Korut Siap Perang

SEOUL (SINDO) – Korea Utara (Korut) kemarin menyatakan siap perang dengan Korea Selatan (Korsel).

Ancaman itu bertepatan beberapa jam sebelum kedatangan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Hillary Clinton yang dijadwalkan berkunjung ke Seoul.

“Pemerintahan pengkhianat Lee Myung-bak seharusnya tidak melupakan Tentara Rakyat Korea dalam kondisi siaga penuh untuk berperang habis-habisan,” ujar Juru Bicara Staf Jenderal Militer Korut. Pernyataan keras yang dirilis kantor berita Korut KCNA merupakan ancaman terakhir terhadap pemerintahan konservatif Presiden Lee yang memicu ketegangan perbatasan.

Lebih lanjut, dia mengungkapkan Pemerintah Korsel akan menghadapi hukuman keras yang tak kenal ampun dari Angkatan Darat dan rakyat Korut. “Serangan pembalasan dari Korut akan sepenuhnya mencerminkan keperluan pada saatnya dan kemarahan rakyat”, kata juru bicara yang tak menyebutkan identitas. Sayang dia tidak mengungkapkan secara rinci langkah-langkah yang akan dilakukan Korut.

Ancaman perang Korut itu juga disulut bakal diselenggarakan latihan perang antar AS dan Korsel. Korut juga mengutuk rencana latihan gabungan reguler itu. Ancaman itu menyusul rencana latihan gabungan pada 9-20 Maret mendatang.

“Latihan perang yang dilakukan pemerintahan AS dan Korsel akan membuat angin pedas terhadap perang di semenanjung Korea,” tambahan keterangan resmi. “Mereka akan membayar mahal karena tidak menunjukkan niat perdamaian,,” demikian keterangan resmi Pyongyang.

Sementara Menteri Korsel Lee San-hee mengatakan ketegangan diantara kapal angkatan laut kemungkinan pecah di perbatasan yang dipermasalahan di Laut Kuning. Dia mengungkapkan, Korut sedang mempersipakan ujicoba rudal jarak jauh yang diperkirakan jangkauannya mencapai Alaska. “Peluncuran rudal itu diperkirakan akan dilaksanakan dua atau tiga pekan mendatang,” paparnya.

Sedangkan Kepala Staf Gabungan Korsel Kim Tae-young memperkirakan beragam skenario provokasi yang dilakukan Korut, termasuk di Laut Kuning. Mengutip strategi perang China, menurut Kim, serangan Krut akan dilakukan setelah pihak musuh dikacaukan. “Militer Korsel dan AS rutin berkonsultasi mengenai informasi intelejen untuk menyikapi situasi yang tak terduga,” paparnya.

Sebenarnya ketegangan telah meningkat sejak Lee Myung-bak memangku jabatan sebagai Presiden Korsel di Seoul satu tahun lalu. Janjinya mengambil sikap lebih keras ke Korut. Itu mengubah 10 tahun upaya pemerintahan liberal sebelumnya untuk berhubungan dengan Korut dengan bantuan ekonomi.

Fatalnya, Korut membatalkan semua kesepakatan politik dan militer dengan Korsel, termasuk pakta 1991 mengenai perbatasan laut Kuning. Pyonyang pun menyatakan negaranya memasuki strategi konfrontasi total pada pada Januari lalu. Departemen Unifikasi Korsel menyatakan pakta 1991 harus dipatuhi, dan Korut tidak boleh melangarnya. Mereka juga meminta Korut untuk menghentikan semua sikap provokatifnya dan menerima tawaran dialog.

Hillary dijadwalkan akan tiba di Seoul pada pukul 10.45 malam waktu setempat. Selain dihebohkan dengan ancaman ujicoba rudal dan ancaman perang Korut, Hillary hanya mengungkapkan langkah Pyonyang itu tidak akan membantu hubungan AS dan negara komunis itu. Mantan ibu negara itu menyarankan Pyonyang untuk menghentikan retorika kasarnya.

Sementara, putra termuda pemimpin Korut Kim Jong-il, Kim Jong-un resmi didaftarkan pada pemilihan yang digelar pada 8 Maret mendatang. Menurut sumber dari Beijing yang dikutip Yonhap, Jong-un akan menggantikan ayahnya. “Kim Jung-un secara resmi telah dinominasikan sebagai pengganti ayahnya setelah pemilihan itu. Dia diperkirakan akan menempati posisi di partai dan militer pada April,” ujar sumber itu.

Sedangkan pemimpin Korut Kim Jong-il mengucapkan terima kasih kepada rakyatnya yang kembali menominasikannya sebagai kandidat pada pemilihan. “Pertemuan para pemilih digelar di semua konstituen negara untuk menominasikan kandidat sebagai deputi Majelis Rakyat Tertinggi menominasikan saya,” kata pemimpin Kim. (AFP/Rtr/Yonhap/andika hm)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Inovasi Belanda Tak Terpisahkan dari Bangsa Indonesia

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford