Serangan Udara Israel Meningkat

GAZA– Serangan udara Israel kemarin menewaskan tiga warga Palestina, termasuk seorang pelajar sekolah di Gaza. Serangan udara di hari keempat itu menambah jumlah korban tewas menjadi 21 orang dan melukai 65 orang lainnya.


Suleiman Abu Mutlaq, 24, dan Raafat Jawad Abu Eid, 24, tewas di lokasi terpisah dalam serangan Israel di Khan Yunis, bagian selatan Jalur Gaza. Adapun, seorang pelajar berusia 15 tahun tewas di Kota Beit Lahiya. ”Sebanyak 25 warga sipil, termasuk anak-anak, terluka saat sebuah roket Israel menghantam sebuah rumah,” ungkap sumber rumah sakit di Gaza,dikutip BBC. Tel Aviv kemarin menyatakan, enam serangan udara Israel menargetkan serangan di tiga lokasi.

Juru bicara Israel hanya mengungkapkan serangan itu menargetkan fasilitas penyimpanan senjata dan empat tempat peluncuran roket di Jalur Gaza bagian utara dan selatan. ”Sedikitnya 30 roket ditembakkan ke selatan Israel dari Gaza pada Senin (12/3),”ungkap militer Israel. Juru bicara Polisi Israel Micky Rosenfeld kemarin mengungkapkan,sebanyak 11 roket ditembakkan dari Gaza sepanjang malam kemarin. Salah satu roket merusak sebuah gedung di dekat perbatasan Israel dan Jalur Gaza. ”50 roket ditembakkan ke Israel selatan pada Minggu (11/3),” katanya pada kantor berita AFP.

Berbagai serangan udara Israel selama empat hari berturut- turut itu dibalas dengan 180 serangan roket Palestina yang mengakibatkan dua warga Israel terluka. Sejumlah sekolah di wilayah selatan Israel diliburkan untuk menghindari korban jiwa atau luka-luka. Serangan Israel tampaknya bakal terus dilancarkan setelah mendapatkan dukungan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu.”Serang semua orang yang merencanakan serangan terhadap kita,” ujarnya, dikutip BBC. Israel mengungkapkan, kelompok pejuang Palestina al-Qaisi terus merencanakan serangan terhadap wilayah rezim Zionis.

Sementara, Hamas yang berkuasa di Jalur Gaza mengungkapkan, sebanyak 20 orang tewas dan 68 terluka akibat 35 serangan udara Israel.Para pejabat Hamas mengatakan bahwa upaya gencatan senjata yang dimediasi Mesir tidak berhasil. Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh menegaskan, Mesir sedang bekerja keras mengakhiri kekerasan yang dilakukan Israel. Sementara,kelompok Jihad Islam dan Komite Perlawanan Rakyat (PRC) mengaku bertanggung jawab atas berbagai serangan roket selama akhir pekan. Liga Arab menudingserangan udara Israel sebagai pembunuhan massal.Mereka meminta komunitas internasional melawan kekejaman rezim Zionis.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Uni Eropa (UE) menyeru semua pihak bersikap tenang. Juru bicara PBB Richard Miron mengungkapkan,situasi di Gaza sangat sensitif dan tidak dapat dihentikan. ”Kita menegaskan faktanya bahwa warga sipil harus membayar harga kekerasan ini,”kata Miron. Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Catherin Ashton meminta semua pihak yang bertikai menghindari eskalasi kekerasan.

Kemarin Palestina dan Israel menyeru Dewan Keamanan PBB untuk menghentikan kekerasan di Jalur Gaza.Ketegangan meningkat saat Kuartet Timur Tengah kemarin menggelar pertemuan tingkat tinggi pertama dalam enam bulan terakhir.Kebuntuan proses perdamaian Israel-Palestina dibahas di kantor pusat PBB oleh Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton, Menlu Rusia, dan Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon.

Ashton juga terlibat dalam pembicaraan itu melalui video konferensi. Misi Palestina di PBB menegaskan, seorang anak berusia 12 tahun tewas akibat serangan udara Israel yang dilancarkan sejak Jumat (9/3).Palestina menuduh Israel melakukan kejahatan agresi terhadap rakyat Palestina. andika hendra m
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/476977/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford

Kebakaran Meluas, Ribuan Warga Dievakuasi