KOSTYANTIN ZHEVAGO, Kembangkan Bisnis dengan Manajemen Eropa


Pada usia 19 tahun, Kostyantin Zhevago mampu menjadi direktur keuangan sebuah bank perkreditan di Ukraina.

BEBERAPA tahun kemudian, dia mengambil alih perusahaan itu. Kini, pada usia ke-34, Zhevago mampu membukukan keuntungan USD5,2 miliar (Rp47,86 triliun) dari bisnis keuangan dan baja.

Bagi Zhevago, sebuah perusahaan harus terus melebarkan sayap.Tahun ini dia berjanji akan menginvestasikan uangnya USD720 juta (Rp6,62 triliun) dalam lima tahun ke depan. Investasi dalam skala besar itu seiring dengan akuisisi perusahaan baja Bulgaria, Kremikovtzi. Perusahaan baja itu milik Laksmi Mittal,miliarder kelahiran India yang dikenal sebagai raja baja.

Zhevago mengumumkan pengambilalihan perusahaan itu Januari lalu. Dia melihat perusahaan itu memiliki progres keuntungan dan pertumbuhan yang cukup bagus. Nama besar Zhevago pun disejajarkan dengan Mittal dan membuat perusahaan baja milik Zhevago, Ferrexpo, menjadi perusahaan yang patut dipertimbangkan di kancah bisnis baja.

Padahal,usia Zhevago masih bisa dibilang bau kencur dalam bisnis baja di kancah internasional. Zhevago tidak pantang mundur. Baginya, masa depan akan dimiliki oleh orang muda. Zhevago mampu menggandakan uangnya dua kali lipat hanya dalam kurun waktu satu tahun. Pada 2007, dia hanya memiliki kekayaan bersih USD2,7 miliar (Rp24,85 triliun).

Kini, kekayaannya menjadi USD5,2 miliar (Rp47,86 triliun). Ini berkat pendaftaran perusahaannya di bursa saham Diajugamenjadisalahsatu pengusaha Ukraina yang menjadi pionir dalam mendaftarkan perusahaannya di bursa saham. Bahkan, Forbes mencatat Zhevago sebagai satu-satunya pengusaha Ukraina yang mau go public. Dia juga mengenalkan kepada teman-teman pengusaha satu negaranya, bagaimana cara mengembangkan aset perusahaan menjadi lebih berharga.

Secara bertahap, Zhevago memulai rekam jejak menjadi seorang investor internasional papan atas.Dia juga selalu membanggakan bisnisnya dengan mengatakan bisnisnya itu merupakan bisnis besar. Salah satu filosofi yang dipegangnya adalah seorang pengusaha harus dengan mudah dan tidak berpikir panjang untuk membeli dan menjual sesuatu.

”Kita akan membeli aset perusahaan yang bagus dan saya akan menjual aset perusahaan yang tidak menguntungkan,” katanya seperti dikutip Forbes. Dia menandaskan bahwa jangan mau menyimpan duri di dalam daging jika sebuah kelompok bisnis ingin maju. Menurut dia,sebagai pengusaha, salah satu langkah dan pemikiran yang terpatri dalam otak dan hati adalah mengolah dan mengemas sesuatu menjadi spesial dan esensial.

Namun, tak mungkin semua bisnis yang dikelola oleh seorang pengusaha akan berakhir dengan kesuksesan. Jika suatu bisnis menjadi sesuatu yang tidak penting, menurut Zhevago, mau tak mau pengusaha harus berani menjualnya. Awal 2008, Zhevago melepas sahamnya di Deutsche Bank sebanyak 73,1% senilai USD2,25 miliar. Setelah itu, dia langsung mempromosikan Ferrexpon di Bursa Saham London.

Dia menilai berinvestasi di Deutsche Bank tidak terlalu menguntungkan karena gerakan pertumbuhan perusahaan itu sangat stagnan. Dia memilihmenarikinvestasinya. Zhevago disebut berbagai kalangan sebagai pengusaha yang ingin terbuka dari isolasi dan tradisionalnya iklim bisnis di negara bekas kekuasaan Soviet itu. Dia salah satu pengusaha yang ingin berdekatan dengan negaranegara Barat.

Dia ingin melebarkan sayapnya dengan membeli perusahaan-perusahaan baja di Polandia, Rumania, Rusia, dan Amerika Serikat. Selain investasi, dia juga rajin mencari mitra kerja sama strategis dari luar negeri dan mengembangkan kesempatan untuk berekspansi. Dalam pengembangan manajemen perusahaan, Zhevago tidak mau rugi dengan menggunakan sumber daya manusia yang tanggung.

Dia mempekerjakan para manajer dan petinggi perusahaan yang berasal dari Eropa. Itu menjadi prinsip yang dikenal dengan nama manajemen Eropa yang menjadi garda dalam pengembangan bisnis perusahaannya. ”Tiga perusahaan dari tujuh perusahaan besar yang bergerak di bidang finansial di Ukraina serius mencari pasar untuk meningkatkan investasi bisnisnya,” ujar Zhevago seperti dikutip Kiev Post. Mereka ingin mencari investasi lebih banyak lagi dari luar negara-negara bekas Uni Soviet.

”Saya juga menargetkan perusahaan besar di Inggris dan Amerika Serikat. Tujuan utamanya kita ingin bergerak cepat dan semakin kompetitif dalam persaingan,”lanjutnya. Ekspansi dan investasi memang penting bagi Zhevago. Baginya, tak ada yang lebih penting dari dua hal itu. Transparansi perusahaan dan struktur manajemen yang sehat juga menjadi kunci penting dalam kesuksesan sebuah perusahaan.

Dia menuturkan, sangat konyol ketika sebuah perusahaan terus mengembangkan sayap, menggaet banyak investor untuk bergabung, tetapi perusahaan itu tidak memperhatikan faktorfaktor kesiapan di dalamnya. Pria yang lulus dari Universitas Ekonomi Negeri Kiev pada 1996 dengan gelar master itu menjadi kaya raya bukan dari warisan atau hibah dari seseorang.

Dia mendapatkan predikat sebagai orang kaya termuda di Ukraina karena kerja kerasnya. Pada usia 19 tahun, Zhevago bekerja sebagai direktur keuangan di salah satu bank. Kemudian dia mengakuisisi saham bank tersebut hingga menjadi pemilik mayoritas. Dia pun tidak meninggalkan inti bisnis yang diawalinya, yaitu sektor keuangan. Memang, akhirnya dia melebarkan sayap pada bisnis tambang dan metalurgi. Walaupun jiwa dan pikirannya adalah bisnis,Zhevago tidak meninggalkan dunia politik.

Baginya politik adalah permainan. Dia tidak sependapat dengan anggapan bahwa kedua bidang itu bertolak belakang. Dalam pandangannya, politik dan bisnis merupakan sesuatu yang sama. Keduanya ingin mencapai target dan selalu tidak merasa puas atas capaian orang-orang yang berkecimpung di kedua bidang itu.

Baginya, mengombinasikan ilmu politik dan bisnis sangat bermanfaat untuk memajukan perusahaan. Sebagaimana dikutip dari situs perusahaannya,Ferrexpo. com, Zhevago menjadi anggota parlemen Ukraina sejak 1998. Dia menjadi anggota faksi kelompok politik Yulia Tymoshenko. Dia menjadi anggota komisi parlemen bidang kebijakan hukum. Dia juga menduduki jabatan kelompok kerja sama antarparlemen dengan Jepang.

Sejak 2002, dia menjadi anggota delegasi parlemen asal Ukraina di Dewan Parlemen Uni Eropa. Walaupun Zhevago dekat dengan penguasa, dia tidak dikenal sebagai pengusaha yang mengambil kesempatan dengan jabatan. Dia justru menerapkan manajemen yang tidak mengambil kemudahan dalam urusan birokrasi dengan kekuasaan. Dia juga tak mau menggunakan fasilitas negara demi kepentingan bisnis.

”Saya ingin menghapus stigma bahwa pengusaha yang masuk jajaran lembaga negara selalu identik dengan koncoisme,” tuturnya pada Telegraph. Tak bisa disanggah bahwa dunia perpolitikan di Ukraina memang lekat dengan muka pengusaha yang menghiasi petinggi-petinggi partai. Tak bisa dimungkiri pula, pengusaha menjadi penyuplai dana segar ke partai yang ingin berkuasa.

Hal itu tidak dibantah Zhevago. Buktinya, dia tidak tanggung-tanggung dalam mendukung kubu partai Yulia Tymoshenko. Kantor berita Ukraina Unian pun melaporkan pada Pemilu 2007, Zhevago menyumbang dana cukup banyak ke partainya. Bahkan,Zhevago bersama Yulia Tymoshenko menggunakan helikopternya untuk menarik dukungan penuh dari rakyat Ukraina.Zhevago dianggap salah satu pengusaha di belakang suksesnya Yulia meraih jabatan Perdana Menteri Ukraina sebanyak dua kali. (andika hendra mustaqim)

Sunday, 29 June 2008

http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/berita-utama/kostyantin-zhevago-kembangkan-bisnis-dengan-manajemen.html

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Inovasi Belanda Tak Terpisahkan dari Bangsa Indonesia

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford