Badai Isaac Sapu New Orleans
NEW ORLEANS – Badai Isaac kemarin menyapu New Orleans dengan kecepatan 130 kilometer per jam.
Isaac menerjang Louisiana dengan hujan deras dan angin kencang sehingga membuat para penduduk memilih tinggal di rumah. Pusat Badai Nasional (NHC) Amerika Serikat (AS) menyebutkan badai Isaac masuk kategori satu menyapu sepanjang Perairan Teluk dan membuat gelombang laut mencapai tiga meter. Badai itu mengkhawatirkan banjir akibat gempuran badai laut itu.
Status darurat telah dideklrasaikan di Louisiana dan Mississippi sehingga membuat petugas gawat darurat dan bantuan dana federal diturunkan. Lebih dari 4.000 Garda Nasional Luoisiana telah diaktifkan. Sebanyak 48 kapal telah ditempatkan di sekitar New Orleans.
Gubernur Lousiana Bobby Jindal telah memperingatkan warganya untuk menghadapi kemungkinan terburuk. Dia telah menghubungi Washington untuk mengganti biaya persiapan menghadapi badai. “Kita telah belajar dari pengalaman masa lalu,” tuturnya.
Sementara itu, Walikota New Orleans Mitch Landrieu mengungkapkan kotanya bisa diguyur hujan dengan ukuran 40 centimeter atau lebih. Menurut dia, itu disebabkan karena badai bergerak pelan menjauhi wilayah itu. “Untungnya itu bukan badai kategori ketiga,” ata Landrieu dikutip AFP. “Hanya saja, badai itu cukup merepotkan karena berlangsung terlalu lama.”
Kemudian, Presiden AS Barack Obama menyarankan agar masyarakat mengambil langkah serius menangani badai itu. Dia juga memperingatkan terjadinya banjir dan kerusakan yang lebih parah. “Saya menyarankan semua penduduk di Perairan Teluk untuk mematuhi perintah pejabat lokal dan mengikuti petunjuk mereka, termasuk upaya evakuasi,” katanya. Obama mengaku telah melakukan upaya lebih luas baik pemerintah federal dan lokal untuk menghadapi bencana.
Badai Isaac itu sangat berdampak terhadap kota metropolitan New Orleans yang dikenal dengan Big Easy karena musik jazz dan gaya hidup perkotaannya. Kekuatan badai Isaac juga menganggu pembangkit listrik tenaga air. Entergy Lousiana, perusahaan pembangkit listrik tenaga angin, menyatakan lebih dari 300.000 pelanggan terkena gangguan.
Sebagian warga New Orleans merasa aman bersembunyi di rumah bawah tanah. Sebagian warga lainnya ada yang memilih untuk menikmati hembusan angin kencang dan gelombang laut yang ganas. Hanya saja, jalanan agak lenggang karena hujan deras.
“Saat ini menguak kembali memori kelam,” kata Melody Barkum, 56. Dia mencerita bertahan beberapa hari tanpa makanan dan air setelah serangan badai Katrina. Badai Katrina menyapu New Orleans pada 29 Agustus 2005 dan menewaskan lebih dari 1.800 orang.
Kemudian, Badan Cuaca Nasional (NWS) menyatakan Badai Isaac dapat menyebabkan banjir yang cukup serius. “Para petugas gawat darurat di Plaquemines Parish melaporkan air telah melewati dam timur dari Braithwaite ke White Ditch,” demikian keterangan NWS dikutip The Weather Channel.
Ditegaskan oleh Billy Nungesser, Ketua Plaquemines Parish, yang bejarak 90 km tenggara New Orleans, bendungan tidak hancur hanya air telah meluap. “Air telah meluap di beberapa lokasi,” kata Nungesser kepada CNN.
Sementara itu, Florida, Louisiana, Mississippi dan Alabama berada dalam siaga tinggi terhadap ancaman badai Isaac. Ribuan warga yang tinggal di Louisiana, Mississippi dan Alabama diberitahu untuk meninggalkan rumah pesisir mereka. Florida, Louisiana dan Alabama juga telah mengumumkan keadaan darurat selama akhir pekan, yang mengkhawatirkan badai Isaac akan mengulang bencana Badai Katrina yang melanda Gulf Coast pada tujuh tahun yang lalu. (andika hendra m)
Komentar