Morales Menang Referendum

LA PAZ (SINDO) – Presiden Bolivia Evo Morales merayakan kemenangan referendum setelah rakyatnya menyetujui perubahan konstitusi.Kemenangan tersebut membuat posisinya semakin kuat.

Bahkan, dia dapat terpilih lagi. Penghitungan cepat oleh dua jaringan televisi terbesar negara itu menunjukkan konstitusi baru itu disetujui dengan perbedaan suara yang cukup besar. Hasil resmi penghitungan sementara, rencananya akan diumumkan hari ini.Hasil akhir penghitungan diperkirakan diumumkan dalam tiga atau empat hari mendatang. ”Kini Bolivia dibangun kembali! Di sini negara kolonial berakhir.

Kolonialisme dalam dan luar negeri berakhir,” kata Morales dari balkon Istana Presiden Bolivia di depan para pendukungnya. Presiden yang berideologi kiri dan dari etnik Indian pertama yang menjadi Presiden Bolivia itu menyerukan para gubernur dan wali kota untuk bekerja sama melaksanakan konstitusi baru itu.”Sekarang orangyangdipinggirkanmemiliki persamaan hak dengan orang lain,”tandas Morales. Konstitusi baru itu menghapuskan batas masa jabatan satu kali untuk presiden.Hal itu memungkinkan Morales maju lagi di periode kedua sebagai presiden.

Perubahan- perubahan itu juga mengizinkan 36 warga pribumi dan kelompok masyarakat memenangi hak atas wilayah,bahasa, dan pengadilan etnis mereka sendiri. Selain itu, referendum tersebut mendorong reformasi agraria dengan membatasi luas penguasaan atas tanah. Jaringan televisi Unitel melaporkan, referendum itu didukung 60% dari suara yang telah dihitung. Sementara jaringan televisi ATB melaporkan referendum itu didukung 58% suara.

Akan tetapi, penghitungan cepat itu menunjukkan bahwa Morales kalah telak di wilayah-wilayah Bolivia timur, seperti Santa Cruz,Tarija, Beni, dan Pando. Itu merupakan wilayah penentang Presiden Morales.Morales sebelumnya memperkirakan referendum itu akan disetujui 70% pemilih. Di Chuquisaca, Gubernur Savina Cuellar menggelar pertemuan massal dan menyerukan penduduknya menolak hasil referendum. Selain itu,Gubernur Santa Cruz Ruben Costas menggelar pertemuan serupa dan menegaskan bahwa ratusan ribu warga Bolivia menentang referendum itu.

Oposisi Morales, Gubernur Tarija Mario Cossio, menyerukan satu perjanjian nasional berupa perundingan antara Morales dan para gubernur wilayah timur untuk menghasilkan satu konstitusi baru. (AFP/Rtr/andika h m)
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/208184/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Inovasi Belanda Tak Terpisahkan dari Bangsa Indonesia

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford