Anwar Ibrahim Dibebaskan

senyum Anwar Ibrahim. (ap.news.yahoo)
anwar pun tetap tersenyum walau dilanda masalah. (ap.news.yahoo)
KUALA LUMPUR(SINDO) – Mantan Wakil Perdana Menteri dan pemimpin oposisi Malaysia, Anwar Ibrahim, kemarin dibebaskan dengan uang jaminan setelah ditahan sehari terkait tuduhan melakukan sodomi.

Anwar bebas dengan uang jaminan USD47.000 (Rp430,26 juta). Walau harus membayar jaminan,Anwar hanya bebas sementara. Status tersangkanya masih melekat, meski hingga saat ini belum ada dakwaan yang dijatuhkan. Setelah dibebaskan, Anwar mengungkapkan bahwa polisi tidak memiliki bukti kasus yang dituduhkan kepadanya. Sebaliknya, Anwar menyatakan dirinya korban aksi balas dendam.

”Mereka (polisi) seharusnya tidak menggunakan penangkapan sebagai aksi balas dendam pribadi melawan saya,” ujarnya saat konferensi pers di kediaman pribadinya di Kuala Lumpur kemarin. Dia mengaku menjadi target karena laporan yang dibuatnya mengenai Kepala Kejaksaan Agung Abdul Gani Patail dan Kepala Kepolisian Negara Malaysia Musa Hasan ke Badan Pencegah Rasuah (BPR),badan antikorupsi di sana.

Anwar melaporkan keduanya telah melakukan kecurangan pada proses pengadilan atas tuduhan sodomi terhadap dirinya yang pertama pada 1998. Anwar kemarin ditangkap polisi di depan rumahnya pada Rabu (16/7).Dia ditangkap setelah melaporkan dua pejabat Malaysia tersebut ke BPR. Polisi mengatakan Anwar ditangkap untuk dimintai keterangan atas tuduhan sodomi yang dialami Mohamad Saiful Bukhari Azlan, 23. Pemuda itu adalah mantan sukarelawan yang bekerja di kantor Anwar.

Dalam laporan pada polisi Saiful mengaku disodomi oleh Anwar di sebuah apartemen mewah di Damansara,Kuala Lumpur. Dalam konferensi pers kemarin Anwar bercerita, selama menjalani pemeriksaan polisi dia diposisikan layaknya pelaku kriminal papan atas hingga diperlukan juga uji kesehatan. Dia tinggal di sel penjara yang sangat kotor dan tidur beralaskan lantai semen.

Dia mengeluh kondisi itu memperburuk tulang punggungnya yang hingga kini butuh perawatan. ”Saya tidak mengharapkan itu.Tidak ada rakyat Malaysia yang layak menerima perlakuan seperti itu.Kenapa mereka memperlakukan saya layaknya penjahat kriminal kelas kakap dan musuh masyarakat,”ujarnya.

Anwar juga menceritakan bahwa polisi ingin melihat seluruh tubuhnya, termasuk bagian vital. ”Tentu saya menolak untuk difoto, parah jika hasil jepretan itu tayang di YouTube.Anda paham,saya tidak percaya pada sistem,” tambahnya.

Ketika disinggung permintaan memberikan sampel DNA (deoxyribonucleic acid) Anwar mengacu pada pengalamannya terdahulu.Saat itu, satu dekade lalu, setelah diserahkan pada polisi, justru sampel DNA itu digunakan untukmenyerangdirinya pada proses pengadilan.”Saya juga mendapatkan arahan dari pengacara dan pakar DNA untuk tidak menyerahkan sampel itu ke polisi,”ujarnya.

Atas pemeriksaan dan penahanannya, secara umum Anwar mengkritik keputusan terburu-buru polisi.”Saya kecewa dengan cara polisi memperlakukan saya,” katanya. Anwar memprediksi penyidikan polisi akan dibuat biasa, pasalnya pemain kunci dalam penegakan hukum merupakan musuh-musuhnya, termasuk Kepala Kejaksaan Agung Abdul Gani Patail.

Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Syed Hamid Albar meyakinkan bahwa pemerintah tidak memiliki motif untuk mengancam Anwar, termasuk membuat konspirasi. Hamid mengakui kasus Anwar memang merusak reputasi Malaysia di mata internasional. ”Dunia internasional memiliki persepsi negatif dengan adanya kasus sodomi itu.Anwar telah menunjukkan pada dunia bahwa negara ini telah memperlakukan dia dengan tidak adil,”paparnya.

Skandal Anwar memang menjadi isu internasional. Salah satu negara yang mempertanyakan kasus Anwar adalah Jepang.Menteri Luar Negeri Jepang Masahiko Komura akan mempertanyakan kasus itu kepada delegasi Malaysia dalam pertemuan ASEAN pekan depan. Mantan Presiden Filipina Joseph Estrada juga ikut memberikan reaksi. Dia mengatakan tuduhan terhadap Anwar penuh muatan politis. (AP/AFP/Rtr/ andika hendra m)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Inovasi Belanda Tak Terpisahkan dari Bangsa Indonesia

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford