Jenazah Arafat Diautopsi

RAMALLAH – Delapan tahun setelah kematian pemimpin Palestina Yasser Arafat, kuburannya kemarin digali dan pakar forensik mengambil sampel jasadnya. Sampel itu akan diselidiki untuk membuktikan apakah Arafat meninggal karena dibunuh agen Israel menggunakan racun radioaktif yang sulit dilacak, polonium. Hasil penyelidikan akan diumumkan beberapa bulan mendatang. Proses penggalian dan autopsi berlangsung secara rahasia. Publik dan media tidak diperbolehkan meliput langsung. Namun, sumber Palestina mengatakan, sampel jasad Arafat diambil kemarin pagi. “Pukul 05:00 pagi, para pakar mulai memindahkan batu dan membongkar makam dengan cara tradisional,”kata sumber pejabat Palestina kepada AFP. Menurut sumber yang enggan disebutkan namanya, hanya dokter Palestina yang diizinkan menyentuh langsung jenazah Arafat dan mengambil sampel jasadnya. Proses tersebut dilakukan langsung di depan para pakar forensik dari Swiss,Rusia,dan Prancis. Pejabat Palestina awalnya merencanakan upacara militer untuk pemakaman kembali jenazah Arafat. Tapi, seorang narasumber mengatakan bahwa sampel jasad itu diambil tanpa memindahkan jasad dari kuburan Arafat sehingga tidak perlu dilakukan penguburan kembali. “Pengambilan sampel jasad Arafat tetap dilakukan di dalam kuburan. Sampel itu kemudian dikirim ke masjid,” kata sumber Palestina, mengacu kepada masjid di kompleks kepresidenan Muqataa di Ramallah. Sample jasad Arafat bakal diuji, apakah mengandung polonium atau tidak.Penyelidikan ini didorong oleh hasil investigasi yang dilakukan kantor berita Al-Jazeera dengan satu laboratorium di Swiss yang menguji barang milik Arafat yang diberikan oleh janda Arafat, Suha. Tes di Swiss itu ternyata menunjukkan adanya racun polonium di barang milik Arafat.Setelah itu,publik mendesak dilakukan tes terhadap jasad Arafat. Polonium pernah digunakan untuk membunuh mantan agen rahasia dan pengkritik Kremlin,Alexander Litvinenko, di London pada 2006. Racun ini sangat sulit dideteksi karena tidak meninggalkan bekas apa pun jika tidak diamati menggunakan peralatan khusus. Prancis saat ini membuka penyidikan terhadap kematian Arafat pada Agustus lalu atas permintaan janda Arafat, Suha. Para hakim dari Prancis pada Minggu (25/11) lalu tiba di Ramallah dan terlibat dalam proses autopsi jenazah Arafat. Sampel jasad Arafat bakal diterbangkan ke laboratorium di tiga negara yang terlibat dalam penyidikan tersebut. Hasilnya, pengujian bakal diumumkan beberapa bulan mendatang. “Sampel yang diambil dengan protokol yang ketat itu bakal dianalisis,” ujar Darcy Christen, juru bicara Rumah Sakit Universitas Lausanne di Swiss, yang menambahkan bahwa sampel itu bakal dianalisis, dicek dan dicek lagi berulang kali. “Proses itu memerlukan waktu beberapa bulan. Saya tidak berpikir kita bakal selesai sebelum Maret atau April tahun depan,” katanya dikutip Reuters. Sementara,beberapa pakar mempertanyakan bagaimana kesimpulan investigasi tersebut dibuat karena polonium memiliki jangka waktu bertahan yang relatif singkat.Jean-Rene Jourdian, deputi perlindungan manusia di Institut Prancis untuk Perlindungan Radiologi dan Keamanan Nuklir (IRSN), menegaskan bahwa diperlukan beberapa pekan untuk menganalisis apakah jejak polonium itu buatan manusia atau polonium alami yang secara tidak sengaja terkontaminasi. “Bahkan, jika jejak polonium ditemukan, itu tidak berarti polonium itu buatan manusia,” katanya. andika hendra m http://www.seputar-indonesia.com/news/jenazah-arafat-diautopsi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Inovasi Belanda Tak Terpisahkan dari Bangsa Indonesia

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford