NATALIE Jeremijenko, Kenalkan Klinik untuk Kesehatan Lingkungan

Dia seniman,desainer,ilmuwan,dan teknisi yang mampu menggebrak dunia ilmiah dengan penemuannya,klinik kesehatan lingkungan pertama di dunia.


NATALIE Jeremijenko, 41, menyebut klinik itu sebagai penemuan revolusioner yang diabaikan banyak orang. Gagasan itu dia realisasikan setelah dokter dan pakar lingkungan yang peduli perubahan iklim tidak pernah membuat resolusi aksi nyata. Bentuk klinik yang dibuat Natalie memang unik.

Klinik itu berbeda dengan tempat medis dokter dan paramedis umumnya.Perbedaannya,Jeremijenko coba membuka cakrawala baru dalam dunia kesehatan, bahwa penyakit yang diderita manusia tidak harus ditangani langsung dari subjeknya. Penyakit juga harus ditangani langsung dari sumber atau asal-muasalnya, yaitu lingkungan.

Dia beranggapan bahwa selama ini masalah kesehatan lingkungan diabaikan para dokter. Jeremijenko merekomendasikan saran dan petunjukpetunjuk pada para pasiennya mengenai kesehatan lingkungan, terutama persoalan kualitas udara maupun air.Kadang,jika diperlukan, dia akan memberikan resep ala dokter.

”Semua orang yang datang ke klinik ini sudah cukup familier dengan kesehatan lingkungan,” ujarnya dikutip The New York Times. ”Tujuan global klinik kesehatan lingkungan ini menjadikan orang lebih peduli dengan lingkungan. Masyarakat pun lebih peduli mengenai lingkungan dan dampak buruknya pada kesehatan,”tuturnya. Meski menekuni dunia lingkungan, Jeremijenko bukanlah seorang dokter.

Dia adalah seorang doktor dalam bidang teknik, dan asisten profesor pada seni visual di Universitas New York. Meski punya latar belakang bertolak belakang, toh tetap banyak kalangan yang mempercayai resep dan anjuran dari klinik Jeremijenko. Jangan salah mengira! Resep yang diberikannya tidak menganjurkan pasien membeli obat-obatan di apotek, namun berisi anjuran menggunakan alat-alat untuk mengurangi dampak buruk lingkungan sekitar.

Alat-alat itu termasuk yang berdesain ramah lingkungan. Selain itu, dia akan menawarkan jendela ramah lingkungan, dengan variasi berudu atau kecebong dan jendela yang didesain dengan kombinasi perputaran air.Tidak ketinggalan, dia juga menawarkan tadpoles (alat untuk menyaring air hingga bersih). Selain itu, dia menawari pasiennya untuk menanam bunga matahari.

Layaknya dokter, banyak orang di New York yang membuat janji untuk berkonsultasi dengannya, mendiskusikan tanah yang terkontaminasi, polusi udara di dalam ruangan, dan air kotor. Lalu Jeremijenko akan memberikan penjelasan mengenai akar permasalahan lingkungan di lokasi tempat pasiennya tinggal. Sudah semakin banyak orang yang tahu racun yang terkandung di dalam udara dan pengaruh pemanasan global.

Ide dan aksi revolusioner Jereminjengko mengundang decak kagum banyak ilmuwan dunia. Menurut Profesor George Thurston, pakar kesehatan lingkungan di Universitas New York,banyak orang yang sudah frustrasi bagaimana cara menangani masalah lingkungan di sekitar tempat tinggal mereka. Menurut Thurston, Jereminjengko mampu melihat peluang itu dengan menyediakan jasa pelayanan dan konsultasi kesehatan lingkungan yang dibutuhkan masyarakat.

”Jereminjengko mendidik masyarakat bagaimana cara menanggulangi dampak buruk lingkungan. Selain itu dia berhasil memberikan solusi terbaik bagi masyarakat dengan alat-alat yang dibuatnya sendiri,”tutur Thurston. Bagi Thurston, Jereminjengko berhasil mengajak kelompok masyarakat untuk beraksi lebih nyata, tanpa harus menunggu solusi yang ditawarkan anggota parlemen dan pemerintah.

Belum cukup dengan klinik kesehatan yang ditawarkan, Jereminjengko lantas menggaet desainer ternama, Will Kavesh dan Amelia Amon, untuk mengembangkan alat sederhana yang mampu memanfaatkan energi matahari untuk menghasilkan energi listrik.Akhirnya, dia berhasil menciptakan sebuah alat yang mampu menangkap energi matahari dengan ”rumah matahari”, yang terbuat dari kaca dan baja stainless steel yang diikat di dekat jendela apartemen atau kantor. (andika hendra mustaqim)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Inovasi Belanda Tak Terpisahkan dari Bangsa Indonesia

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford