RI Diminta Bantu Atasi Perompak
KUALA LUMPUR(SINDO) – Malaysia kemarin mendesak Indonesia membantu mengatasi aksi bajak laut yang menyamar dengan seragam militer.
Para perompak tersebut sering mengancam perahu-perahu nelayan di selatan Selat Malaka. Menurut Panglima Polisi Air Malaysia Isa Munir, permintaan bantuan kepada Pemerintah Indonesia itu dilakukan setelah seorang nelayan Negeri Jiran terluka awal bulan ini karena para perompak menembaki perahu mereka.
”Kami masih menyelidiki kasus tersebut. Kami mencoba mengoordinasikan operasi untuk menciptakan keamanan bagi perahu-perahu nelayan dengan otoritas Indonesia. Kami meningkatkan patroli kami,”ujar Isa. Dia menuturkan,serangan perompak terjadi di perairan sebelah selatan negara bagian Johor yang berbatasan dengan Indonesia.
Kawasan tersebut sangat penting bagi lalu lintas kapal perdagangan global dan menjadi daerah rawan perompakan. Dalam beberapa tahun terakhir, patroli bersama pihak keamanan Indonesia, Malaysia, dan Singapura, berhasil mengurangi serangan perompak di sana.
Akan tetapi, Isa mengatakan bahwa nelayan Malaysia mengeluh karena para perompak berseragam militer kini menyerang mereka. Harian The Star kemarin melaporkan bahwa perompak mengambil peralatan para nelayan. Selain itu, mereka meminta uang keamanan sebesar 10.000–45.000 ringgit atau sekitar USD2.900–12.900.Para perompak tersebut juga mengancam keselamatan jiwa nelayan. (AFP/The Star/andika hendra m)
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/200533/
Para perompak tersebut sering mengancam perahu-perahu nelayan di selatan Selat Malaka. Menurut Panglima Polisi Air Malaysia Isa Munir, permintaan bantuan kepada Pemerintah Indonesia itu dilakukan setelah seorang nelayan Negeri Jiran terluka awal bulan ini karena para perompak menembaki perahu mereka.
”Kami masih menyelidiki kasus tersebut. Kami mencoba mengoordinasikan operasi untuk menciptakan keamanan bagi perahu-perahu nelayan dengan otoritas Indonesia. Kami meningkatkan patroli kami,”ujar Isa. Dia menuturkan,serangan perompak terjadi di perairan sebelah selatan negara bagian Johor yang berbatasan dengan Indonesia.
Kawasan tersebut sangat penting bagi lalu lintas kapal perdagangan global dan menjadi daerah rawan perompakan. Dalam beberapa tahun terakhir, patroli bersama pihak keamanan Indonesia, Malaysia, dan Singapura, berhasil mengurangi serangan perompak di sana.
Akan tetapi, Isa mengatakan bahwa nelayan Malaysia mengeluh karena para perompak berseragam militer kini menyerang mereka. Harian The Star kemarin melaporkan bahwa perompak mengambil peralatan para nelayan. Selain itu, mereka meminta uang keamanan sebesar 10.000–45.000 ringgit atau sekitar USD2.900–12.900.Para perompak tersebut juga mengancam keselamatan jiwa nelayan. (AFP/The Star/andika hendra m)
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/200533/
Komentar