Michelle Tampil dengan Busana Ibu Rumah Tangga

-

Pertarungan menuju Gedung Putih tidak hanya tertuju pada kandidat Presiden dari Partai Demokrat Barack Obama dan John McCain dari Partai Republik.

ISTRI mereka, Michelle Obama dan Cindy McCain juga menjadi perhatian, termasuk busana yang mereka kenakan. Para penggemar fesyen (fesyenis) pun langsung membandingkan Cindy dan Obama layaknya Nancy Reagan dan Jacqueline Kennedy saat merebut tiket ke Gedung Putih.

Fesyenis pun lebih fokus mengamati pakaian yang dikenakan kedua kandidat calon ibu negara itu dibandingkan isu-isu politik dalam kampanye. Salah satu yang menjadi perhatian adalah mahal ataumurahnya busanayang dipakai calon ibu negara. Ketika Michelle tampil pada acara talk show ’’The View”dengan meng-gunakan pakaian senilai USD150 (sekitar Rp1,4 juta).

Cindy justru tampil dengan busana mewah dalam acara itu. Majalah Vanity Fair bahkan memperkirakan busana yang digunakan Cindy ketika konvensi nasional Partai Republik pada pekan ini seharga USD300.000 (Rp2,82 miliar). Menurut Mickey Blum,Direktur Penelitian Survei pada Institut Baruch, dirinya tidak berpikir bahwa busana yang dikenakan akan memengaruhi siapa yang akan kalah dan menang menuju Gedung Putih.

”Namun,pakaian yang dipakai calon ibu negara itu menciptakan kesan umum seperti apa kehidupan dia dan keluarganya,”ujarnya. Blum mengatakan, busana yang dikenakan Cindy terlalu mewah dan mahal, serta hanya dapat dijangkau oleh kalangan tertentu saja. Sebaliknya, menurut Blum, busana yang digunakan Michelle terlihat sama seperti perempuan biasa dan ibu rumah tangga pada umumnya.

Sementara itu, pada sebuah pertemuan di Pekan Fesyen New York, kebanyakan para desainer justru lebih memilih untuk membuatkan busana bagi Obama dan istrinya, dibandingkan dengan Mc- Cain dan istrinya.

”Saya berada di dalam industri fesyen, dan saya tinggal di New York. Namun, saya mungkin tidak akan membuatkan pakaian untuk McCain dan istrinya,” ujar Rebecca Taylor, desainer ternama. Taylor mengaku lebih memilih Michelle karena dia masih muda dan tampil lebih gaya dengan busana yang dipakainya.

”Saya pikir,akan lebih baik untuk Amerika jika seseorang yang lebih pandai berbusana dijadikan sebagai ibu negara,”ungkapnya. Michelle Obama mendapatkan kandidat Vanity Fair 2008 dalam kategori Internasional Best Dressed untuk kedua kalinya. Saat itu, Michelle menggunakan pakaian berwarna ungu dan sabuk hitam ketika kampanye bersama suaminya.

”Michelle memiliki gaya berpakaian yang asyik dilihat dan menjangkau seluruh generasi, baik gadis sampai neneknenek. Busananya dapat digambarkan mampu melewati batas-batas etnis,” ungkap Amy Fine Collins dari Vanity Fair. (Rtr/andika hendra m)
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/international/michelle-tampil-dengan-busana-ibu-rumah-t.html
foto:ap.news.yahoo

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

-
HONG KONG – Mantan pegawai Badan Intelijen Amerika (CIA) Edward Snowden kemarin menuding Badan Keamanan Nasional (NSA) meretas jaringan internet Hong Kong dan China. Dijelaskan Snowden bahwa NSA telah meretas jaringan komputer di Hong Kong dan China sejak 2009. “Salah satu lokasi yang diretas NSA adalah Universitas China Hong Kong yang menjadi lokasi The Hong Kong Internet Exchange,” kata Snowden dalam wawancara dengan South China Morning Post yang dipublikasikan kemarin. Tudingan Snowden itu setelah dia membongkar aib NSA yang menyadap sebagian besar telepon penduduk AS dan memata-matai seluruh penduduk dunia melalui penyadapan email, video, blog, dan artikel. Snowden mengungkapkan NSA telah melaksanakan operasi peretasan lebih dari 61.000 secara global. The Hong Kong Internet Exchange merupakan satu dari puluhan exchange points yang mengelola lalu lintas jaringan internet domestik antara penyedia jasa layanan lokal dan regional. Excange tersebut dibangun pada pertengahan 1990-a...
Baca selengkapnya

Inovasi Belanda Tak Terpisahkan dari Bangsa Indonesia

-
Gambar
“Kuning” (orange, edit) menjelajah kemana-mana! Mulai dari jaman kolonialisasi hingga jaman postkolonialisasi. Itu pendapat saya mengomentari tentang banyaknya perusahaan-perusahaan Belanda yang berinvestasi ke seluruh penjuru dunia. Maklum, kebanyakan perusahaan Belanda sering diasosiasikan dengan warga kuning karena identitas mereka. Logo dan segala sesuatu berwarna kuning menjadikan asosiasi tersebut menjadi benar. Meski, ada beberapa perusahaan Belanda yang tidak berwarna kuning. Sebagai contoh, perusahaan yang identik dengan warna kuning adalah Shell, Rabobank, dan TNT. Warna kuning mereka menjadi sebuah kebanggaan bahwa mereka adalah perusahaan Belanda, dimana pun mereka berada. Warna menjadi sebuah sense of belonging dan sense of identity. Jika dibandingkan dengan perusahaan besar asal Amerika Serikat (AS), Inggris, Prancis, bahkan Indonesia, hampir semua tidak memiliki identitas sebagai satu kesatuan yang menunjukkan asal mereka. Benar nggak? Setelah saya telusuri lebih jauh, t...
Baca selengkapnya

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford

-
Dalam proses pengalihan, seorang penerjemah mengalihkan naskah bahasa sumber ke dalam naskah bahasa sasaran dengan memperhatikan berbagai penyesuaian. Penyesuaian yang disampaikan oleh Nida & Taber (1969:105) dibagi menjadi dua kelompok, yaitu penyesuaian struktur dan penyesuaian semantis. Menurut mereka, kedua bentuk penyesuaian ini mengakibatkan pergeseran. Penyesuaian struktur akan mengakibatkan pergeseran bentuk bahasa, sedangkan penyesuaian semantis akan mengakibatkan pergeseran makna. Catford (1965:73) menyatakan bahwa pergeseran atau shifts as departures from formal correspondence in the process of going from the Source Language to the Target Language. Catford membagi pergeseran menjadi dua jenis, yaitu level shifts dan category shifts. 1. Level shifts are if a source language item at one linguistic level has a target language translation equivalent at a different level. Dalam pergeseran ini, Catford menyatakan bahwa sebuah bahasa sumber yang berada pada tingkat linguisti...
Baca selengkapnya