Gelar Parade Militer Terbesar di Tengah Dilema

Dunia internasional memusatkan perhatian pada parade militer terbesar sepanjang sejarah perayaan kemerdekaan Korea Utara (Korut) yang digelar kemarin.

PYONGYANG berusaha menunjukkan kekuatannya pada dunia internasional yang terus menekannya terkait program senjata nuklir.Di tengah pagelaran besar itu,Pyongyang tidak dapat menyembunyikan berbagai masalah yang kini mendera negeri tersebut.

Sayang,Presiden Korut Kim Jong Il tidak dapat menghadiri acara itu. Padahal, Kim biasanya menghadiri parade militer itu untuk memberikan penghormatan, melambaikan tangan, serta mengumbar senyum kepada seluruh orang yang hadir. Harian terbesar Korea Selatan (Korsel), Chosun Ilbo, melaporkan bahwa Kim,66, diduga menderita penyakit kronis dan terkapar tidak bisa beraktivitas sejak 22 Agustus lalu.

Mengutip sumber badan intelijen Korsel, Kim menderita penyakit jantung dan diabetes. Penyakit itu berdampak serius terhadap aktivitas Kim. Chosun Ilbo juga melaporkan bahwa lima tabib asal Tiongkok minggu lalu memasuki Korut.Mereka mungkin dipanggil untuk merawat Kim.Kesehatan Kim menjadi fokus dunia internasional karena berkaitan dengan nasib negara komunis itu.

Selain masalah kesehatan Kim, parade militer itu bertepatan dengan memanasnya ketegangan di kawasan tersebut lantaran Korut yang akan mengaktifkan kembali reaktor nuklir Yongbyon.Hal itu dilakukan sebagai balasan atas tindakan Amerika Serikat (AS) yang tidak menghapus Korut dari daftar hitam negara-negara pendukung terorisme.

Menurut laporan harian Korsel, JoongAng Ilbo, parade militer Korut digelar untuk menegaskan citranya sebagai negara militer. Dengan begitu, Korut dapat menguatkan posisinya dalam negosiasi denuklirisasi nuklir. Parade militer itu menerjunkan sekitar satu juta prajurit Korsel, termasuk berbagai perlengkapan militer seperti panser, rudal, dan pesawat tempur.

Sebanyak 50.000 orang akan mempertunjukkan akrobat dan tarian yang berjudul ”Semoga Negara ini Sejahtera” yang ditonton ribuan warga Korut.Parade militer akan ditutup dengan pertunjukan rudal-rudal modern yang dibuat Korut. Sebenarnya banyak permasalahan di dalam negeri Korut seperti kelaparan yang merajalela dan ribuan penduduk terancam meninggal karena kelaparan.

”Rakyat Korut kekurangan makanan,” ungkap Menteri Unifikasi Korsel Kim Ha-joong. Dia mengatakan, Korsel tidak akan mengabaikan realitas yang ada, karena itu Seoul berniat membantu negara tetangganya itu. Sementara itu, editorial Rodong Sinmun—media milik partai berkuasa Korut— menyatakan tidak ada batas ideologis dan kekuatan mental militer dan rakyat yang bersatu di bawah pemimpin mereka.

Menurut media corong pemerintah itu,Korut harus melanjutkan usaha memperkuat kekuatan militer untuk mendukung kepemimpinan Kim Jong Il. Pada pesan kemerdekaan Senin (8/9), Kim Jong-Il menyatakan ketegangan di Semenanjung Korea merupakan ulah imperialis AS dan sekutunya. (AFP/AP/Rtr/andika h m)
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/international/gelar-parade-militer-terbesar-di-tengah-d-2.html
ap.news.yahoo

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Inovasi Belanda Tak Terpisahkan dari Bangsa Indonesia

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford