Pesawat Rusia Jatuh,88 Tewas
MOSKOW(SINDO) – Sebuah pesawat Boeing 737-500 milik Maskapai Penerbangan Rusia, Aeroflot, jatuh di dekat Kota Perm, Pegunungan Ural, Rusia, kemarin dan menewaskan 88 orang.Pesawat yang terbang dengan rute domestik itu jatuh sebelum mencapai Bandara Perm.
”Ada 88 orang di pesawat itu,82 penumpang dan 6 awak, mereka semua tewas.Tidak ada korban yang berhasil diselamatkan,” ujar Juru Bicara Kementerian Urusan Darurat Rusia Irina Andrianova kemarin. Dia menuturkan,pesawat itu jatuh hanya beberapa ratus meter dari permukiman padat penduduk.
Namun, dipastikan tidak ada korban dari kalangan warga kota itu. ”Sampai saat ini kita belum mengetahui penyebab pesawat tersebut jatuh,” ujar Andrianova. Dugaan serangan teroris sempat menguat lantaran ada mantan jenderal yang tewas dalam kecelakaan tersebut. Jenderal Gennady Troshev, mantan penasihat pada masa Presiden Vladimir Putin, menjadi salah satu korban tewas.
Namun, Rusia langsung menegaskan bahwa tidak ada indikasi mengenai kemungkinan serangan teroris. Juru Bicara Aeroflot Irina Danenberg mengungkapkan, korban tewas termasuk 7 anak-anak, 6 awak kabin,dan 21 warga negara asing.Warga asing itu terdiri atas 9 orang Azerbaijan, 5 orang Ukraina, serta masing-masing 1 orang dari Prancis, Swis, Latvia, Amerika Serikat, Jerman, Turki,dan Italia.
Danenberg menyatakan, pesawat itu sebenarnya dalam posisi akan mendarat. Namun, pesawat kehilangan komunikasi di ketinggian 1.100 meter dan petugas pemantau penerbangan kehilangan sinyal pesawat. ”Pesawat ditemukan di perbatasan Kota Perm dalam kondisi hancur dan terbakar,” ujarnya.
Aeroflot berjanji akan memberikan kompensasi kepada keluarga korban sebesar USD80.000. Sementara itu, Deputi Direktur Aeroflot Lev Koshlyakov mengatakan, pesawat yang berusia 15 tahun itu telah diinspeksi kelayakan terbang pada awal 2008. Dia mengakui bahwa kecelakaan ini akan merusak reputasi sistem keselamatan Aeroflot.
Televisi Rusia Vesti-24 melaporkan asap tebal membubung tinggi di wilayah jatuhnya pesawat. Menurut salah satu saksi mata,pesawat terbakar ketika masih di udara.”Pesawat yang kecelakaan itu seperti komet jatuh di dekat rumah kita,” ujar saksi yang tak disebutkan namanya.
”Seluruh langit menjadi terang benderang seperti sedang ada pertunjukan kembang api,”imbuhnya. Sementara Paven Shevchenko, 36, penduduk Perm yang tinggal 300 meter dari lokasi kecelakaan, mengatakan, ledakan keras terjadi dan semua penduduk berhamburan keluar.Ketika dia melihat ada pesawat jatuh, puing-puingnya berhamburan di sekitar lokasi.
Dia mengatakan, pesawat jatuh ke darat dengan sudut kemiringan 30-40 derajat. ”Kecelakaan pesawat itu benar-benar mengerikan.Tidak bisa dilukiskan dengan kata-kata. Perm adalah kota kecil dan kini menjadi bahan berbincangan,” ujar Shevchenko kepada AP. Perm terletak 1.200 km sebelah timur Moskow.
Kecelakaan pesawat itu juga merusak jaringan rel kereta api trans-Siberian. Menurut Juru Bicara Perusahaan Kereta Api Alexander Burataeva,seluruh operasional kereta api dinonaktifkan karena kerusakan jaringan rel.Belum diketahui pasti kapan jalur transportasi kereta api akan berjalan lancar.
Presiden Rusia Dmitry Medvedev menyampaikan ungkapan dukacita bagi keluarga korban. Pemerintah Rusia langsung mengirimkan tim penyidik yang dipimpin Menteri Transportasi Igor Levitin untuk menyelidiki kasus itu.
Pemerintah Rusia juga menyatakan hari ini (Senin) sebagai hari berkabung bagi para korban kecelakaan pesawat di Prem. Kecelakaan di Perm ini merupakan salah satu yang terburuk yang dialami perusahaan penerbangan Rusia sejak 2006.
Pada Agustus 2006, sedikitnya 170 orang tewas ketika pesawat TU-154 milik perusahaan penerbangan Pulkovo jatuh di Ukraina dalam satu penerbangan dari daerah wisata Anapa, Laut Hitam ke St Petersburg. Pada tahun lalu, penerbangan Rusia 33 kali mengalami kecelakaan dan menewaskan 318 orang.Jumlah kecelakaan tersebut semakin meningkat sejak 2005.
Aeroflot merupakan perusahaan penerbangan yang dililit utang pada 1990-an ketika maskapai itu memiliki armada pesawat buatan Soviet. Aeroflot kemudian diubah menjadi perusahaan yang mencari keuntungan dengan ambisi global.Kecelakaan terakhir pesawat Aeroflot terjadi pada Maret 1994 di Siberia dan menewaskan 70 orang. (AP/AFP/Rtr/BBC/ andika hendra m)
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/berita-utama/pesawat-rusia-jatuh-88-tewas-4.html
foto:repro sindo
”Ada 88 orang di pesawat itu,82 penumpang dan 6 awak, mereka semua tewas.Tidak ada korban yang berhasil diselamatkan,” ujar Juru Bicara Kementerian Urusan Darurat Rusia Irina Andrianova kemarin. Dia menuturkan,pesawat itu jatuh hanya beberapa ratus meter dari permukiman padat penduduk.
Namun, dipastikan tidak ada korban dari kalangan warga kota itu. ”Sampai saat ini kita belum mengetahui penyebab pesawat tersebut jatuh,” ujar Andrianova. Dugaan serangan teroris sempat menguat lantaran ada mantan jenderal yang tewas dalam kecelakaan tersebut. Jenderal Gennady Troshev, mantan penasihat pada masa Presiden Vladimir Putin, menjadi salah satu korban tewas.
Namun, Rusia langsung menegaskan bahwa tidak ada indikasi mengenai kemungkinan serangan teroris. Juru Bicara Aeroflot Irina Danenberg mengungkapkan, korban tewas termasuk 7 anak-anak, 6 awak kabin,dan 21 warga negara asing.Warga asing itu terdiri atas 9 orang Azerbaijan, 5 orang Ukraina, serta masing-masing 1 orang dari Prancis, Swis, Latvia, Amerika Serikat, Jerman, Turki,dan Italia.
Danenberg menyatakan, pesawat itu sebenarnya dalam posisi akan mendarat. Namun, pesawat kehilangan komunikasi di ketinggian 1.100 meter dan petugas pemantau penerbangan kehilangan sinyal pesawat. ”Pesawat ditemukan di perbatasan Kota Perm dalam kondisi hancur dan terbakar,” ujarnya.
Aeroflot berjanji akan memberikan kompensasi kepada keluarga korban sebesar USD80.000. Sementara itu, Deputi Direktur Aeroflot Lev Koshlyakov mengatakan, pesawat yang berusia 15 tahun itu telah diinspeksi kelayakan terbang pada awal 2008. Dia mengakui bahwa kecelakaan ini akan merusak reputasi sistem keselamatan Aeroflot.
Televisi Rusia Vesti-24 melaporkan asap tebal membubung tinggi di wilayah jatuhnya pesawat. Menurut salah satu saksi mata,pesawat terbakar ketika masih di udara.”Pesawat yang kecelakaan itu seperti komet jatuh di dekat rumah kita,” ujar saksi yang tak disebutkan namanya.
”Seluruh langit menjadi terang benderang seperti sedang ada pertunjukan kembang api,”imbuhnya. Sementara Paven Shevchenko, 36, penduduk Perm yang tinggal 300 meter dari lokasi kecelakaan, mengatakan, ledakan keras terjadi dan semua penduduk berhamburan keluar.Ketika dia melihat ada pesawat jatuh, puing-puingnya berhamburan di sekitar lokasi.
Dia mengatakan, pesawat jatuh ke darat dengan sudut kemiringan 30-40 derajat. ”Kecelakaan pesawat itu benar-benar mengerikan.Tidak bisa dilukiskan dengan kata-kata. Perm adalah kota kecil dan kini menjadi bahan berbincangan,” ujar Shevchenko kepada AP. Perm terletak 1.200 km sebelah timur Moskow.
Kecelakaan pesawat itu juga merusak jaringan rel kereta api trans-Siberian. Menurut Juru Bicara Perusahaan Kereta Api Alexander Burataeva,seluruh operasional kereta api dinonaktifkan karena kerusakan jaringan rel.Belum diketahui pasti kapan jalur transportasi kereta api akan berjalan lancar.
Presiden Rusia Dmitry Medvedev menyampaikan ungkapan dukacita bagi keluarga korban. Pemerintah Rusia langsung mengirimkan tim penyidik yang dipimpin Menteri Transportasi Igor Levitin untuk menyelidiki kasus itu.
Pemerintah Rusia juga menyatakan hari ini (Senin) sebagai hari berkabung bagi para korban kecelakaan pesawat di Prem. Kecelakaan di Perm ini merupakan salah satu yang terburuk yang dialami perusahaan penerbangan Rusia sejak 2006.
Pada Agustus 2006, sedikitnya 170 orang tewas ketika pesawat TU-154 milik perusahaan penerbangan Pulkovo jatuh di Ukraina dalam satu penerbangan dari daerah wisata Anapa, Laut Hitam ke St Petersburg. Pada tahun lalu, penerbangan Rusia 33 kali mengalami kecelakaan dan menewaskan 318 orang.Jumlah kecelakaan tersebut semakin meningkat sejak 2005.
Aeroflot merupakan perusahaan penerbangan yang dililit utang pada 1990-an ketika maskapai itu memiliki armada pesawat buatan Soviet. Aeroflot kemudian diubah menjadi perusahaan yang mencari keuntungan dengan ambisi global.Kecelakaan terakhir pesawat Aeroflot terjadi pada Maret 1994 di Siberia dan menewaskan 70 orang. (AP/AFP/Rtr/BBC/ andika hendra m)
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/berita-utama/pesawat-rusia-jatuh-88-tewas-4.html
foto:repro sindo
Komentar