlah korban kebakaran pada 7 Februari lalu mencapai 210 orang. Namun,jumlah korban diperkirakan akan terus bertambah setelah terjadi kebakaran lagi. Lebih dari 3.500 pemadam kebakaran masih berusaha memadamkan api di empat kota.Di Enoch Point,CFA telah memperingatkan penduduk untuk mengungsi. ”Putuskan sekarang,Anda memilih bertahan atau mengungsi,”pesan CFA.

Mereka menyatakan zona bahaya dapat berubah situasi dan kondisinya tanpa bisa diperkirakan. Ancaman kebakaran kembali muncul setelah Putri Anne dari Inggris,mengunjungi kota yang dilanda badai api pada 7 Februari lalu.Dia berkunjung mewakili Ratu Elizabeth II. ”Orang dari Australia dan penjuru dunia melihat kebakaran itu sebagai horor dan tragedi, sekaligus takjub atas respons cepat petugas dan otoritas setempat,”paparnya.

Menurut petugas pemadam kebakaran Frank Amoroso, kunjungan Putri Anne mampu membangkitkan semangat petugas lainnya. ”Suatu penghormatan besar bagi rakyat Australia melihat orang dari luar negeri datang, khusus perwakilan Ratu Inggris,”ujarnya.”Saya kira semua orang merasa tersanjung atas kunjungan ini,”imbuhnya. (AFP/BBC/Rtr/andika h m)
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/215919/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Inovasi Belanda Tak Terpisahkan dari Bangsa Indonesia

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford