Thailand Digoyang Gelombang Protes Baru
BANGKOK (SINDO) – Thailand bakal menghadapi gelombang demonstrasi besar-besaran melawan pemerintahan Perdana Menteri (PM) Abhisit Vejjajiva dari para loyalis mantan PM Thaksin Shinawatra dalam beberapa hari ke depan.
Lebih dari 3.000 personel polisi diterjunkan ke gedung parlemen untuk mencegah demonstrasi loyalis Thaksin satu hari sebelum Abhisit menyampaikan pidato perdananya. Polisi menyebut sekitar 1.000 loyalis Thaksin telah berkumpul di depan pintu gerbang utara gedung parlemen sejak kemarin.
Ribuan orang tersebut menghalau kendaraan yang melalui jalan tersebut dan membangun panggung untuk berorasi. Mereka membentangkan spanduk bertuliskan, ”Tidak Percaya pada Abhisit Vejjajiva.” Salah satu demonstran mengungkapkan di tengah kerumunan, ”Jika pemerintah tidak membubarkan parlemen, kita akan bertahan di sini (gedung parlemen).
Polisi juga menyebut, 10.000 pendukung Thaksin juga berkumpul di pusat lapangan parade Bangkok. Mereka menari, bernyanyi, dan meneriakkan dukungan kepada Thaksin dan mengecam Abhisit.Menurut para pengorganisir demonstrasi tersebut, jumlah para pengunjuk rasa mencapai 20.000 orang.
”Kita menuntut Abhisit untuk membubarkan parlemen karena dia tidak memiliki legitimasi,” ujar Jatuporn Prompan,pemimpin gerakan pro-Thaksin yang dikenal dengan julukan ”kaus merah”.Dia juga mengatakan,mereka juga meminta agar pemerintah menggelar pemilu yang dipercepat.
Walaupun demonstrasi bakal menghadang,Abhisit, 44, tetap berencana menyampaikan pidato yang dijadwalkan pada Senin (hari ini) atau Selasa (besok) di gedung parlemen. Dia mengatakan,kebijakan pemerintah menyangkut semua isu bakal disampaikan detail. Dia optimistis bakal menyelesaikan permasalahan yang dihadapi pemerintahannya. ”Kita tidak akan bertarung dengan siapa pun. Setelah dua hari ke depan, semua akan baik-baik saja,” paparnya. (AFP/AP/andika h m)
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/199750/
foto"yahoo.com
Lebih dari 3.000 personel polisi diterjunkan ke gedung parlemen untuk mencegah demonstrasi loyalis Thaksin satu hari sebelum Abhisit menyampaikan pidato perdananya. Polisi menyebut sekitar 1.000 loyalis Thaksin telah berkumpul di depan pintu gerbang utara gedung parlemen sejak kemarin.
Ribuan orang tersebut menghalau kendaraan yang melalui jalan tersebut dan membangun panggung untuk berorasi. Mereka membentangkan spanduk bertuliskan, ”Tidak Percaya pada Abhisit Vejjajiva.” Salah satu demonstran mengungkapkan di tengah kerumunan, ”Jika pemerintah tidak membubarkan parlemen, kita akan bertahan di sini (gedung parlemen).
Polisi juga menyebut, 10.000 pendukung Thaksin juga berkumpul di pusat lapangan parade Bangkok. Mereka menari, bernyanyi, dan meneriakkan dukungan kepada Thaksin dan mengecam Abhisit.Menurut para pengorganisir demonstrasi tersebut, jumlah para pengunjuk rasa mencapai 20.000 orang.
”Kita menuntut Abhisit untuk membubarkan parlemen karena dia tidak memiliki legitimasi,” ujar Jatuporn Prompan,pemimpin gerakan pro-Thaksin yang dikenal dengan julukan ”kaus merah”.Dia juga mengatakan,mereka juga meminta agar pemerintah menggelar pemilu yang dipercepat.
Walaupun demonstrasi bakal menghadang,Abhisit, 44, tetap berencana menyampaikan pidato yang dijadwalkan pada Senin (hari ini) atau Selasa (besok) di gedung parlemen. Dia mengatakan,kebijakan pemerintah menyangkut semua isu bakal disampaikan detail. Dia optimistis bakal menyelesaikan permasalahan yang dihadapi pemerintahannya. ”Kita tidak akan bertarung dengan siapa pun. Setelah dua hari ke depan, semua akan baik-baik saja,” paparnya. (AFP/AP/andika h m)
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/199750/
foto"yahoo.com
Komentar