Milisi Didesak Menahan Diri
Sebelumnya, pada Rabu (25/6), Islamic Jihad mengancam akan melancarkan serangan lagi. Serangan itu disebut sebagai balasan setelah tentara Israel menyerang seorang petani Palestina sewaktu bekerja di ladangnya, yakni di Desa Khuza,di dekat perbatasan Jalur Gaza. Sebagai tindak lanjut desakan tersebut, Menteri Hamas Saeed Seyam menggelar pertemuan dengan para pemimpin Islamic Jihad.
”Kami akan membentuk satuan gabungan untuk memantau gencatan senjata guna mencegah aksi sepihak terhadap Israel,” papar Seyam dalam jumpa pers. Seyam berharap tidak akan ada lagi serangan ke Tel Aviv yang dapat merusak gencatan senjata yang baru berlangsung sepekan itu. Meski demikian, dia juga mengingatkan Israel agar tidak bertindak sewenangwenang terhadap warga Palestina, baik di Jalur Gaza maupun di Tepi Barat.
Sebagaimana diketahui, dua hari lalu, tiga roket yang diyakini milik Islamic Jihad mendarat di perumahan Yahudi di Sderot. Sedikitnya dua warga mengalami luka ringan akibat serangan itu. Islamic Jihad mengklaim serangan tersebut merupakan respons atas tewasnya dua anggota Islamic Jihad di Tepi Barat oleh tentara Israel lima hari setelah Hamas dan Tel Aviv menandatangani kesepakatan gencatan senjata.
Di pihak lain, Israel menuduh milisi Palestina sebagai pihak yang berupaya merusak gencatan senjata.Tel Aviv sendiri sampai saat ini masih menolak membuka tiga akses Jalur Gaza karena alasan keamanan. Padahal,pembukaan akses di Jalur Gaza tersebut merupakan salah satu syarat gencatan senjata yang diharapkandapatberlangsunghingga enam bulan mendatang.
Pemerintah Israel menyatakan penutupan itu sebagai bentuk reaksi atas serangan roket Palestina yang melanggar gencatan senjata yang diperantaraiMesir. Perlintasandi Jalur Gaza tersebut awalnya akan dibuka pada pukul 08.00 waktusetempat(12.00 WIB) untuk mempermudah akses suplai bantuan makanan kepada warga Palestina. Pejabat militer Israel Peter Lerner mengatakan, mereka akan tetap menutup perbatasan itu hingga pemberitahuan lebih lanjut.
Lerner menyatakan tak mengetahui adanya keputusan mengenai perpanjangan penutupan pos perbatasan itu. ”Pembukaan pos penyeberangan tergantung dengan situasi keamanan pascapenembakan roket oleh pejuang Palestina,” paparnya. Padahal,penutupan pos penyeberangan itu sudah yang kali kedua sejak kali pertama ditutup pada Rabu (25/6).
Raed Fattouh,koordinator pasokan Palestina ke Jalur Gaza, menyatakan Israel telah memberitahu pihaknya bahwa perlintasan menuju Jalur Gaza akan tetap ditutup hingga pemberitahuan lebih lanjut.Sebelumnya,menurut seorang pejabat Palestina,Israel telah memberitahu Mesir bahwa pos perlintasan perbatasan tersebut akan dibuka kembali kemarin untuk distribusi barang.
Juru Bicara Hamas di Jalur Gaza Sami Abu Zuhri menuduh Israel tidak dapat dipercaya karena menutup pos perlintasan itu.”Penutupan oleh Israel adalah pelanggaran terhadap kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza,” kata Abu Zuhri. (Rtr/AFP/andika hm)http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/international/milisi-didesak-menahan-diri-3.html
Friday, 27 June 2008
foto news.yahoo
Komentar