Perdana Menteri Aso Tolak Percepatan Pemilu

TOKYO(SINDO) – Perdana Menteri (PM) Jepang Taro Aso memutuskan menolak mempercepat pemilihan umum seperti desakan oposisi. Dia berdalih akan fokus pada masalah krisis keuangan global.

”Kita tidak akan menciptakan kevakuman politik pada saat ini,”ungkap Aso seperti yang diungkapkan anggota koalisi berkuasa. ”Saya akan memfokuskan pemerintah pada kebijakan ekonomi dan keuangan terlebih dahulu,” ungkap Aso seperti dituturkan sumber terdekat PM kepada kantor berita Kyodo.

Kubu oposisi telah mendesak percepatan pemilu pada November mendatang. Oposisi juga mengancam akan menggagalkan rancangan undang-undang di parlemen jika permintaan mereka tidak disepakati. Sumber-sumber politik yang tak disebut identitasnya mengatakan,Aso telah memilih untuk menggelar pemilu pada saat ini dan berusaha memfokuskan diri pada tindakan menggairahkan ekonomi.

Aso diperkirakan akan mengumumkan kebijakannya kepada masyarakat besok setelah bertemu mitra koalisinya. Kabinet Aso menyambut baik penundaan pemilu tersebut. ”Saya tidak berpikir rakyat menganggap ini saatnya untuk pemilu,saat bursa saham dan ekonomi tidak menentu,” ujar Menteri Pendidikan Ryu Shionoya.

Hal senada diungkapkan Menteri Reformasi Pemerintahan Jepang Akira Amari.”Saya percaya bahwa keputusan untuk mengutamakan kehidupan rakyat dibandingkan urusan politik merupakan kebijakan yang tepat,”paparnya. Dalam jajak pendapat yang dipublikasikan harian Asahi Shimbun kemarin,57% responden menyatakan tidak mendukung pemilu yang dipercepat, sedangkan 33% responden mendukung pemilu dipercepat.

Pakar politik Koichi Nakano dari Universitas Sophia, Tokyo,menganggap saat ini merupakan situasi kritis.Menurut Nakano,dengan kondisi krisis ekonomi sekarang,pemerintah maupun oposisi sebaiknya tidak menunjukkan sikap saling mengganggu. Aso mengambil alih pemerintahan pada 24 September dengan misi mengendalikan Partai Demokratik Liberal (LDP) yang berkuasa.

Namun, popularitasnya semakin merosot pada saat ekonomi goyang dan LDP tersangkut berbagai skandal. Indeks saham Jepang Nikkei pekan ini merosot ke tingkat terendah sejak 1982 sebelum terperosok ke krisis ekonomi. Aso, 68 tahun, adalah juru kampanye veteran yang terkenal dengan sikap tegasnya dan mendukung pengeluaran pemerintah untuk mendongkrak ekonomi.

Aso sejak awal telah memfokuskan diri pada diplomasi inter-nasional. Hanya selang sebulan berkuasa, dia ikut ambil bagian dalam konferensi tingkat tinggi (KTT) di Beijing dan di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York.Aso akan melakukan kunjungan ke Washington bulan depan untuk menghadiri KTT darurat mengenai krisis keuangan global.

Aso juga akan ikut ambil bagian pada KTT Asia-Pasifik bulan depan di Peru dan berharap dapat merancang KTT segitiga di Jepang dengan para pemimpin China dan Korea Selatan pada akhir tahun ini. (AFP/Rtr/andika hendra m)
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/181910/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Inovasi Belanda Tak Terpisahkan dari Bangsa Indonesia

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford