PM Nepal Mengundurkan Diri

KATHMANDU (SINDO) – Perdana Menteri (PM) Nepal Girija Prasad Koirala kemarin mengumumkan pengunduran dirinya setelah dua tahun berkuasa.

Pengunduran diri itu sebagai usaha membuka jalan bagi pembentukan pemerintah baru menyusul penghapusan sistem pemerintahan monarki di negara tersebut. “Saya umumkan, hari ini saya melepaskan jabatan PM melalui majelis ini,” ungkap arsitek proses perdamaian Nepal itu.Koirala, 83,menuturkan, tanpa dirinya atau dengan bantuannya, semua orang harus mempertahankan budaya musyawarah,”imbuhnya.

Dia juga menyarankan agar partai politik di Nepal menjaga persatuan dan bekerja sama satu sama lain. Langkah mundur Koirala membuka jalan bagi pembentukan pemerintahan baru dan mengakhiri kekosongan politik menyusul penghapusan monarki pada 26 Mei lalu. Langkah mundur Koirala juga menunjukkan sinyal dirinya mendukung Maoists untuk mengambil kekuasaan.

Sebelumnya, Partai Komunis Nepal (Maoists) menuduhnya tidak mau melepaskan jabatannya setelah kekalahan partainya pada pemilihan dewan konstituen pada April lalu. Menurut Bhim Rawal, pejabat Partai Komunis Nepal, pengunduran diri Koirala hanya merupakan pernyataan politis yang berarti pemerintah sedang menjalankan proses transisi.“Nantinya,Koirala akan menyerahkan kekuasaannya kepada presiden yang terpilih,”ujarnya.

Lebih lanjut,Rawal menuturkan setelah presiden terpilih,pemerintahan baru akan segera dibentuk. Calon pengganti Koirala yang menguat ke publik Nepal adalah mantan pemimpin pemberontak Maoists Prachanda yang juga pemimpin partai Maoist.Dia juga merupakan salah satu pemimpin partai yang kuat menekan Koirala untuk mengundurkan diri. Hanya saja, belum ada kesepakatan antarsistem kekuasaan. Hal itu bisa memicu ketidakstabilan di Nepal.

Yang menjadi perdebatan adalah sistem kekuasaan itu tidak dijelaskan bagaimana pembagian kekuasaan antara presiden dan PM setelah dewan konstituen menghapus status monarki. Pada pekan ini, disepakati presiden hanya menjadi simbol, tetapi juga menjadi komandan militer nasional.

Analis memperkirakan Koirala telah melakukan negosiasi secara diam-diam dengan Maoists untuk mendapatkan jabatan sebagai presiden. Koirala menyebut jabatan presiden merupakan posisi seremonial semata setelah negara itu menghapuskan sistem monarki.Namun,Maoists menolak memberikan jabatan bagi Koirala dalam pemerintahan. (AP/AFP/Rtr/andika h m)

http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/international/pm-nepal-mengundurkan-diri-2.html

Thursday, 26 June 2008

foto ap.photo.yahoo

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Inovasi Belanda Tak Terpisahkan dari Bangsa Indonesia

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford