Penarikan Pasukan AS Beban Besar
BAGHDAD (SINDO) – Pakta kesepakatan penarikan pasukan Amerika Serikat (AS) antara Washington dan Baghdad akan menjadi beban besar pemerintahan Presiden terpilih Barack Obama.Padahal, ribuan perlengkapan perang AS mulai dari panser, tenda, dan peralatan tempur lainnya harus dipindahkan sebelum 31 Desember 2011.
”Saya melihat penarikan pasukan AS itu layaknya orkestra. Permainan itu pun telah dimulai.Semuanya harus disinkronkan. Itu yang seharusnya kita lakukan,” ujar Mayor Jenderal Charles Anderson, deputi komandan pasukan AS di wilayah komando pusat. Anderson akan menjadi pemain kunci dalam penarikan pasukan AS keluar dari Irak. ”Anda tahu, terdapat banyak sekali perlengkapan militer di Irak,” paparnya.
”Anda pun mengetahui bahwa kita berada di sana sejak 2003.Bisa dijumlahkan sendiri berapa banyak peralatan militer kita di sana,” ungkap Anderson. Dia mengatakan, jumlah kendaraan militer yang terdapat di Irak mencapai 19.500, antara lain truk, Humvees, kendaraan antiranjau, dan kendaraan tempur. Selain itu, Irak memiliki 470 helikopter AS. Anderson menyinggung bahwa penarikan pasukan memang dilihat cukup mudah, tapi kalau penarikan perlengkapan militer membutuhkan waktu.
Meski demikian, menurut dia,tentaranya harus melaksanakan tugas itu karena merupakan perintah langsung komandan. Sebelumnya,Kepala Staf Gabungan Laksamana Michael Mullen mengatakan, penarikan 150.000 pasukan AS pada akhir 2011 harus dilaksanakan. Dia mengatakan, AS memiliki banyak markas dan beragam perlengkapan pendukung di Irak. ”Yang jelas, kita menginginkan penarikan semua pasukan dan perlengkapan militer dilaksanakan dengan aman dan lancar,”ujarnya.
Sementara pakta penarikan pasukan Amerika Serikat (AS) dari Irak pada 2011 akan dibahas di parlemen pada Rabu (26/11) mendatang.Namun, Pemerintah Irak tetap percaya diri bahwa kesepakatan itu akan disetujui anggota parlemen. ”Debat mengenai pakta itu telah berakhir. Pemungutan suara akan dilaksanakan pada Rabu mendatang,” ungkap Ketua Parlemen Mahmud Mashhadani. (AFP/AP/Rtr/ andika hendra m)
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/189531/
”Saya melihat penarikan pasukan AS itu layaknya orkestra. Permainan itu pun telah dimulai.Semuanya harus disinkronkan. Itu yang seharusnya kita lakukan,” ujar Mayor Jenderal Charles Anderson, deputi komandan pasukan AS di wilayah komando pusat. Anderson akan menjadi pemain kunci dalam penarikan pasukan AS keluar dari Irak. ”Anda tahu, terdapat banyak sekali perlengkapan militer di Irak,” paparnya.
”Anda pun mengetahui bahwa kita berada di sana sejak 2003.Bisa dijumlahkan sendiri berapa banyak peralatan militer kita di sana,” ungkap Anderson. Dia mengatakan, jumlah kendaraan militer yang terdapat di Irak mencapai 19.500, antara lain truk, Humvees, kendaraan antiranjau, dan kendaraan tempur. Selain itu, Irak memiliki 470 helikopter AS. Anderson menyinggung bahwa penarikan pasukan memang dilihat cukup mudah, tapi kalau penarikan perlengkapan militer membutuhkan waktu.
Meski demikian, menurut dia,tentaranya harus melaksanakan tugas itu karena merupakan perintah langsung komandan. Sebelumnya,Kepala Staf Gabungan Laksamana Michael Mullen mengatakan, penarikan 150.000 pasukan AS pada akhir 2011 harus dilaksanakan. Dia mengatakan, AS memiliki banyak markas dan beragam perlengkapan pendukung di Irak. ”Yang jelas, kita menginginkan penarikan semua pasukan dan perlengkapan militer dilaksanakan dengan aman dan lancar,”ujarnya.
Sementara pakta penarikan pasukan Amerika Serikat (AS) dari Irak pada 2011 akan dibahas di parlemen pada Rabu (26/11) mendatang.Namun, Pemerintah Irak tetap percaya diri bahwa kesepakatan itu akan disetujui anggota parlemen. ”Debat mengenai pakta itu telah berakhir. Pemungutan suara akan dilaksanakan pada Rabu mendatang,” ungkap Ketua Parlemen Mahmud Mashhadani. (AFP/AP/Rtr/ andika hendra m)
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/189531/
Komentar