Oposisi Suriah Siap Berunding

BEIRUT – Kelompok oposisi utama Suriah, Koalisi Nasional, kemarin menegaskan keinginannya untuk menghadiri perundingan perdamaian dengan syarat adanya peralihan kekuasaan Presiden Bashar al-Assad. Koalisi Nasional juga mau bergabung dalam perundingan Jenewa II dengan syarat Assad tidak diperbolehkan ikut dalam proses transisi kekuasaan di Suriah. Prasyarat yang diajukan oleh oposisi Suriah itu dirumuskan dalam pertemuan selama dua hari di Istanbul, Turki. Mereka juga menegaskan bahwa perundingan di Jenewa sebagai dasar untuk peralihan kekuasaan secara total. “Koalisi Nasional menetapkan Bashar al-Assad dan siapa saja yang telah melumurkan darah rakyat Suriah di tangan mereka, tidak boleh punya peranan dalam fase transisi dan masa depan Suriah,” demikian keterangan Koalisi Nasional, dikutip AFP. Mereka meminta pembentukan lembaga pemerintahan transisional yang mengatur peralihan kekuasaan. Mereka juga menginginkan jaminan keamanan bagi lembaga kemanusiaan untuk masuk ke wilayah konflik, pembebasan tahanan politik dan perlunya konferensi politik yang menghasilkan transisi politik. Semua prasyarat yang diminta oleh oposisi itu harus dipenuhi sebelum mereka hadir dalam perundingan perdamaian. Jika tidak dipenuhi oleh semua pihak yang terkait, dipastikan kelompok oposisi akan absen dalam perundingan yang bertujuan untuk mengakhiri perang sipil selama dua setengah tahun. Mayoritas kelompok pasukan dan brigade pemberontak menolak bergabung dengan konferensi Jenewa jika tidak menghasilkan keputusan untuk menggulingkan Assad. Mereka menyebut siapa saja yang menghadiri perundingan internasional itu sebagai pengkhianat. Dikarenakan keteguhan posisi brigade pemberontak, Koalisi Nasional membentuk komite yang ditugaskan untuk melakukan pendekatan dan perundingan di dalam dan di luar Suriah. andika hendra m

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Inovasi Belanda Tak Terpisahkan dari Bangsa Indonesia

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford