Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

HONG KONG – Mantan pegawai Badan Intelijen Amerika (CIA) Edward Snowden kemarin menuding Badan Keamanan Nasional (NSA) meretas jaringan internet Hong Kong dan China. Dijelaskan Snowden bahwa NSA telah meretas jaringan komputer di Hong Kong dan China sejak 2009. “Salah satu lokasi yang diretas NSA adalah Universitas China Hong Kong yang menjadi lokasi The Hong Kong Internet Exchange,” kata Snowden dalam wawancara dengan South China Morning Post yang dipublikasikan kemarin. Tudingan Snowden itu setelah dia membongkar aib NSA yang menyadap sebagian besar telepon penduduk AS dan memata-matai seluruh penduduk dunia melalui penyadapan email, video, blog, dan artikel. Snowden mengungkapkan NSA telah melaksanakan operasi peretasan lebih dari 61.000 secara global. The Hong Kong Internet Exchange merupakan satu dari puluhan exchange points yang mengelola lalu lintas jaringan internet domestik antara penyedia jasa layanan lokal dan regional. Excange tersebut dibangun pada pertengahan 1990-an dan masih dijalankan oleh Universitas China Hong Kong. Pihak kampus menyatakan terus memonitor dan tidak mendeteksi adanya bentuk peretasan terhadap jaringan mereka. Menanggapi laporan South China Morning Post yang mengutip pernyataan Snowden bahwa AS meretas banyak komputer di China, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying mengungkapkan posisi Beijing sebagai korban dalam serangan cyber tersebut. “Kita berulang kali menegaskan kalau keamanan cyber merupakan isu global. Sama seperti negara lain, China juga menjadi korban serangan cyber,” katanya. Hua menegaskan China tetap menentang segala bentuk peretasan dan serangan peretasan. Hua juga mengungkapkan tidak memiliki informasikan mengenai permintaan suaka yang diajukan oleh Snowden. Sebelumnya Pemerintah China tetap tenang selama tiga hari sejak Snowden dinyatakan bersembunyi di Hong Kong. “Saya tidak memiliki informasi untuk diberikan,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying dikutip AFP. Ketika ditanya mengenai jika ada ekstradisi yang dilakukan Pemerintah China atau Hongkong, Hua juga menyatakan tidak memiliki informasi. Serangan cyber merupakan salah satu topik utama dalam diskusi antara Presiden Barack Obama dan Presiden China Xi Jinping pada pekan lalu. Washington dalam beberapa bulan terakhir kerap menuding China mendalangi serangan cyber Dari Washington, Kepala NSA, Jenderal Keith Alexander, bersikeras kalau operasi yang dilakukannya sesuai dengan undang-undang dan aturan hukum. “Itu menyangkut laporan rahasia, tetapi puluhan teroris dapat dicegah,” katanya menanggapi tudingan penyadapan oleh Snowden. “Saya ingin rakyat Amerika tahu bahwa kita bekerja transparan.” Melalui program penyadapan, maka aksi terorisme dapat ditangkal. “Jika mereka berhasil masuk, rakyat Amerika yang akan mati,” terang Alexander. Dia mengungkapkan sangat dilarang untuk membuka program tersebut karena konsekuensinya keamanan negara akan terancam. Sebelumnya, Snowden mengungkapkan memiliki kewajiban untuk membantu orang agar terbebas dari penindasan. Dia menuding NSA secara rahasia menyadap server sembilan perusahaan internet terbesar, seperti Apple, Apple, Facebook, Microsoft dan Google. Tudingan itu diungkapkan kepada Washington Post dan Guardian. Dia mengatakan AS mengancam demokrasi. (andika hendra m)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Inovasi Belanda Tak Terpisahkan dari Bangsa Indonesia

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford