Christopher Nolan, Raja Konflik yang Jago Menghipnotis Penonton
Christopher Nolan,37, layak disebut sebagai sutradara yang mampu memuaskan penggemar Batman setelah sukses dengan The Dark Knight.
DI antara lima film tentang Batman sebelumnya, The Dark Knight merupakan film yang paling memanjakan penggemar Batman dengan dominasi adegan laga selama 142 menit.
Meski diwarnai kritikan sinis terhadap isi cerita––terutama berkaitan dengan meninggalnya Heath Ledger––, The Dark Knight terbukti mampu menghipnotis para penggemar Pahlawan Kelelawar itu. Awalnya, Nolan ingin membuktikan bahwa dia mampu membuat kisah Batman melebihi kritikan yang melekat pada film sebelumnya, Batman Begins.
Dengan dasar itu, Nolan menulis dan mendesain kisah Batman yang lebih membumi dan menyentuh para penggemarnya. Judul The Dark Knight dipilih karena memang itulah julukan yang dimiliki Batmanseperti dalam komiknya. Dari segi penyutradaraan, Nolan diakui cukup andal.Dia mampu memberikan sentuhan dan kejutan di dalam skenario The Dark Night yang ditulisnya sendiri.
Dia mampu meng- hadirkan alur cerita yang misterius, sadis, dan ketegangan bertubi-tubi. Nolan mampu menceritakan dengan detail intrik serta konflik yang disampaikan melalui kelicikan dan kepicikan antarpara tokoh jahat di dalam film itu. Ada beberapa hal baru yang ditampilkan Nolan dalam The Dark Knightyang membuat penggemar Batman penasaran, terutama perlengkapan yang dimiliki Batman.
Nolan membuat kostum Batman terbaru,yang terlihat lebih gelap. Nolan juga menghadirkan kendaraan baru bagi Batman, yaitu Bat Pod. Karya terbaik Nolan bukan hanya The Dark Knight. Sebenarnya, dia merupakan sutradara yang sering mendapat penghargaan. Beberapa penghargaan yang menjadi pengakuan atas karyanya antara lain Boston Society of Film Critics (BSFC) Award untuk kategori film terbaik pada Batman Begins (2005).
Melalui film Memento (2001), Nolan mendapatkan penghargaan Empire Award dan Independent Spirit Award untuk sutradara terbaik. Sementara untuk The Prestige (2006), dia mendapatkan penghargaan Florida Film Critics Circle (FFCC) Award untuk film terbaik.
Nolan menjuluki diri sebagai Raja Konflik dalam menulis skenario film. Sebagai sutradara sekaligus penulis skenario film, dia bisa merasakan sesuatu yang lebih mudah diinginkan skenario. Ada keterpaduan yang meyakinkan untuk menghasilkan film yang mampu mengejutkan banyak orang.
”Saya bisa percaya dengan apa yang saya tulis serta menuangkan ke dalam sinematografi yang manis dan halus. Saya bisa total dalam menggarap film,” ungkapnya dalam wawancara eksklusif dengan Indiewire. Bagaimana cara menulis skenario ala Nolan? Dia mengaku menulis skenario mulai dari halaman satu, kemudian dilanjutkan dengan menulis halaman 125.
Dia selalu memikirkan cek dan ricek dalam penulisannya.”Faktor logika menjadi syarat yang paling diutamakan,” tuturnya kepada The Guardian.Secara global,teknik penulisannya tidak lepas dari ritme naratif dan fokus terhadap kronologi yang kompleks. Dasar untuk menjadi sutradara dan penulis sukses bagi Nolan adalah percaya dengan apa yang ada di dalam pikiran dan melaksanakannya.
Selanjutnya, dia mampu mengombinasikan naluri para pemain dengan naluri yang ada di benak sutradara. ”Pemahaman naluri pemain,editor, dan sutradara menjadikan sebuah film lebih memesona,” tuturnya. Tentu, ada bantuan lain berupa mekanisme kreatif dari seluruh kru film, dari awal hingga akhir produksi.
Salah satu yang tidak bisa dilepaskan dari karya Nolan adalah kedekatan unsur pribadi dirinya dengan film yang dibuatnya. Dia mengaku tidak bisa meninggalkan faktor ego yang selalu merasuki pikirannya. Sejak kecil, dia mengaku sudah tertarik dengan konsep empati antara indivisum dan teori tentang relativitas.Kedua pandangannya itu juga dimasukkan ke dalam setiap film yang dibuatnya.
Bagi Nolan, film merupakan medium yang sangat fantastis karena mampu menggambarkan situasi yang dapat membawa penonton masuk ke dalam sudut pandang pemikiran orang lain. Berbeda dengan buku yang selalu menggunakan sudut pandang orang pertama.”Di situlah ide dan ideologi sutradara dan penulis skenario bermain,” ungkapnya. Bukan cuma profesi sutradara dan penulis skenario yang dilakoni Nolan.Dia juga seorang produser.
Salah satu resep keberhasilannya sebagai produser,menurut dia, berkat petuah Stephen Soderbergh, seorang eksekutif produser. Stephen pernah berkata kepadanya, untuk menjadi produser hebat dibutuhkan komunikasi yang tangguh dan tidak boleh defensif. Produser hebat harus terus ofensif terhadap semua permasalahan. Di tengah sukses yang menyelimutinya,ada satu kekhawatiran bagi Nolan,yakni saat film yang dibuatnya ke depan tidak mendapat sambutan seperti The Dark Knight.
”Jika kamu melihat sebuah karya film tidak sesukses karya terdahulu, kamu juga harus bertanggung jawab,” ujarnya. Namun, baginya, kekhawatiran itu tidak harus dipikirkan terlalu lama karena ketika seseorang sedang berkarya lagi akan ada tantangan baru yang harus ditaklukkan. Nolan yang pernah sukses dengan film Memento pada 2001,mengaku sebagai penggemar sejati Batman.
”Yang bisa saya katakan adalah saya tumbuh bersama Batman, saya begitu menggemarinya, dan saya sangat senang bisa memberi kontribusi,” paparnya. Dia menambahkan,Batman merupakan superhero yang paling dapat dipercaya, paling realistis,dan memiliki sisi kejiwaan yang sangat kompleks. Sifat superheronya muncul dari dalam.”Batman bukan karakter magis,” ujarnya.
Pria kelahiran 30 Juli 1970 itu kini berkonsentrasi dalam bisnis film Hollywood. Dia pindah dari Inggris ke AS. ”Separuh tubuh saya adalah Amerika dan separuh lagi Inggris,” tuturnya. Dia mengaku sudah terbiasa hidup di kedua negara itu.Film-filmnya juga banyak yang terinspirasi dari kedua negara itu.Following (1996), merupakan sebuah film yang lekat dengan sentuhan London, Inggris. Ketika dia menulis Memento banyak inspirasi diambil dari Amerika.
Dalam film Insomnia (2002) juga identik dengan film polisi Negeri Paman Sam itu. Nolan mendapatkan pendidikan terakhir dari Jurusan Sastra Inggris University College London. Salah satu karya perdananya adalah Tarantella yang dirilis pada 1989, sebuah film independen. Film keduanya dibuat dengan judul Larceny” yang ikut dalam Festival Film Cambridge pada 1996.
Nolan mulai unjuk gigi ke dunia perfilman internasional ketika membuat film berjudul Following pada 1996 dengan dana hanya sebanyak USD6.000 (Rp54,6 juta).Kesuksesan film itu membuat dia mendapatkan kontrak untuk membuat ”Memento” yang juga ditulisnya sendiri dan sukses di pasaran. (andika hendra mustaqim)
Komentar
gugusmile.blogspot.com