Zardari Daftar Pemilihan Presiden
ISLAMABAD (SINDO) – Duda mendiang mantan Perdana Menteri (PM) Benazir Bhutto, Asif Ali Zardari, secara resmi mendaftarkan diri untuk mengikuti pemilihan presiden kemarin.
Berkas pendaftaran diserahkan langsung pejabat utama Partai Rakyat Pakistan (PPP). Ketua Komisi Pemilihan Umum Kanwar Dilshad mengatakan, Zardari telah mendaftarkan diri untuk maju sebagai kandidat pada pemilu yang akan digelar 6 September mendatang. Menteri Informasi Pakistan Sherry Rehman mengatakan partainya tetap percaya diri mendukung Zardari sebagai kandidat presiden.
”Zardari akan mendapatkan dukungan dari banyak anggota parlemen dari koalisi dan partai oposisi yang telah menyatakan dukungan,” ungkapnya. Presiden baru Pakistan akan dipilih langsung oleh anggota parlemen Pakistan dan empat anggota dewan provinsi. Selain Zardari, ada juga kandidat presiden dari partai yang mendukung Pervez Musharraf ketika berkuasa,Liga Muslim Pakistan (PML-Q).
PML-Q mengusung Mushahid Hussain Sayed.Mushahid merupakan mantan jurnalis yang pernah menjadi menteri informasi pada kabinet pemerintahan Sharif. Dia pernah ditahan selama satu tahun lebih setelah kudeta, kemudian dia bergabung dengan partai Musharraf hingga kemudian menjadi sekretaris jenderal dan disebut sebagai ”raja partai”. Setelah perpecahan koalisi pemerintah, Liga Muslim Pakistan (PML-N) pimpinan mantan PM Nawaz Zharif menampilkan kandidatnya sendiri untuk menantang Zardari. Calon yang mereka usung adalah Saeeduzzaman Siddiqui.
Dia merupakan mantan hakim Mahkamah Agung ketika Sharif menjabat perdana menteri dan berkonfrontasi dengan Musharraf pada 1997. Siddiqui kehilangan jabatan setelah Musharraf mengudeta Sharif pada 1999. Penunjukan Siddiqui sebagai bentuk kemarahan atas pendaftaran Zardari sebagai kandidat presiden karena tidak menghiraukan PML-N. Perpecahan itu semakin memperparah hubungan kedua partai besar di Pakistan tersebut. Selanjutnya, perpecahan itu juga kian memperlemah pemerintahan.
Sharif mengatakan Zardari telah mengingkari janjinya untuk memulihkan kembali nasib para hakim yang dipecat Musharraf tahun lalu. ”Kami telah memutuskan hal ini setelah kami gagal untuk menemukan harapan dan tak satu pun komitmen yang dibuat kepada kami dipenuhi,” kata Sharif.
Pengunduran diri partai Sharif langsung disambut duka kubu Zardari.Dia mengimbau agar Sharif kembali ke pemerintahan. ”Kami bersedih atas keputusan Nawaz Sharif itu. Kami ingin bergerak bersama dan memecahkan masalah-masalah yang dihadapi oleh bangsa ini,”katanya. (AFP/AP/Rtr/ andika hendra m)
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/international/zardari-dftar-pemilihan-presiden-2.html
foto:ap.news.yahoo
Berkas pendaftaran diserahkan langsung pejabat utama Partai Rakyat Pakistan (PPP). Ketua Komisi Pemilihan Umum Kanwar Dilshad mengatakan, Zardari telah mendaftarkan diri untuk maju sebagai kandidat pada pemilu yang akan digelar 6 September mendatang. Menteri Informasi Pakistan Sherry Rehman mengatakan partainya tetap percaya diri mendukung Zardari sebagai kandidat presiden.
”Zardari akan mendapatkan dukungan dari banyak anggota parlemen dari koalisi dan partai oposisi yang telah menyatakan dukungan,” ungkapnya. Presiden baru Pakistan akan dipilih langsung oleh anggota parlemen Pakistan dan empat anggota dewan provinsi. Selain Zardari, ada juga kandidat presiden dari partai yang mendukung Pervez Musharraf ketika berkuasa,Liga Muslim Pakistan (PML-Q).
PML-Q mengusung Mushahid Hussain Sayed.Mushahid merupakan mantan jurnalis yang pernah menjadi menteri informasi pada kabinet pemerintahan Sharif. Dia pernah ditahan selama satu tahun lebih setelah kudeta, kemudian dia bergabung dengan partai Musharraf hingga kemudian menjadi sekretaris jenderal dan disebut sebagai ”raja partai”. Setelah perpecahan koalisi pemerintah, Liga Muslim Pakistan (PML-N) pimpinan mantan PM Nawaz Zharif menampilkan kandidatnya sendiri untuk menantang Zardari. Calon yang mereka usung adalah Saeeduzzaman Siddiqui.
Dia merupakan mantan hakim Mahkamah Agung ketika Sharif menjabat perdana menteri dan berkonfrontasi dengan Musharraf pada 1997. Siddiqui kehilangan jabatan setelah Musharraf mengudeta Sharif pada 1999. Penunjukan Siddiqui sebagai bentuk kemarahan atas pendaftaran Zardari sebagai kandidat presiden karena tidak menghiraukan PML-N. Perpecahan itu semakin memperparah hubungan kedua partai besar di Pakistan tersebut. Selanjutnya, perpecahan itu juga kian memperlemah pemerintahan.
Sharif mengatakan Zardari telah mengingkari janjinya untuk memulihkan kembali nasib para hakim yang dipecat Musharraf tahun lalu. ”Kami telah memutuskan hal ini setelah kami gagal untuk menemukan harapan dan tak satu pun komitmen yang dibuat kepada kami dipenuhi,” kata Sharif.
Pengunduran diri partai Sharif langsung disambut duka kubu Zardari.Dia mengimbau agar Sharif kembali ke pemerintahan. ”Kami bersedih atas keputusan Nawaz Sharif itu. Kami ingin bergerak bersama dan memecahkan masalah-masalah yang dihadapi oleh bangsa ini,”katanya. (AFP/AP/Rtr/ andika hendra m)
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/international/zardari-dftar-pemilihan-presiden-2.html
foto:ap.news.yahoo
Komentar