Baku Tembak di Washington,1 Tewas
WASHINGTON(SINDO) – Satu orang tewas dan dua orang lainnya terluka serius setelah terlibat baku tembak di sebuah pusat perbelanjaan The Southcenter Mall di Tukwila, Washington, kemarin.
Polisi masih memburu penembak misterius yang melukai korbannya. The Southcenter Mall langsung ditutup. Juru Bicara Kepolisian Mike Murphy mengatakan, korban berusia 20 tahun yang tewas tertembak sebenarnya telah dibawa ke rumah sakit Harborview. Sayang, dia tidak mengetahui berapa kali dia ditembak.Penembaknya telah memuntahkan beberapa peluru dari pistolnya.
Dia mengaku masih mendeteksi apakah ada keterlibatan anggota gengster.Ketika polisi melakukan pencarian, polisi tetap mengizinkan pegawai toko dan pengunjung yang berada di dalam kawasan perbelanjaan tersebut keluar dalam beberapa kelompok. Setelah pencarian selesai,Murphy mengatakan, si penembak pasti telah berbaur dengan keramaian sehingga lolos.Namun,polisi telah mengidentifikasinya dan akan segera menangkapnya.Kini,tim SWAT telah diterjunkan untuk mencari tersangka.
Sedikitnya dua orang telah ditahan untuk dimintai keterangan. Sedangkan menurut salah satu saksi mata, Chris Plummer, kepada CNN dia mengatakan bahwa baku tembak terjadi antara sekelompok pria yang berusia 18–20 tahun dan satu di antara mereka mengarahkan senjata api kepada lawannya.Plummer mengaku berdiri di samping penembak ketika peluru mengarah ke arah lawannya.
”Jumlah tembakannya sekitar enam sampai tujuh,”katanya. Menurut para pedagang dan pekerja di pusat perbelanjaan itu, situasi saat terjadinya baku tembak benar-benar dalam kondisi yang mengancam.”Kejadian benar-benar merupakan aksi gila.Kita mendengarkan bunyi tembakan dan semua orang berlarian,”ujar salah satu pedagang yang tak menyebutkan nama.
Sedangkan menurut pegawai pusat perbelanjaan,Hilary Young,baku tembak itu membuat banyak pengunjung melarikan diri guna menghindari peluru nyasar.Dia mengaku bahwa peristiwa baku tembak itu dilakukan antarpria,dan semua pegawai berusaha mencari tempat perlindungan yang aman. ”Kita semua panik.Untungnya,saya baik-baik saja,”katanya. (AP/CNN/andika hendra m)
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/189528/
Polisi masih memburu penembak misterius yang melukai korbannya. The Southcenter Mall langsung ditutup. Juru Bicara Kepolisian Mike Murphy mengatakan, korban berusia 20 tahun yang tewas tertembak sebenarnya telah dibawa ke rumah sakit Harborview. Sayang, dia tidak mengetahui berapa kali dia ditembak.Penembaknya telah memuntahkan beberapa peluru dari pistolnya.
Dia mengaku masih mendeteksi apakah ada keterlibatan anggota gengster.Ketika polisi melakukan pencarian, polisi tetap mengizinkan pegawai toko dan pengunjung yang berada di dalam kawasan perbelanjaan tersebut keluar dalam beberapa kelompok. Setelah pencarian selesai,Murphy mengatakan, si penembak pasti telah berbaur dengan keramaian sehingga lolos.Namun,polisi telah mengidentifikasinya dan akan segera menangkapnya.Kini,tim SWAT telah diterjunkan untuk mencari tersangka.
Sedikitnya dua orang telah ditahan untuk dimintai keterangan. Sedangkan menurut salah satu saksi mata, Chris Plummer, kepada CNN dia mengatakan bahwa baku tembak terjadi antara sekelompok pria yang berusia 18–20 tahun dan satu di antara mereka mengarahkan senjata api kepada lawannya.Plummer mengaku berdiri di samping penembak ketika peluru mengarah ke arah lawannya.
”Jumlah tembakannya sekitar enam sampai tujuh,”katanya. Menurut para pedagang dan pekerja di pusat perbelanjaan itu, situasi saat terjadinya baku tembak benar-benar dalam kondisi yang mengancam.”Kejadian benar-benar merupakan aksi gila.Kita mendengarkan bunyi tembakan dan semua orang berlarian,”ujar salah satu pedagang yang tak menyebutkan nama.
Sedangkan menurut pegawai pusat perbelanjaan,Hilary Young,baku tembak itu membuat banyak pengunjung melarikan diri guna menghindari peluru nyasar.Dia mengaku bahwa peristiwa baku tembak itu dilakukan antarpria,dan semua pegawai berusaha mencari tempat perlindungan yang aman. ”Kita semua panik.Untungnya,saya baik-baik saja,”katanya. (AP/CNN/andika hendra m)
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/189528/
Komentar