Menang Debat Saja Belum Cukup
WASHINGTON– Mantan Gubernur Massachusetts Mitt Romney dari Republikan tampil lebih mengesankan dalam debat calon presiden (capres) pertama daripada incumbent Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama.
Rabu (3/10) malam waktu setempat atau kemarin WIB, seolah menjadi pembuktian bagi Romney bahwa dia pun bisa tampil hebat dan mampu menundukkan Obama dari Partai Demokrat.Namun, penampilan gemilang itu kemudian memunculkan pertanyaan: apakah kemenangan Romney itu terlambat untuk memberikan perbedaan dan menarik dukungan publik AS untuk pemilu 6 November mendatang?
Romney dapat saja mendapatkan dukungan kuat dalam menarik donasi,dukungan baru dari pemilih yang belum menentukan pilihan, dan gelombang dukungan dari Republikan yang semakin percaya diri. Pastinya Romney juga bakal mendapatkan keuntungan langsung dengan pemberitaan massal mengenai dirinya. Pemilu 6 November memang masih lebih dari satu bulan lagi dan masih ada waktu bagi Romney untuk mengejar ketertinggalannya.
Dalam kampanye presiden AS, debat merupakan peristiwa yang paling ditunggutunggu rakyat AS. Sedikit bukti menunjukkan bahwa rakyat AS dapat memilih presiden berdasarkan hasil debat. Penampilan Obama memang kurang meyakinkan sehingga dapat menyebabkan berkurangnya dukungan terhadap dirinya. “Tidak ada seorang pun yang bakal mengganti pihak pada debat ini,” kata Samuel Popkin,pakar ilmu politik dari Uni-versitas California di San Die-go,dikutip Reuters.
Baik Obama maupun Romney berdiri pada panggung yang sama.Namun, keduanya tampil dengan sangat kontras. Romney berhasil meraih keuntungan lebih atas kesempatannya untuk menarik simpati publik AS. Dia tampil dengan gaya bicara yang segar dan singkat. Kalimat yang diucapkannya lugas dan jelas. Romney tampil dengan penuh semangat.“ Anda memberikan nama rumah dan pesawat, tetapi bukan fakta yang Anda miliki,”serang Romney.
Obama tampil sangat mengecewakan. Dia terlihat tidak bahagia di panggung. Jawabannya yang dilontarkan Obama sangat berbelit- belit dan berbicara layaknya seorang dosen. Memang apa yang diucapkan Obama adalah fakta, tetapi tidak mengandung visi yang jelas.Obama menyerang isu pajak Romney dan rencana anggaran, tetapi itu kurang menggigit.“ Romney menang.Kejutan sangat nyata adalah dia menang dengan sangat jelas,” kata Paul Sracic, pakar politik dari Universitas Negeri Youngstown.
Namun, apakah modal penampilan gemilang dalam debat pertama itu mampu membuat Romney mengalahkan Obama dalam jajak pendapat pemilu presiden? Jawabannya belum tentu. Jajak pendapat harian yang digelar Reuters/IPSOS menunjukkan Obama masih memimpin 47% dan Romney hanya 41%.Margin tersebut masih terhadap sejak pertengahan September.
Banyak pakar jajak pendapat mengungkapkan margin perbandingan Obama dan Romney bakal menyusut. Namun, debat jarang memberikan pengaruh drastis terhadap hasil jajak pendapat itu.Dalam riset yang dilakukan Tom Holbrook dari Universitas Wisconsin menyebutkan sejak 1988, debat hanya memengaruhi kurang dari 1% jajak pendapat presiden dari 16 debat jelang pemilu.
Sebagian masyarakat AS lebih percaya pada substansi Romney lebih fokus pada posisi konservatif, dan Obama sukses menekankan pentingnya pendidikan pengurangan defisit. andika hendra m
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/532528/
Komentar