Presiden China Perkuat Pengaruh di Kuba

HAVANA(SINDO) – Presiden China Hu Jintao mengokohkan pengaruhnya di Amerika Latin dengan mengunjungi Kuba.Dia bertemu dengan Presiden Kuba Raul Castro untuk meningkatkan hubungan bilateral dengan kedua negara.

Kunjungan Hu ke Amerika Latin itu, termasuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi Asia Pasifik di Peru, menunjukkan ekspansi China di bidang diplomasi dan investasi ke berbagai penjuru dunia. China tampaknya melirik kekayaan sumber daya alam dan pengembangan pasar bagi produk barang dan senjatanya.

China merupakan mitra bisnis Kuba terbesar kedua setelah Venezuela.China dan Kuba telah menjalin hubungan dekat selama beberapa dekade.Kedekatan hubungan itu karena kesamaan ideologi Marxist-sosialis yang menjadi landasan negara. Hubungan kedua negara itu menguat setelah kehancuran Uni Soviet pada 1991.
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/188116/

”Kunjungan Hu menunjukkan masih dekatnya hubungan antara kedua pihak,” demikian pernyataan resmi Pemerintah Kuba kepada harian Granma. China merupakan negara kunci bagi mantan pemimpin Kuba Fidel Castro saat kejatuhan ekonomi seiring hancurnya Uni Soviet kala itu.

Hu pertama kali mengunjungi Kuba pada 2004 setelah Pemilu AS. Kini, kunjungan Hu bertepatan pula dengan masa pasca-Pemilu AS yang dimenangi Barack Obama.Hu terus meningkatkan hubungan dengan pemerintah Presiden Raul Castro karena pada saat yang sama Kuba semakin membuka diri ke Rusia.

Kedua negara saat ini memiliki berbagai kesepakatan, termasuk eksplorasi perusahaan minyak China di Kuba,baik di darat maupun di lepas pantai. Saat ini Kuba membangun dua rumah sakit mata di China, dan yang ketiga sedang dibangun.

Harian Granma memuji model ekonomi China, tapi menggarisbawahi pembagian kemakmuran di negara itu, yang ditandai perbedaan antara kota dan luar kota, serta terjadinya kerusakan lingkungan. Sejak Raul Castro secara resmi mengambil alih kekuasaan pada Februari dari Fidel Castro, saudaranya yang sakit,analis mengisyaratkan bahwa Fidel mulai bergerak ke arah model ekonomi pasar China.

Meski demikian, Pemerintah Kuba masih mendukung ekonomi yang dikontrol negara. Raul Castro belum lama ini mendorong investor asing untuk melakukan pencarian cadangan emas, perak,zink,dan tembaga. Fidel Castro mengecam para pemimpin yang menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi G-20 karena menerima permintaan- permintaan AS.

Namun, belum jelas apakah Hu juga akan bertemu dengan Fidel yang telah menemui beberapa pemimpin asing dalam beberapa bulan belakangan ini, termasuk Presiden Venezuela Hugo Chavez dan Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva. (AFP/AP/Rtr/andika hendra m)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Inovasi Belanda Tak Terpisahkan dari Bangsa Indonesia

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford