Tornado Sapu AS, 91 Orang Tewas

MOORE – Sedikitnya 91 orang tewas, termasuk 20 anak-anak, akibat tornado yang meluluhlantakkan kawasan Moore, Oklahoma, Amerika Serikat (AS) pada Senin (20/5) pukul 15.01 waktu setempat atau Selasa, 03.00 WIB. Dikhawatirkan jumlah korban terus bertambah, karena banyak korban yang masih tertimbun puingpuing bangunan yang hancur akibat tersapu tornado. Bencana dahsyat yang melanda Paman Sam kali ini merupakan yang terburuk sejak tornado pada dua tahun lalu di Joplin, Missouri, yang menewaskan 161 orang. Presiden AS Barack Obama pun langsung mendeklarasikan bencana besar di Oklahoma dan memerintahkan pemerintah federal untuk memberikan bantuan ke negara bagian dan pemerintahan lokal di Moore. Gubernur Oklahoma Mary Fallin menggambarkan bencana ini sebagai “hari tragis” dalam sejarah negara bagian itu. “Kita menghadapi tornado. Tornado dengan kekuatan besar melalui salah satu wilayah kita,” kata Fallin dikutip AFP. Dia menjelaskan banyak korban luka dan gedung yang rusak. Walau bencana telah berlalu, bukan berarti masalah yang dihadapi Fallin serta-merta selesai. Setelah serangan tornado, lebih dari 35.000 penduduknya harus hidup tanpa aliran listrik. Fallin telah mendeklarasikan status darurat di negara bagiannya sejak Minggu (19/5). Persoalan lain yang kini dihadapi adalah perawatan terhadap korban luka. Menurut Wali Kota Moore, Glenn Lewis, bantuan bagi korban luka terhambat karena fasilitas rumah sakit rusak. “Kita juga kehilangan rumah sakit yang seharusnya merawat korban luka,” kata Lewis kepada NBC. Dia mengungkapkan seluruh Kota Moore seperti lapangan puing-puing sampah. Sejumlah negara menyampaikan dukacita atas musibah tersebut. Paus Fransiskus, misalnya, kemarin mengucapkan duka mendalam bagi korban meninggal akibat tornado. “Saya sangat dekat dengan keluarga korban meninggal, khususnya mereka yang kehilangan anak-anaknya,” kata Paus Fransiskus dalam status di Twitternya. “Ayo bergabung dengan saya untuk berdoa bagi mereka. ” Sapuan tornado itu memang begitu mengerikan. Berbagai stasiun televisi melaporkan angin berputar kencang menerbangkan puing-puing rumah hingga lebih dari tiga kilometer. Ribuan rumah dan bangunan di Moore, kota pinggiran di Oklahoma yang berpenduduk 55.000 jiwa, langsung hancur berantakan begitu disapu tornado yang berlangsung selama 45 menit. Selain menewaskan 91 warga, sedikitnya 145 orang lainnya harus dilarikan ke rumah sakit. Tragisnya, dari 20 anak yang menjadi korban, sebagian besar adalah murid sekolah SD Plaza Towers yang bangunannya tersapu tornado. “Sekolah itu rata dengan tanah,” kata Letnan Gubernur Oklahoma Todd Lamb dikutip Reuters. “Sekitar dua puluhan anak lagi masih dinyatakan hilang. Sudah ada sejumlah jenazah yang diangkat dari sekolah ini. Sangat mengerikan dan menyedihkan. ” Sementara sekolah lain, SD Briarwood, juga hancur. Namun, sejumlah guru berhasil membawa sebagian besar murid menyelamatkan diri. James Rushing yang langsung mendatangi SD Plaza Towers di mana anak angkatnya, Aiden, belajar, menyaksikan sendiri bagaimana tornado mengoyak bangunan SD itu. “Selama dua menit setelah sampai di sana, gedung sekolahnya mulai terbelah,” terang Rushing. Beberapa saksi mata melukiskan betapa kuatnya tornado kali ini. “Kami langsung mengunci pintu ruang bawah tanah begitu tahu akan ada tornado, tetapi gemuruhnya bertambah keras dan tahu-tahu gerendel pintu sudah lepas dengan sendirinya,” kata seorang warga, Ricky Stover, kepada BBC. Warga lainnya, Melissa Newton, mengungkapkan banyak kayu, batu, dan bermacam- macam puing di halaman rumahnya. “Beberapa rumah tetangga malah sudah hancur seluruhnya. Sangat mengerikan,” terangnya. Sedangkan Steve Wilkerson, yang kehilangan rumahnya, justru bersyukur karena seluruh keluarganya selamat. “Saya akan membangun rumah kembali. Saya hanya ingin menangis, tapi kita harus kuat dan melanjutkan hidup,” kata Wilkerson. Badan Cuaca Nasional (NWS) AS melaporkan serangan angin tornado yang menerjang Moore itu berkekuatan 267 km hingga 322 km/jam. Tornado di Oklahoma itu masuk dalam peringkat EF4 dalam Skala Fujita Tinggi (Enhanced Fujita Scale) atau masuk dalam kategori kedua. “Jelas ini tornado terkuat yang pernah saya lihat dalam 20 tahun selama bekerja di NWS,” kata ahli cuaca Rick Smith. Bukan pertama kali masyarakat Moore mendapatkan kiriman tornado. Pada 3 Mei 1999, tornado menghantam kota itu dan menewaskan lebih dari 40 orang dan merusak ribuan rumah. Saat itu, tornado itu termasuk kategori EF5 dengan kecepatan lebih dari 322 km/jam. Pada 1999, tornado menyerang Oklahoma menyebabkan kerugian lebih dari USD1,3 miliar dan menewaskan 44 orang. Oklahoma dikenal sebagai negara bagian yang paling mudah terserang tornado dalam sejarah AS. Negara bagian itu tepat berada di tengah “Lorong Tornado” yang membentang South Dakota hingga Texas. “Lorong Tornado” itu dikenal sebagai negara-negara bagian yang paling mengalami hantaman tornado. Tak Ada Korban WNI Direktur Informasi dan Media Kementerian Luar Negeri Indonesia PLE Priatna menegaskan belum ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban bencana tornado. “Kemlu tidak menerima laporan ada WNI yang tertimpa bencana. Tidak Ada WNI menjadi korban tornado yang melanda Oklahoma di AS,” kata Priatna. Menurut dia, Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Houston telah menghubungi beberapa masyarakat dan diaspora Indonesia yang berada di wilayah yang dilanda tornado. WNI di wilayah bencana dalam kondisi baik. “Tidak ada WNI yang menjadi korban dan semuanya dalam keadaan baik,” kata Priatna. KJRI Houston menegaskan akan terus memonitor dan memastikan kondisi masyarakat Indonesia akibat tornado tersebut. ●andika hendra m http://www.koran-sindo.com/node/316188

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Inovasi Belanda Tak Terpisahkan dari Bangsa Indonesia

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford