Lehman Brothers Bangkrut,Bursa Global Ambruk
LONDON(SINDO) – Kabar bangkrutnya salah satu bank investasi terbesar di dunia, Lehman Brothers, akibat krisis kredit perumahan di Amerika Serikat (AS) membuat bursa saham global terguncang kemarin.
Pelaku pasar khawatir kebangkrutan Lehman Brothers akan mengancam sistem keuangan global. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia ditutup melemah 4,7% (84,808 poin) ke level 1.719,254.
”Kebangkrutan Lehman Brothers berdampak langsung kepada pasar finansial dalam jangka pendek,” ujar Kepala Ekonom Danareksa Research Institute (DRI) Purbaya Yudhi Sadewa di Jakarta kemarin. Di pasar Asia lainnya,bursa saham Taiwan ditutup melemah 4,09%,Filipina 4,2%, dan Singapura 3,27%.
Beberapa bursa seperti Tokyo, Hong Kong, Shanghai,dan Seoul tidak melakukan aktivitas perdagangan lantaran libur. Sementara itu, bursa saham Eropa melemah hingga 5% pada perdagangan siang hari.Kebangkrutan Lehman Brothers memberikan sentimen negatif terhadap harga saham perbankan di Eropa. Di London, harga saham grup perbankan HBOS jatuh hingga 20,2%, sedangkanBarclaysmelemah 10,8%.
Di Jerman,Commerzbank anjlok 11,7% dan Deutsche Bank jatuh 8,24%. ”Kebangkrutan Lehman Brothers telah memengaruhi pasar keuangan global. Investor khawatir karena sebelumnya bank ini diperkirakan terlalu besar untuk jatuh,” ujar ekonom Global Insight Howard Archer.
Sementara itu, pasar saham AS dibuka melemah tajam, pagi waktu setempat, sebagai respons atas kebangkrutan Lehman Brothers.Dow Jones Industrial Average (DJIA) tumbang 2,53% beberapa saat setelah pembukaan pasar. BankinvestasiraksasaLehman Brothers telah menjadi korban berikutnya dari krisis kredit macet di AS.Kejadian ini mengejutkan lantaran belum lama ini Pemerintah AS terpaksa mengambil alih raksasa pembiayaan perumahan Fannie Mae dan Freddie Mac untuk memperbaiki sistem finansial perumahan di negeri itu.
Kini,giliran bank investasi Lehman Brothers yang menjadi korban. Dalam penjelasannya, bank yang sudah berusia 158 tahun itu mengajukan kebangkrutan demi melindungi aset dan memaksimalkan nilai perusahaan bagi pemegang saham.Kebangkrutan ini adalah yang terbesar dalam sejarah AS Lehman mencatat kerugian sekitar USD3,9 miliar pada triwulan III/2008 menyusul beberapa kejadian penghapusan buku pada aset kredit perumahan yang dipegang perusahaan itu.
Aset piutang berbasis kredit tersebut terpaksa dihapuskan dari laporan keuangan karena gagal ditagih akibat memburuknya kredit macet. Bank investasi terbesar keempat AS ini menyampaikan formulir kebangkrutan kepada United States Bankruptcy Court for the Southern District of New York pada Senin (15/9) waktu setempat.
Pengumuman kebangkrutan itu muncul setelah Lehman Brothers gagal mendapatkan pembeli sebagai investor baru.Keputusan ini sekaligus menjadi akhir dramatis dari pertemuan tiga hari berturut-turut yang digelar para bankir, Bank Sentral AS, dan Departemen Keuangan AS.
Waspada
Dari dalam negeri,Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati meminta agar para pelaku pasar tetap tenang menghadapi perkembangan sistem keuangan global. Kendati begitu, pelaku pasar diminta tetap waspada.
”Itu tidak perlu direaksi dengan terlalu berlebihan yang kemudian menimbulkan kerusakan lebih besar,” kata Menkeu. SriMulyanimenambahkan, imbauan kepada pelaku pasar itu telah disampaikannya dalam pertemuan dengan para analis pasar keuangan. Pemerintah dan BI pun, lanjut dia, saat ini mengambil sikap tetap tenang dan waspada sehingga dia berharap pelaku pasar dapat mengambil sikap sama.
BI, kata Menkeu, melakukan tindakan-tindakan untuk menjamin bahwa tidak akan terjadi masalah likuiditas. Pemerintah dan BI, kata Menkeu, terus berkoordinasi agar likuiditas tidak dipakai untuk spekulasi, terutama untuk mata uang. ”BI tadi menyampaikan hal-hal yang tidak perlu dikhawatirkan terhadap kondisi neraca pembayaran sehingga spekulasi terhadap mata uang tidak perlu terjadi,”ujarnya.
Sebelumnya, Depkeu dan BI kemarin juga memberikan keterangan resmi mengenai situasi perekonomian.Keterangan ini dikeluarkan setelah dilakukan pertemuan antara otoritas moneter dan pelaku pasar dengan pemerintah di Gedung Depkeu.Pertemuan dihadiri Menkeu Sri Mulyani Indrawati, Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam- LK) Fuad Rahmany, Deputi Gubernur BI Hartadi Sarwono, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Erry Firmansyah,Ketua Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia Evelyn P, dan Ketua Asosiasi Pengelola Reksadana Indonesia Abiprayadi Riyanto.
Dalam keterangannya, pemerintah dan BI menyatakan akan mengambil lima langkah untuk meminimalkan kerugian sektor keuangan nasional akibat guncangan perekonomian dunia. Pertama, pemerintah akan terus memperbaiki tingkat penyerapan belanja dan bahkan melakukan percepatan pengucuran belanja untuk rekening- rekening tertentu. Kedua, pemerintah akan mengurangi penerbitan surat berharga negara sesuai dengan gambaran defisit APBN Perubahan 2008.
Ketiga, mempercepat penyelesaian revisi PP No.1/2007 tentang perluasan cakupan industri yang mendapatkan fasilitas fiskal sehingga mendorong investasi langsung yang selanjutnya akan menarik arus modal masuk. Keempat, BI menyediakan fasilitas likuiditas kepada perbankan yang membutuhkannya melalui operasi pasar terbuka, termasuk melalui pembelian surat berharga.
Kelima, BI akan melakukan penyempurnaan berbagai aturan tentang pemberian fasilitas repo sehingga mempermudah perbankan untuk mendapatkan likuiditas tambahan dari BI. Dalam keterangannya, Depkeu mengingatkan agar bank-bank tetap mengelola likuiditas secara berhatihati. Pemerintah bersamasama BI akan tetap memonitor perkembangan dan berkoordinasi guna mengambil langkah yang dianggap perlu untuk meminimalkan kerugian yang dialami industri keuangan maupun perekonomian nasional.
”Pemerintah dan BI akan tetap menjaga stabilitas sistem keuangan Indonesia dalam menghadapi penyesuaian terhadap gejolak pasar global,”kata Kepala Biro Humas Depkeu Samsuar Said. Dia menuturkan, saat ini kondisi pasar keuangan global sedang mengalami guncangan dan ketatnya likuiditas. Namun, pemerintah meyakini likuiditas ekonomi makro nasional akan tetap terjaga dan dapat mendukung perkembangan perekonomian.” Persoalan yang kita hadapi juga menyangkut likuiditas mikro di tingkat perbankan,”kata Samsuar.
Sementara itu, Deputi Gubernur BI Hartadi Sarwono mengatakan, BI akan mengoptimalkan fasilitas repo untuk membantu perbankan dalam negeri memperoleh dana atau meningkatkan likuiditasnya.Upaya ini untuk mencegah terjadinya perang suku bunga antarbank guna memperoleh dana pihak ketiga. (whisnu bagus/ muhammad ma’ruf/AFP/Rtr/freddy/andi ka/rahma regina)
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/berita-utama/lehman-brothers-bangkrut-bursa-global-a-3.html
Pelaku pasar khawatir kebangkrutan Lehman Brothers akan mengancam sistem keuangan global. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia ditutup melemah 4,7% (84,808 poin) ke level 1.719,254.
”Kebangkrutan Lehman Brothers berdampak langsung kepada pasar finansial dalam jangka pendek,” ujar Kepala Ekonom Danareksa Research Institute (DRI) Purbaya Yudhi Sadewa di Jakarta kemarin. Di pasar Asia lainnya,bursa saham Taiwan ditutup melemah 4,09%,Filipina 4,2%, dan Singapura 3,27%.
Beberapa bursa seperti Tokyo, Hong Kong, Shanghai,dan Seoul tidak melakukan aktivitas perdagangan lantaran libur. Sementara itu, bursa saham Eropa melemah hingga 5% pada perdagangan siang hari.Kebangkrutan Lehman Brothers memberikan sentimen negatif terhadap harga saham perbankan di Eropa. Di London, harga saham grup perbankan HBOS jatuh hingga 20,2%, sedangkanBarclaysmelemah 10,8%.
Di Jerman,Commerzbank anjlok 11,7% dan Deutsche Bank jatuh 8,24%. ”Kebangkrutan Lehman Brothers telah memengaruhi pasar keuangan global. Investor khawatir karena sebelumnya bank ini diperkirakan terlalu besar untuk jatuh,” ujar ekonom Global Insight Howard Archer.
Sementara itu, pasar saham AS dibuka melemah tajam, pagi waktu setempat, sebagai respons atas kebangkrutan Lehman Brothers.Dow Jones Industrial Average (DJIA) tumbang 2,53% beberapa saat setelah pembukaan pasar. BankinvestasiraksasaLehman Brothers telah menjadi korban berikutnya dari krisis kredit macet di AS.Kejadian ini mengejutkan lantaran belum lama ini Pemerintah AS terpaksa mengambil alih raksasa pembiayaan perumahan Fannie Mae dan Freddie Mac untuk memperbaiki sistem finansial perumahan di negeri itu.
Kini,giliran bank investasi Lehman Brothers yang menjadi korban. Dalam penjelasannya, bank yang sudah berusia 158 tahun itu mengajukan kebangkrutan demi melindungi aset dan memaksimalkan nilai perusahaan bagi pemegang saham.Kebangkrutan ini adalah yang terbesar dalam sejarah AS Lehman mencatat kerugian sekitar USD3,9 miliar pada triwulan III/2008 menyusul beberapa kejadian penghapusan buku pada aset kredit perumahan yang dipegang perusahaan itu.
Aset piutang berbasis kredit tersebut terpaksa dihapuskan dari laporan keuangan karena gagal ditagih akibat memburuknya kredit macet. Bank investasi terbesar keempat AS ini menyampaikan formulir kebangkrutan kepada United States Bankruptcy Court for the Southern District of New York pada Senin (15/9) waktu setempat.
Pengumuman kebangkrutan itu muncul setelah Lehman Brothers gagal mendapatkan pembeli sebagai investor baru.Keputusan ini sekaligus menjadi akhir dramatis dari pertemuan tiga hari berturut-turut yang digelar para bankir, Bank Sentral AS, dan Departemen Keuangan AS.
Waspada
Dari dalam negeri,Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati meminta agar para pelaku pasar tetap tenang menghadapi perkembangan sistem keuangan global. Kendati begitu, pelaku pasar diminta tetap waspada.
”Itu tidak perlu direaksi dengan terlalu berlebihan yang kemudian menimbulkan kerusakan lebih besar,” kata Menkeu. SriMulyanimenambahkan, imbauan kepada pelaku pasar itu telah disampaikannya dalam pertemuan dengan para analis pasar keuangan. Pemerintah dan BI pun, lanjut dia, saat ini mengambil sikap tetap tenang dan waspada sehingga dia berharap pelaku pasar dapat mengambil sikap sama.
BI, kata Menkeu, melakukan tindakan-tindakan untuk menjamin bahwa tidak akan terjadi masalah likuiditas. Pemerintah dan BI, kata Menkeu, terus berkoordinasi agar likuiditas tidak dipakai untuk spekulasi, terutama untuk mata uang. ”BI tadi menyampaikan hal-hal yang tidak perlu dikhawatirkan terhadap kondisi neraca pembayaran sehingga spekulasi terhadap mata uang tidak perlu terjadi,”ujarnya.
Sebelumnya, Depkeu dan BI kemarin juga memberikan keterangan resmi mengenai situasi perekonomian.Keterangan ini dikeluarkan setelah dilakukan pertemuan antara otoritas moneter dan pelaku pasar dengan pemerintah di Gedung Depkeu.Pertemuan dihadiri Menkeu Sri Mulyani Indrawati, Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam- LK) Fuad Rahmany, Deputi Gubernur BI Hartadi Sarwono, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Erry Firmansyah,Ketua Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia Evelyn P, dan Ketua Asosiasi Pengelola Reksadana Indonesia Abiprayadi Riyanto.
Dalam keterangannya, pemerintah dan BI menyatakan akan mengambil lima langkah untuk meminimalkan kerugian sektor keuangan nasional akibat guncangan perekonomian dunia. Pertama, pemerintah akan terus memperbaiki tingkat penyerapan belanja dan bahkan melakukan percepatan pengucuran belanja untuk rekening- rekening tertentu. Kedua, pemerintah akan mengurangi penerbitan surat berharga negara sesuai dengan gambaran defisit APBN Perubahan 2008.
Ketiga, mempercepat penyelesaian revisi PP No.1/2007 tentang perluasan cakupan industri yang mendapatkan fasilitas fiskal sehingga mendorong investasi langsung yang selanjutnya akan menarik arus modal masuk. Keempat, BI menyediakan fasilitas likuiditas kepada perbankan yang membutuhkannya melalui operasi pasar terbuka, termasuk melalui pembelian surat berharga.
Kelima, BI akan melakukan penyempurnaan berbagai aturan tentang pemberian fasilitas repo sehingga mempermudah perbankan untuk mendapatkan likuiditas tambahan dari BI. Dalam keterangannya, Depkeu mengingatkan agar bank-bank tetap mengelola likuiditas secara berhatihati. Pemerintah bersamasama BI akan tetap memonitor perkembangan dan berkoordinasi guna mengambil langkah yang dianggap perlu untuk meminimalkan kerugian yang dialami industri keuangan maupun perekonomian nasional.
”Pemerintah dan BI akan tetap menjaga stabilitas sistem keuangan Indonesia dalam menghadapi penyesuaian terhadap gejolak pasar global,”kata Kepala Biro Humas Depkeu Samsuar Said. Dia menuturkan, saat ini kondisi pasar keuangan global sedang mengalami guncangan dan ketatnya likuiditas. Namun, pemerintah meyakini likuiditas ekonomi makro nasional akan tetap terjaga dan dapat mendukung perkembangan perekonomian.” Persoalan yang kita hadapi juga menyangkut likuiditas mikro di tingkat perbankan,”kata Samsuar.
Sementara itu, Deputi Gubernur BI Hartadi Sarwono mengatakan, BI akan mengoptimalkan fasilitas repo untuk membantu perbankan dalam negeri memperoleh dana atau meningkatkan likuiditasnya.Upaya ini untuk mencegah terjadinya perang suku bunga antarbank guna memperoleh dana pihak ketiga. (whisnu bagus/ muhammad ma’ruf/AFP/Rtr/freddy/andi ka/rahma regina)
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/berita-utama/lehman-brothers-bangkrut-bursa-global-a-3.html
Komentar