Jon Favreau, Penulis Pidato Inspiratif Presiden Obama

Pidato pelantikan Presiden Barack Obama yang mengesankan dan inspiratif ternyata dibuat oleh seorang anak muda yang berusia 27 tahun. Penulis pidato itu adalah Jon Favreau. Favreau pun menciptakan sejarah tersendiri sebagai penulis pidato termuda dalam sejarah pelantikan presiden baru AS.

Selama dua bulan terakhir, sedikitnya 16 jam sehari, Favreau menghabiskan waktunya untuk mencari inspirasi dalam penulisan pidato pelantikan Obama. Detik demi detik, dia selalu memikirkan bagaimana menyambungkan kata-kata, dan merangkai kalimat pidato sehingga lebih memikat.

Cara kerja dan tempat kerjanya pun dilakukan dengan bervariasi dan berpindah-pindah tempat. Kadang, dia pergi ke kedai kopi Starbucks di Penn Quarter atau tinggal serta merenung sendiri di apartemen yang tergolong baru karena dilengkapi perabotan rumah tangga di Dupont Circle, Washington. Seringkali dia mengerjakan pidato Obama hingga pukul 03.00 pagi. Dopingnya, dia mnium kopi double espresso dan minuman energi Red Bull.

Untuk mempermudah tugasnya, Favreau dibantu satu tim asisten yang membantu mengumpulkan berbagai bahan pidato. Bahan-bahan yang menjadi pendukung utama Favreau adalah kumpulan pidato-pidato pelantikan Presiden AS, dan penelitian tentang peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah bangsa Amerika.

Setiap untaian kalimat yang dibuat Favreau dan diucapkan Obama akan dikutip dalam sejarah dan menjadi inspirasi bagi jutaan rakyat Amerika. “Saya berada pada pelantikan ketika Obama mengataka....” demikian rakyat AS akan bercerita tentang pengalaman mereka ketika melihat langsung atau melalui televisi tentang pidato pelantikan Obama.

Untuk membuat pidato yang hebat, Favreau pun menjalin kedekatan sendiri. Dengan persahabatan tersebut, mereka bisa saling membaca pikiran masing-masing. Dengan demikian, tidak ada jurang pemisah antara Favreau dan Obama. Jadi, setiap pidato yang dibuat Favreau pun menjadi satu kesatuan yang tidak dipisahkan dan menciptakan sebuah harmoni.

Selain pidato, “Yes We Can” juga merupakan slogan Obama yang diciptakan oleh Favreau. Menurut Favreau, slogan tersebut mampu meramu semua kebijakan dan impian menjadi sebuah harapan bagi Obama demi masa depan bangsa Amerika.

Kenapa haru Favreau yang menjadi penulis pidato Obama? Menurut penasehat utama Obama, David Axelrod, Obama sangat mempercayai Favreau. “Dan Anda tahu bahwa Barack bukan tipe orang yang percaya pada banyak orang,” papar Axelrod.

Favreau bakal terus mendampingi Obama setelah pelantikan malam kemarin. Dia akan menanggalkan seragam kebangsaannya, celana jins dan sweater, lalu mengenakan setelan formal dan duduk di ruangan di Sayap Barat Gedung Putih. Jabatan barunya adalah ketua tim perumus naskah pidato presiden, bersama belasan penulis senior yang menjadi anak buahnya.

Bergabung dengan tim Obama di Gedung Putih akan menjadi langkah perubahan besar-besaran bagi kehidupan Favreau. Bisa jadi ini juga menjadi karir terakhir bagi Favs di dunia politik. “Segalanya bisa menjadi antiklimaks,” paparnya pada Times Online.

Favreau dan Obama sadar bahwa pidato mereka akan ditunggu dan dikenang sejarah. Mereka pun tidak sembarangan membuatnya. Ambisi Favreau adalah membuat pidato yang lain dari pada yang pidato pelantikan Presiden AS sebelumnya.

Menurut sejarawan kepresidenan AS, Thoman Alan Schwartz, dengan kemampuan retorika Favreau dan Obama digabungkan dengan kemenangan bersejarah, pidato inaugurasi tersebut akan menjadi suatu yang fenomenal. “Saya tidak mudah untuk membuat pidato bersejarah. Apalagi setiap frase dan kalimatnya akan selalu dikenang,” papar Schwartz dikutip Time.

Pidato-pidato Obama yang dibuat Favreau sempat mendapatkan pujian langsung Hillary Clinton. “Pidato kampanye mu seperti puisi, tapi Anda menyampaikan layaknya sebuah prosa,” demikian pujian Hillary.

Favreau mengatakan rahasia membuat pidato yang bagus adalah kejujuran. “Pertama kali, saya akan berpikir tentang bagaimana pidato itu ketika Obama mengucapkannya pada kampanye. Kemudian, saya akan melihat raut muka para penasehat senior Obama, jika mereka tersenyum, berarti pidato buatan saya bagus,” paparnya dikutip dari The New York Times.

Siapa sesungguhnya Favreau? Pria yang akrab dipanggil “Favs” lahir pada 6 Juni 1981. Pada 2003, dia menyelesaikan studi di College of the Holy Cross di Massachusetts. Awalnya ketertarikan dengan dunia pidato, sejak Favs ditunjuk menyampaikan pidato perpisahan mewakili teman-temannya berkat predikat sebagai mahasiswa paling berprestasi yang disandangnya.

Mengetahui ketertarikan dengan dunia penulisan pidato, pada 2004, Favs bergabung dalam kampanye presiden untuk Senator John Kerry. Dalam Konvensi Partai Demokrat 2004, di belakang panggung, dia bertemu dengan Obama. Dari belakang panggung tersebut, Fravreau memberikan saran pada Obama untuk menulis ulang pidatonya agar lebih berintonasi dan tidak tumpang tindih.

Awalnya, Obama tidak percaya pada Favreau dengan wajah anak dan gaya gaulnya. “Obama melihat saya seperti orang bingung, ‘Ada apa dengan anak ini’” ungkap Favreau. Namun, dengan pejalasannya tentang gaya dan isi pidato, sejak saat itu, Obama merasa takjub, sekaligus kagum.

Asisten komunikasi Obama, Robert Gibbs yang juga membantu kampanye Kerry, merekomendasikan Favreau kepada Obama. Pada 2005, Favreau mulai bekerja untuk Obama di kantor Senat presiden terpilih berkulit hitam pertama AS tersebut.

Favreau bergabung dengan tim kampanye Obama sebagai ketua tim perumus pidato, 2007 lalu. Tak mengherankan jika selama masa kampanye, pidato Obama luar biasa dan mendapatkan sambutan positif dari warga AS. (NYT/Times Online/andika hm)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Inovasi Belanda Tak Terpisahkan dari Bangsa Indonesia

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford