BEGUMHAN FARALYALI, Hindari Egoisme dalam Bisnis Hiburan




Nama lengkapnya Begumhan Dogan Faralyali.Pada usia 31 tahun,kekayaan presiden dan CEO Dogan Holding itu senilai USD1 miliar (Rp9,15 triliun).

KEBERHASILAN Begumhan mengumpulkan kekayaan sebesar itu datang dari bisnis media. Begumhan merupakan salah satu pemikir di belakang strategi dan taktik Dogan Holding yang memiliki bisnis utama,dari media,energi,industri, perdagangan, hingga asuransi.

Menurut Begumhan, perusahaan memiliki banyak bidang investasi, tetapi tidak boleh meninggalkan fondasi utamanya,yaitu bisnis media. Dogan Holding merupakan grup perusahaannya yang pertama kali mengadopsi prinsip-prinsip bisnis perusahaan yang tertata rapi, sebelum pemerintah Turki menerapkan prinsip itu bagi seluruh korporasi.

Dogan Holding juga fokus pada mitra bisnis,ide inovatif,dan sinergi dengan kelompok bisnis internasional, hingga perusahaan ini akrab dengan OMV, AOL-Time Warner, Universal Music Group, Burda GmbH, dan Egmont Group.

Dikutip dari Doganholding.com, korporasi itu mampu menghasilkan pendapatan mencapai USD8,85 miliar (Rp81 triliun) pada 2007 dengan lebih dari 20.000 pekerja. Bisnis media cetak Dogan Holding tidak hanya diterbitkan di Turki, tetapi telah dicetak dan disebarkan ke berbagai negara di Eropa. Empat media yang dikelola meliputi Milliyet, Radikal, Posta, dan Fanatik.

Dengan dukungan Begumhan, bisnis media di bawah Dogan Holding ditargetkan melebihi 35% dari pasar keseluruhan di Turki. Dari pemasokan iklan, dia juga berharap akan naik melebihi 48% dari pasar iklan di Turki. Selain media cetak, Begumhan pun memperkuat cengkeraman di bisnis pertelevisian.

Obsesinya adalah menghadirkan siaran televisi yang menghibur, lebih dinamis, lebih menarik,dengan konsep dan perwajahan baru. Begumhan menjadi orang di belakang layar yang sukses meluncurkan Kanal D, sebuah stasiun televisi di Rumania tahun lalu. Dengan investasi stasiun televisi Rumania, negara tetangga Turki, Begumhan berharap dua negara dapat berkomunikasi lebih intensif. Dia mengatakan bahwa Rumania merupakan rumah kedua dalam hidupnya.

”Kanal D merupakan cinta pandangan pertama saya,” ujarnya pada Turkish Daily News. Tidak mudah bagi Begumhan untuk bisa membangun stasiun televisi di negara lain. Pasalnya,pemikiran dan pandangan orang Turki dengan orang Rumania berbeda.Untuk bisa sukses, ujar dia, harus belajar cara pandang pemirsa televisi.

”Dalam bisnis hiburan, kita tidak boleh egois memaksakan kehendak kita,”katanya. Resep sukses lain dari Kanal D adalah kerja sama dengan Swiss Ringier AG.Alasan Begumhan menggaet Ringier, karena warga Rumania telah akrab dengan Ringier yang memiliki Lebertatea, harian dengan oplah mencapai 260.000 kopi dan satu juta pembaca.

”Dengan menggabungkan dua kekuatan media besar, akan muncul sebuah media yang mampu menggaet iklan dan mengundang perhatian khalayak,” ujarnya. Selain di Rumania, Dogan Holding juga telah memiliki stasiun televisi di Jerman. Begumhan mengawali karier di perusahaan konsultan Arthur Andersen di New York pada 1998. Pekerjaannya memberikan arahan dan strategi bisnis media dan teknologi di perusahaan-perusahaan Eropa pada 1999–2001.

Setelah mendapatkan pengalaman yang berarti, dia memutuskan untuk memperbesar bisnis keluarganya. Dia bergabung dengan perusahaan yang dirikan ayahnya,Aydin dan Isil Dogan, dalam bidang bisnis media dan hiburan. Pada 2001–2002,dia bekerja di Departemen Pengembangan Bisnis dan Strategi Grup Majalah Dogan (DMG).

Dia juga dipercaya menjabat sebagai direktur bagian komunikasi perusahaan.Kemudian Januari 2005, dia ditunjuk sebagai wakil Presiden DMG Bidang Investasi Luar Negeri dan Pengembangan Bisnis. Begumhan mendorong investasi perusahaannya bukan hanya berkutat di Turki. Dia melihat prospek investasi di luar negeri, dengan fokus utama bisnis media, energi, dan konstruksi.

Salah satu negara yang dilihatnya adalah Kanada.Dengan investasi di Kanada, perusahaannya diharapkan tidak lagi kewalahan dengan mengimpor 100.000 ton kertas per tahun dari Kanada. Lebih dari USD73 juta (Rp668,16 miliar) akan mengalir ke Kanada untuk mendukung bisnis yang berkaitan dengan media, yaitu kertas. Selain Kanada, negara selanjutnya yang menjadi target yakni Ukraina.

Atas inisiatif Begumhan, Dogan Holding membeli Tov D-Yapi, sebuah perusahaan investasi dan konstruksi. Sebelumnya, dia juga menjalin kerja sama dengan Donald Trump,miliarder asal Amerika Serikat (AS) untuk membangun Trump Tower di Istanbul, Turki.

”Mengglobalkan bisnis menjadi strategi paling efektif,” ujarnya dikutip Reuters. Dalam bidang kemanusiaan, sosok Begumhan dikenal karena sering memberikan dana untuk pengembangan bidang pendidikan. Salah satunya, dia juga membangun asrama khusus siswi-siswi Turki yang kurang beruntung dalam mendapatkan pendidikan dan kehidupan yang layak.Bersama keluarga besarnya, Dogan, juga mendirikan sekolah komunikasi, sekolah dasar, dan gedung fasilitas olahraga.

Begumhan juga mengusulkan untuk memberikan beasiswa pada mahasiswa dan jurnalis di Turki untuk meningkatkan kualitasnya. Dia menginginkan sumber daya manusia Turki di bidang media tidak kalah dibandingkan dengan negara lainnya. Dengan demikian, industri media di Turki pun makin cepat berkembang. ”Tanpa sumber daya manusia yang kuat, industri media di Turki tidak akan menggeliat,” ujarnya. (andika hendra mustaqim)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Inovasi Belanda Tak Terpisahkan dari Bangsa Indonesia

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford