Pembangunan Museum Toleransi Diprotes
YERUSSALEM(SINDO) – Otoritas Muslim kemarin memprotes keras keputusan Pengadilan Tinggi Israel yang memperbolehkan pembangunan Museum Toleransi di atas pemakaman Muslim di Yerussalem.Mutfi (pemimpin ulama) Yerussalem, Sheikh Mohammed Hussein, menyebut keputusan pengadilan itu sebagai ”vonis kuburan” yang merusak tempat suci umat Muslim.
”Sungguh sulit dipercaya bahwa proyek pembangunan museum toleransi juga dibangun ditempat yang direbut paksa dengan agresi,”papar Hussein.Hal senada juga diungkapkan Gerakan Islam Israel Sheikh Raed Salah.”Kita akan memobilisasi negara-negara Arab dan dunia Islam untuk menekan Israel agar membatalkan proyek itu,”kata Salah.
Sedangkan anggota parlemen keturunan Arab-Israel,Mohammed Barakeh,menganggap langkah pembangunan museum itu merupakan usaha negara Yahudi untuk menyapu bersih karakter Arab dan Muslim di Yerussalem.Pengadilan Tinggi Israel menolak banding dua organisasi Muslim yang menentang pembangunan museum di atas pekuburan kuno itu.
Sementara itu,Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh kemarin untuk pertama kalinya berjanji akan membebaskan tahanan dari faksi Fatah sebagai tanda iktikad baik sebelum perundingan persatuan Palestina yang diprakarsai Mesir pada November mendatang.
”Demi membantu suasana yang sehat bagi dialog itu,kami memutuskan akan membebaskan semua tahanan politik di penjara kami di Gaza,”kata Haniyeh yang mengatakan jumlah tahanan politik sekitar 20 orang. (AFP/Rtr/andika hendra m)
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/182600/
”Sungguh sulit dipercaya bahwa proyek pembangunan museum toleransi juga dibangun ditempat yang direbut paksa dengan agresi,”papar Hussein.Hal senada juga diungkapkan Gerakan Islam Israel Sheikh Raed Salah.”Kita akan memobilisasi negara-negara Arab dan dunia Islam untuk menekan Israel agar membatalkan proyek itu,”kata Salah.
Sedangkan anggota parlemen keturunan Arab-Israel,Mohammed Barakeh,menganggap langkah pembangunan museum itu merupakan usaha negara Yahudi untuk menyapu bersih karakter Arab dan Muslim di Yerussalem.Pengadilan Tinggi Israel menolak banding dua organisasi Muslim yang menentang pembangunan museum di atas pekuburan kuno itu.
Sementara itu,Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh kemarin untuk pertama kalinya berjanji akan membebaskan tahanan dari faksi Fatah sebagai tanda iktikad baik sebelum perundingan persatuan Palestina yang diprakarsai Mesir pada November mendatang.
”Demi membantu suasana yang sehat bagi dialog itu,kami memutuskan akan membebaskan semua tahanan politik di penjara kami di Gaza,”kata Haniyeh yang mengatakan jumlah tahanan politik sekitar 20 orang. (AFP/Rtr/andika hendra m)
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/182600/
Komentar