Uni Eropa Ancam Iran

Melli Bank di Iran
BRUSSELS (SINDO) – Uni Eropa (UE) mengancam memberikan sanksi lebih keras kepada Iran,menyusul penolakan Teheran untuk menghentikan program nuklirnya.
UE mengancam membekukan aset-aset dan dana perusahaan- perusahaan Iran yang berada di Eropa.Target utama UE adalah sektor finansial, salah satunya Bank Melli, bank terbesar Iran yang beroperasi di London, Hamburg, dan Paris. Sumber pejabat UE juga menuturkan, individu dan perusahaan- perusahaan Barat yang terkait program nuklir Iran juga akan terkena sanksi.
”Siapa pun yang terkait program nuklir Iran akan dilarang masuk ke UE.Perusahaan- perusahaan terindikasi membantu Teheran juga dilarang beroperasi di Eropa,” ujar sumber yang enggan disebut namanya itu.Pejabat itu menambahkan UE akan mengumumkan nama-nama perseorangan dan perusahaan yang bersinggungan dengan program nuklir Iran.
Pejabat itu juga menjelaskan, selain Bank Melli yang terancam dibekukan, seorang pejabat senior yang berada di belakang program nuklir Iran tidak akan diberikan visa untuk bisa masuk ke UE. Kesepakatan yang disetujui 27 negara anggota UE itu disepakati dalam sebuah rapat kementrian perikanan dan pertanian UE kemarin. Rapat itu akan dilanjutkan pada hari ini di Luxemberg.
Kesepakatan sanksi Iran itu dikaji dalam sebuah rapat yang bertajuk ”Satu Pokok”, artinya kesepakatan itu merupakan suatu yang penting. Amerika Serikat (AS) dan UE telah menyetujui kesepakatan untuk menerapkan sanksi baru PBB yang menekan Iran untuk menghentikan program nuklirnya.Sanksi tegas UE itu sebenarnya telah ditunggu-tunggu Washington, menyusul kunjungan Presiden George W Bush ke Eropa beberapa waktu lalu.
Washington memasukkan Bank Melli ke daftar bank yang dilarang beroperasi di AS tahun lalu. Sampai saat ini Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa- Bangsa (PBB) memberlakukan sanksi larangan bagi negara manapun untuk menjual perlengkapan teknologi nuklir ke Iran.PBB juga memperingatkan anggotanya untuk menarik uangnya dari bank-bank karena adanya transaksi dari perusahaanperusahaan yang bertransaksi dengan Iran.PBB mengawasi transaksi keuangan dengan ketat,baik mengatasnamakan individu ataupun organisasi yang bersangkutan dengan Teheran.
Namun, UE tetap akan membuka pintu untuk memungkinkan pembicaraan mengenai paket insentif internasional untuk Iran yang akan disampaikan Direktur Kebijakan Luar Negeri UE Javier Solana.Kebijakan keterbukaan tersebut, menurut pejabat UE itu, merupakan tindak lanjut dari pelaksanaan kesepakatan dua jalur.
Mingguan Iran Shahrvand- e Emrooz melaporkan, bulan ini Iran telah menarik dana sebesar USD75 miliar (Rp694,35 triliun) dari Eropa sebagai bentuk antisipasi jika adanya pembekuan dana milik Teheran. Hanya saja, Menteri Ekonomi Iran Hossein Samsani menyangkal laporan itu.Dia menuturkan, sampai saat ini situasi masih aman terkendali dan tidak perlu ada sesuatu yang ditakutkan.
Sementara itu,Juru Bicara Departemen Luar Negeri Iran Mohammad Ali Hosseini menyatakan,Teheran masih mengkaji tawaran insentif ekonomi dan sebagainya dari negara-negara Barat jika negaranya menghentikan program nuklirnya. (AP/AFP/Rtr/andika hendra m)


Tuesday, 24 June 2008

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Inovasi Belanda Tak Terpisahkan dari Bangsa Indonesia

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford