Militer Thailand dan Kamboja Bertemu

SIEM REAP (SINDO) – Pejabat militer Thailand dan Kamboja, kemarin, berunding untuk menyelesaikan konflik perbatasan kedua negara. Pertemuan tingkat menengah itu merupakan persiapan pertemuan tingkat pejabat senior yang akan digelar hari ini.

Perundingan kemarin bertujuan mendinginkan situasi di perbatasan dekat kuil kuno PreahVihear.Konflik sempat memanas pada 15 Oktober lalu ketika baku tembak terjadi dan menewaskan satu tentara Thailand serta tiga prajurit Kamboja. Sekretaris Departemen Pertahanan Kamboja Jenderal Neang Phat mengatakan kesepakatan para komandan militer mengenai pengurangan jumlah pasukan di perbatasan akan tercapai.

”Kita juga akan membicarakan bagaimana caranya menghindarkan konfrontasi militer dan melanjutkan penarikan pasukan,”katanya. Perundingan yang digelar militer Kamboja dan Thailand itu juga diselenggarakan di lapangan golf.Mereka menggunakan diplomasi golf, berolahraga sambil memecahkan konflik perbatasan. Menteri Pertahanan Kamboja Tea Banh ikut bermain golf dengan para pejabat militer Thailand. ”Pembicaraan hari ini telah memecahkan banyak masalah.

Perundingan ke depan akan menenangkan situasi karena kita akan mendiskusikan segala sesuatu menjadi lebih baik,” ujar Tea Banh sambil bermain golf. Selain pejabat militer, perundingan tingkat menengah kemarin dihadiri empat gubernur asal Kamboja dan empat gubernur dari provinsi Thailand.Mereka semua adalah para pemimpin yang langsung terkait dengan masalah perbatasan. Mereka mendiskusikan bagaimana membantu kepentingan lokal selama konflik militer.

”Pertemuan gubernur kali ini memfokuskan diri pada kerja sama di segala bidang, termasuk perdagangan dan pariwisata.Kita ingin rakyat di kedua pihak percaya tidak ada konflik bersenjata,” ujar Gubernur Siem Reap,Sou Phirin. Sebenarnya, pejabat militer Kamboja dan Thailand sepakat melakukan patroli bersama satu hari setelah terjadinya konflik bersenjata. Namun, para komandan militer Kamboja mengingkari kesepakatan itu.Komandan militer Kamboja berdalih patroli bersama tidak boleh dilaksanakan di wilayah yang menjadi pusat konflik.

Perdana Menteri (PM) Kamboja Hun Sen dan PM Thailand Somchai Wongsawat menjadwalkan pertemuan pada hari ini di sela Konferensi Tingkat Tinggi Pemimpin Asia dan Eropa.Somchai menegaskan, perdamaian harus dicapai di antara negara bertetangga sesegera mungkin.”Pertemuan antara saya dan Hun Sen merupakan dasar bahwa kita merupakan negara tetangga yang dekat,”kata Somchai . (AFP/Bangkok Post/ andika hendra m)
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/180549/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Inovasi Belanda Tak Terpisahkan dari Bangsa Indonesia

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford