Banjir di Brazail, 84 Orang Tewas,54.000 Warga Dievakuasi

Banjir dan tanah longsor yang menyapu Brasil selatan selama dua bulan terakhir telah menewaskan sedikitnya 84 orang dan memaksa 54.000 warga mengungsi.

LEBIHdari 1,5 juta warga Brasil terkena dampak serius dari bencana yang disebabkan hujan deras itu. Bahkan, delapan kota di Negara Bagian Santa Catarina lumpuh karena digenangi air dan jalanan tidak bisa dilalui kendaraan. Santa Catarina pun dinyatakan dalam keadaan darurat sejak Sabtu (23/11) lalu.

Menurut Gubernur Santa Catarina Henrique da Silveira, wilayahnya telah mengalami bencana terburuk sepanjang sejarah. Dia pun mengatakan, pemerintahannya tidak mengetahui berapa banyak jumlah warganya yang dinyatakan hilang. Robert Guimaraes, pejabat pertahanan sipil mengatakan, jumlah korban tewas akan terus meningkatkan karena wilayah pedesaan terpencil belum memberikan laporan.

Bayangkan saja, jumlah korban tewas sebelumnya hanya 67 orang, kini menjadi 84 warga.Jumlah warga yang dievakuasi sebelumnya hanya 52.000, kini jumlahnya mencapai 54.000.

”Hampir 82% seluruh wilayah Santa Catarina dilanda banjir,”ujar Guimaraes. Sementara itu,kepala operasional Departemen Pertahanan Sipil Marcio Alves mengatakan, sebagian besar warga tewas karena tertimbun tanah longsor.

Dia memperingatkan kepada warganya bahwa tanah longsor masih mungkin terjadi lagi di beberapa titik rawan. Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva telah memerintahkan enam helikopter militer dan 350 personel militer untuk membantu operasi penyelamatan. Da Silva mengatakan, pemerintah federal siap menyalurkan obatobatan dan bantuan lainnya.

Lebih dari 160.000 orang kini terpaksa hidup tanpa aliran listrik dan pasokan air bersih.Bencana tersebut setidaknya berdampak buruk bagi 1,5 juta orang. Banjir juga menutup pipa yang membawa gas alam dari Bolivia ke Brasil.Angkutan di negara bagian itu lumpuh karena jalan terputus akibat banjir dan tanah longsor.

Menurut penduduk Santa Catarina,James Locatelli, 60, hujan deras terjadi tiba-tiba.”Tak ada seorang punyangbersiap-siapmenghadapinya,” ujarnya. Sedangkan menurut salah satu petugas tanggap bencana,Samuel Martins, ribuan korban banjir tampak antre di supermarket dan toko-toko obat di Kota Itajai.

Dia mengatakan, Itajai merupakan kota yang terparah terkena dampak banjir itu. Sedikitnya 18 orang tewas di kota yang berpenduduk 22.000 jiwa tersebut. Para saksi mata menyatakan melihat mayat bergelimpangan di tepi sungai di wilayah Blumeanau. (AFP/AP/Rtr/ andika hendra m)
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/190536/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Inovasi Belanda Tak Terpisahkan dari Bangsa Indonesia

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford